POTENSI DAN PEMANFAATAN TANAMAN BAMBU PADA LAHAN MASYARAKAT DI DESA KADING KABUPATEN BARRU
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v15i2.7455Kata Kunci:
NTFPs, bamboo potential, utilizationAbstrak
Non-wood forest products (NTFPs) are the result of the forestry sector are still very much needed by the world and can be an opportunity to add value to the economy, especially in the forestry sector. This study aims to determine the potential and utilization of bamboo on community land in Kading Village, Tanete Riaja District, Barru Regency. There are two data collected in this study; they are potential data and bamboo plant utilization data. Potential data collection in this study was carried out in three stages, namely mapping the distribution point of a bamboo clump, collecting data on an area of farmer's garden that has bamboo, and counting the number of bamboo groves on the respondent's bamboo land. Candid interviews with 30 bamboo landowners obtained the data on the use of bamboo plants. The total area of community land covered with bamboo in Kading Village is 7.29 ha with 250 clumps consisting of 2,203 bamboo shoots, 5,345 young bamboo, and 4,532 old bamboos.Unduhan
Referensi
Baharuddin, Sanusi, D., Putranto, B., & Daud, M. (2015). Analisis Pendapatan Petani Hutan Bambu Rakyat di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. MATOA: Jurnal Ilmu Kehutanan, 3(5), 1–15. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/327535332
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Barru. (2017). Barru Regency In Figures. Barru.
Daud, M., Achmad, N., Faisal, M., & Baharuddin. (2016). Pemetaan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu Sebagai Bahan Bangunan Lokal Di Provinsi Sulawesi Selatan. Seminar Teknis Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perumahan/Balai Litbang Teknologi Permukiman Tradisional Wilayah Makassar, (December). Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/327424412
Hamim, A. R., Zaidon, A., Abdood, F., & Anwar, U. (2010). Adhesion and Bonding Characteristic of Preservatif-Treated Bamboo (Gigantochloa scortechinii) Laminates. Journal of Applied Sciences, 10(14), 1435–1441.
Hingmadi, D. (2012). Keanekaragaman Ciri Morfologi Jenis-Jenis Bambu (Bambusa Sp.) Di Kelurahan Teunbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang. Universitas PGRI NTT, Kupang.
Lempang, M. (2016). Pengawetan Bambu Untuk Barang Kerajinan Dan Mebel Dengan Metode Tangki Terbuka. Info Teknis EBONI, 13(2), 79–92.
Mahendra, A. D. (2014). Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin, Usia Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Studi di Industri Kecil Tempe di Kota Semarang). Universitas Diponogoro, Semarang.
Muin, M., Suhasman, Oka, N. P., Putranto, B., Baharuddin, & Millang, S. (2006). Pengembangan Potensi dan Pemanfaatan Bambu sebagai Bahan Baku Konstruksi dan Industri di Sulawesi Selatan (Edisi Pert; I. Madjid, Ed.). Ujung Padang: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Propinsi Sulawesi Selatan.
Priyanto, & Abdulah, L. (2014). Identifikasi dan Zonasi Kawasan Untuk Pengembangan Industri Bambu Di Bali. Bogor.
Sutardi, S. R., Nadjib, N., Muslich, M., Jasni, Sulastiningsih, I. ., Komaryati, S., … Basri, E. (2015). Seri Paket Iptek Informasi Sifat Dasar dan Kemungkinan Penggunaan 10 Jenis Bambu. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan; Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tanto, D., Dewi, S. M., & Budio, S. P. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja pada Pengerjaan Atap Baja Ringan di Perumahan Green Hills Malang. Jurnal Rekayasa Sipil, 6(1), 69–82.