Efektivitas Daun dan Buah Pinus merkusii sebagai Bahan Pengawet Anti Jamur Auricularia auricula-judae
Effectiveness of Pinus Merkusii Leaves and Fruits as Antifungal Preservative Auricularia auricula-judae
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v18i2.26668Kata Kunci:
Pinus merkusii, daun dan buah, ekstrak, pengawet alami, jamurAbstrak
Bahan kimia seperti kromium, arsenik, dan kreosot yang bersifat karsinogenik dan beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan umumnya digunakan dalam bahan pengawet kayu mulai dibatasi penggunaannya. Dengan demikian, bahan pengawet alami dari ekstrak tanaman perlu dikembangkan untuk menggantikan bahan pengawet sintetis tersebut. Daun dan buah pinus diketahui mengandung senyawa fenol di mana senyawa ini diketahui mampu menghambat siklus dan perkembangan jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis khasiat serbuk daun dan buah pinus (P. merkusii) terhadap jamur busuk Auricularia auricula-judae. Metode penelitian ini menggunakan pengujian kadar air, pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara serbuk buah dan daun masing-masing sebanyak 150 g dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi 900 ml larutan metanol dengan perbandingan 1:6 serbuk dan pelarut metanol, direndam selama ±3x24 jam, disaring hingga filtrat jernih, dan diuapkan dengan rotary vacuum evaporator. Setelah itu, ekstrak diuapkan kembali dalam waterbath bersuhu 45°C selama 48 jam hingga kering. Rendemen kemudian ditimbang dan dihitung. Pembuatan konsentrasi serbuk daun dan buah. Pada konsentrasi 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm dan 100 ppm. Pengujian efikasi serbuk daun dan buah P. merkusii terhadap jamur pelapuk terdiri atas lima perlakuan, dengan 45 cawan petri sebagai sampel dan setiap perlakuan terdiri dari lima ulangan. Hasil Penelitian yang telah dilakukan diperoleh Nilai AFA 100 % menunjukkan bahwa serbuk daun dan buah P. merkusii memiliki aktivitas antijamur yang termasuk dalam klasifikasi sangat kuat. Pada konsentrasi 25% serbuk daun dan buah pinus sudah dapat menghambat pertumbuhan jamur Auricularia auricula-judae.Unduhan
Referensi
Abudulai, M., Shepard, B. M. dan Mitchell, P. L. (2001) “Parasitism and predation on eggs of Leptoglossus phyllopus L. (Hemiptera: Coreidae) in cowpea: Impact of endosulfan sprays,” Journal of Agricultural and Urban Entomology, 18(2), hal. 105–115.
Arifin, Z., Khotimah, S., dan Rahmayanti, S. 2018. Aktivitas Antijamur Ekstrak Etil Asetat Daun Mangga Bacang ( Mangifera foetida L.) terhadap Candida albicans secara In Vitro Program Studi Kedokteran , FK UNTAN Program Studi Biologi , FMIPA UNTAN Departemen Mikrobiologi, Program Studi Kedokteran , FK U. Jurnal Cerebellum, 4(3), 1106–1119.
Astuti, I. W., dan Ngadianto, A. 2016. Efektifitas Ekstrak Akar Tuba (Derris Sp.) sebagai Bahan Pengawet Alami pada Proses Pengawetan Kayu Mahoni (Swietenia Macrophylla) Untuk Mencegah Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes Cynocephalus Light.).Http://Etd.Repository.Ugm.Ac.Id/Penelitian/Detail/101570.
Batubara, R., Rosamah, E. dan Budiarso, E. (2008) “Identifikasi Sifat Ekstrak Kulit Kayu Medang Hitam (Cinnamomum porrectum Roxb) Sebagai Bahan Pengawet Kayu,” Jurnal Kehutanan Tropika Humida, hal. 74–84.
Budiyanto, A. 2015. Potensi Antioksidan, Inhibitor Tirosinase, dan Nilai Toksisitas dari Beberapa Spesies Tanaman Mangrove di Indonesia. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Broda, M. (2020) “Natural compounds for wood protection against fungi—A Review,” Molecules, 25(15), hal. 1–24. doi: 10.3390/molecules25153538.
