Assessment of carrying capacity Sangalaki Island Natural Tourism Park, Berau Regency
Downloads
Downloads
Adnyana, W., Soede, L.P., Gearheart, G., & Halim, M. (2007). Status of green turtle (Chelonia mydas) nesting and foraging populations of Berau, East Kalimantan, Indonesia, including result from tagging and telemetry. Indian Ocean Turtle Newsletter.
BKSDA Kalimantan Timur. (2014). Penataan Blok Taman Wisata Alam Pulau Sanglaki Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda: BKSDA Kalimantan Timur
Bowers, J. (2016). Developing sustainable tourism through ecomuseology: a case study in the Rupununi region of Guyana. Journal of Sustainable Tourism, 24(5), 1-25.
Bramwell, B., & Lane, B. (1993). Sustainable Tourism: An Evolving Global Approach. Journal of Sustainable Tourism, 1(1), 1-5.
Clivaz, C., Hausser, Y., & Michelet, J. (2004). Working Papers of the Finnish Forest Research Institute 2.
Cooper, C., Fletcher, J., Gilbert, D., & Wanhill, S. (1998). Tourism Principles and Practice - second edition. Harlow: Pearson Education Limited
Dirawan, G.D. (2006). Strategi Pengembangan Ekowisata pada Suaka Margasatwa. [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Fandeli, C., & Mukhlison. (2000). Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Hieu, V. M., & Ras ovska , I. (2017). Developing cultural tourism upon stakeholders’ perceptions toward sustainable tourism development in Phu Quoc Island, Vietnam. Research and Science Today, 2(14), 71-86.
Hutabarat, A. A., Yulianda, F., Fahrudin, A., Harteti, & S., Kusharjani. (2009). Pengelolaan Pesisir dan Laut Secara Terpadu. Bogor: Pusdiklat Kehutanan-Departemen Kehutanan RI-SECEM-Korea International Cooperation Agency.
Ilham, Y., Siregar, Y. I., & Efizon, D. (2018). Analisis kesesuaian dan daya dukung wisata bahari di Pulau Mangkian Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas. Berkala Perikanan Terubuku, 46(2). 1-10.
Johan, Y. (2016). Analisis kesesuaian dan daya dukung ekowisata bahari Pulau Sebesi, Provinsi Lampung. Depik, 5(2), 41-47.
Kamperman, A. (2000). Temporal aspects of theme park choice behavior. Modeling variety seeking, seasonality and diversification to support theme park planning [Disertasi]. Eindhoven (NL): Faculteit Bouwkunde, Capaciteitsgroep Stedebouw, Technische Universiteit Eindhoven.
Kementerian Pariwisata. (2018). Studi Penyusunan Rencana Operasional Pengembangan 3A di KSPN Derawan Sangalaki dan Sekitarnya Provinsi Kalimantan Timur. Jakarta: Kementerian Pariwisata.
Ketjulan R. (2010). Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Bahari Pulau Hari Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB
Koroy, K., Nurafni, & Mustafa, M. (2018). Analisis kesesuaian dan daya dukung ekosistem terumbu karang sebagai ekowisata bahari di Pulau Dodola Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Enggano, 3(1), 52-64.
Krisyantono, R. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Prenada Media Group
Kunasekaran, P., Gill, S.S., Ramachandran, S., Shuib, A., Baum, T., & Afandi, S.H.M. (2017). Measuring sustainable indigenous tourism indicators: A case of Mah Meri Ethnic Group in Carey Island, Malaysia. Journal of Sustainability, 9(7), 1256.
Machfudhi, A. (2014). Preferensi lokasi bersarang Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pulau Sangalaki Kalimantan Timur. [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 9 Tahun 2021 Tentang Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.
Mitrasinovic, M. (2006). Total landscape, theme parks, public space. Ashgate.
