Kondisi vegetasi di hutan lindung Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, sebagai informasi dasar pengelolaan kawasan
Downloads
Downloads
Arrijani. (2008). Struktur dan Komposisi Vegetasi Zona Montana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas, 9 (2), 134-141.
FKS (Forum Konunikasi Sesaot). (2010). Sejarah Pengelolaan Kawasan Sesaot. Forum Komunikasi Sesaot, Lombok.
Heriyanto N.M. dan E. Subiandono. (2012). Komposisi dan Struktur Tegakan, Biomasa, dan Potensi Kandungan Karbon Hutan Mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9 (1), 23-32.
Hidayat, S. dan R.A. Risna. (2007). Kajian Ekologi Tumbuhan Obat Langka di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Biodiversitas, 8 (3), 169-173.
Indriyanto. (2008). Ekologi Hutan. Jakarta: T. Bumi Aksara.
Kartawinata, K., Purwaningsih, Partomihardjo, T., Yusuf, R., Abdulhadi,R., and Riswan, S. (2008). Floristic and Structure of A Lowland Dipterocarp Forest at Wanariset Samboja, East Kalimantan, Indonesia. Reinwardtia, 12 (4), 301-323.
Krebs, C.J. (1994). Ecology, the Experimental Analysis of Distribution and Abundance. NewYork: Addison-Wesley Educational Publishers.
Kuswanda, W. dan B.S. Antoko. (2008). Keanekaragaman jenis Tumbuhan Pada Berbagai Tipe Hutan untuk Mendukung
Pengelolaan Zona Rimba di Taman Nasional Batang Gadis. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 5, (4), 337-354.
Mueller-Dumbois D, & H Ellenberg. (1974). Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sons, New York.
Mukhtar. (2010). Pengelolaan Program Hutan Kemasyarakatan Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus di Kawasan Hutan Lindung Sesaot, Lombok Barat). (Tesis). Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan, Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya, Malang.
Onrizal, Kusmana, C., Saharjo, B.H., Handayani, I.P. dan T. kato. (2005). Komposisi Jenis dan Struktur Hutan Kerangas Bekas Kebakaran di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat. Biodiversitas, 6 (4), 263-265.
Prameswari, D. dan Sudarmono. (2011). Struktur dan Komposisi Vegetasi di Cagar Alam Telaga Ranjeng dan Implikasi Konservasinya. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8 (2), 189-196.
Purnomo, D.W. dan D. Usmadi. (2012). Pengaruh Struktur dan Komposisi Vegetasi Dalam Menentukan Nilai Konservasi Kawasan Rehabilitasi di Hutan Wanagama I dan Sekitarnya. Jurnal Biologi Indonesia, 8 (2), 255-268.
Sidiyasa, K. (2009). Struktur dan Komposisi Tegakan serta Keanekaragamannya di Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 6 (1), 79-93.
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. (2005). Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Sutomo, N.K., Undaharta E., Bangun T.M dan I.N. Lugrayasa. (2012). Studi Awal Komposisi dan Dinamika Vegetasi Pohon Hutan Pohen Cagar Alam Batukahu Bali. Jurnal Bumi Lestari, 12 (2), 366-381.
Syadiah. (2008). Jenis Hutan dan Fungsi Hutan. Jakarta Ensiklopedia Sains.
Titi Kalima. (2013). Populasi dan Habitat Kampis (Hernandia nymphaeifolia (c. presl.) kubitzki) di Hutan Lindung Ujung Genteng. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 10 (1), 63-79.
Widhiastuti, R., Suryanto,D., Mukhlis, Wahyuningsih, H. (2006). Pengaruh Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Sebagai Pupuk Terhadap Biodiversitas Tanah. Jurnal Ilmiah Pertanian KULTURA, 41 (1), 1-8.
Wiryono. (2003). Klasifikasi Kawasan Konservasi Indonesia. Warta Kebijakan No.11, Mei 2003. CIFOR (Center for International Forestry Research).
Zuhri, M. dan Z. Mutaqien. (2011). Perubahan Komposisi Vegetasi dan struktur Pohon pada Plot Meijer (1959-2009) di Gunung Gede, Jawa Barat. Buletin Kebun Raya, 14 (1), 37-45.