Muflih, A., Fahrudin, A., Wardiatno, Y. (2015). Kesesuaian dan daya dukung wisata pesisir Tanjung Pasir dan Untung Jawa. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(2), 141-149.
Mukminin, A. (2002). Studi habitat peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas, L) di Pulau Sangalaki, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Nurisyah, S., Sunatmo, Sarmintohadi. (2004). Pedoman Umum Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat di Kawasan Konservasi Laut. Jakarta: Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut.
Pandiangan, C., Samson, S.A., & Anugrah, A. (2015). Karakteristik sarang dan tingkah laku kepiting kenari di Pulau Maratua Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau. Jurnal Ilmu Perikanan Tropis, 21(1), 18-25.
Pigram, J. J., & Jenkins, J. M. (1999). Outdoor recreation management. London: Routledge
Presiden Republik Indonesia. (1990). UU No 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta. Biro Hukum dan Perundang-undangan.
Presiden Republik Indonesia. (2011). PP No 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS Tahun 2010-2025. Jakarta. Biro Hukum dan Perundang-undangan
Rajab, M. A., Fahruddin, A., & Setyobudiandi, I. (2013). Daya dukung perairan Pulau Liukang Loe untuk aktivitas ekowisata bahari. Depik, 2(3), 114-125.
Richardson, J. I., & Fluker, M. (2004). Understanding and Managing Tourism. Australia: Person Education Australia, NSW Australia
Sari, Y., Yuwono, S.B., & Rusita, R. (2015). Analisis potensi dan daya dukung sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 03(3), 31-40.
Sasmita, E., Darsihatjo, & Rahmafitria F. (2014). Analisis daya dukung wisata sebagai upaya mendukung fungsi konservasi dan wisata di Kebun Raya Cibodas Kabupaten Cianjur. Jurnal Manajemen Resort dan Leisure, 11(2), 71-84.
Saveriades, A. (2000). Establishing the social tourism carrying capacity for the tourist resorts of the east coast of the Republic of Cyprus. Tourism Management, 21(2), 147-156.
Schleyer, M., & Tomalin, B. (2000). Damage on South Africa cotal reefs and an assessment of their sustainable diving capacity using fisheries approach. Bulletin of Marine Science Miami, 67 (3), 1025-1042.
Soemarwoto, O. (2008). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan
Suleva, D.T. (2007). Management strategies of theme park in the experience economy context. A focus on action Aqua Park’s customers’ behavior and management policy [disertasi]. Bournemount: European Tourism Management. Bournemouth University, United Kingdom
Wearing, S., & Neil, J. (2009). Ecotourism; Impact, Potentials and Possibilities. Second Edition. Sydney (AU): University of Technology, School of Leisure, Sport and Tourism.
Wiryawan, B., Khazali, M., & Knight, M. (eds.). (2005). Menuju Kawasan Konservasi Laut Berau, Kalimantan Timur. Status sumber daya pesisir dan proses pengembangannya. Program Bersama Kelautan Berau Mitra Pesisir/CRMP II USAID, WWF dan TNC. Jakarta.
Williams, C., & Buswell, J. (2003). Service quality in leisure and tourism. Wallingford UK: CABI Publishing
Wunani, D., Nursinar, S., & Kasim, F. (2013). Kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan wisata Pantai Botutonuo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1(2), 89 – 94.
Yulianda, F. (2007). Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumber daya pesisir berbasis konservasi. Disampaikan pada Seminar Sains 21 Februari 2007 pada Departemen Manajemen Sumber daya Perairan, FPIK.IPB.
Yulianda, F., Susanto, H.A., Ardiwidjaja, R., & Widjanarko, E. (2018). Buku Panduan Kriteria Penetapan Zona Ekowisata Bahari. Bogor: IPB Press.
Zakai, D., & Chadwick, N. (2002). Impact of Intensive recreational diving on reef corals at Eilat, northern Red Sea. Biological Conservation, 105(2), 179-187.