Cahyanti, L. D., Sumarni, T. dan Widaryanto, E. 2015. Potensi Alelopati Daun Pinus (Pinus Spp.) sebagai Bioherbisida Pra Tumbuh Pada Gulma Krokot (Portulaca oleracea).
Hadi, Y.S., Westin, M., Rasyid., E. 2005. Resistance of Furfurylated Wood to Termite Attack. Jurnal Hasil Hutan. ISSN: 0015-7473 EISSN: 2376-9637, 55 (11 Nov 2005), hal. 85.
Hidayatullah, S., Rizaldy ,A. A., Gracia, H., Syahidah. 2017. Efikasi Ekstrak Daun Tuba sebagai Anti Rayap Alami. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 15(2), hal. 167–174.
Jemi, R., Syafii, W., Febrianto, F. dan Hanafi, M. 2013. Aktivitas Antijamur 2,3-hydroxyoctadecanoic acid. Dari Kayu Palepek Baringin (Shorea laevis Ridl). Seminar Nasional Kimia Terapan Indonesia, 79–83. https://www.researchgate.net/publication/274634278
Jemi, R., Syafii, W., Ferbianto, F. dan Hanafi, M. 2018. Sifat Anti Jamur Kayu Kupa (Syzygium polycephalum (Mig)). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kayu Tropis, 8(2), 93–108.
Lempang, M., dan Suhartati. 2013. Potensi Pengembangan Cempedak Pada Hutan Tanaman Rakyat Ditinjau dari Sifat Kayu dan Kegunaannya. Info Teknis EBONI, 10(2), 69-83.
Manuhuwa, E. 2007. Kadar Air dan Berat Jenis pada Posisi Aksial dan Radial Kayu Sukun (Artocarpus communis, J.R dan G.Fresh),” Jurnal Agroforestri, 2(1), hal. 49–55.
MarketsandMarkets. 2021. Wood Preservatives Market by Formulation (Water-Based, Oil-Based, Solvent-Based), Application (Residential, Commercial, Industrial), and Region (North America, APAC, Europe, South America, Middle East And Africa) - Global Forecast to 2025. https://www.marketsandmarkets.com/Market-Reports/wood-preservative- market-26944487.html Diakses 27 November 2021.
Marisa, H. 1990. Pengaruh Ekstrak Daun Pinus (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) terhadap Perkecambahan da Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.). Tesis Pasca Sarjana Biologi. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Mori, M., Aoyama, M., Doi, S., Kanetoshi, A., dan Hayashi, T. 1997. Antifungal Activity of Bark Extracts Of Conifers. Holz Als Roh- Und Werkstoff, 55, 130–132. https://doi.org/10.1007/BF02716394
Natta, L., Orapin., Krittika dan Pantip. 2008. Essential Oil from Zingiberaceae for Anti Food- Borne Bacteria. International Food Research Journal. 15, (3), 337-346.
Novianti, D. 2019. Toksisitas Ekstrak Daun Srikaya (Annona squamosa Linn.) Terhadap Jamur Fusarium sp. Sainmatika. 16(2). 130–136. doi: https://10.31851/sainmatika.v16i2.3247
Pebriani. Linda, dan R. Mukarlina. 2013. Potensi Ekstrak Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha H.B.K) Sebagai Bioherbisida terhadap Gulma Maman Ungu (Cleome rutidosperma D.C) dan Rumput Bahia (Paspalum notatum Flugge). Jurnal Protobiont 2 (2) : 23-38.
Pujirahayu, N., Uslinawati, Z. dan Hadjar, N. (2015) “Pemanfaatan Tanin Kulit Kayu Akasia Untuk Pengawetan Jati Putih (Gmelina arborea) Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus holmgren),” Jurnal Ecogreen, 1(1), hal. 29–36.
Safitri, R., Hapid, A., dan Erniwati. 2014. Efektivitas Bahan Pengawet Alami Dari Tanaman Tembelekan (Lantana Camara L) Pada Beberapa Jenis Kayu Terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes Sp.). Warta Rimba, 2(2), 141–148.
Sudarmadi, B., Diba, F. dan Yanti, H., 2013. Antifungal activity of extract sindur wood oil (Sindora wallichii Benth) against the Schizophyllum commune Fries fungi. Hutan Lestari, 1(2), pp. 190–198. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Syafii, W. 2000. Zat ekstraktif kayu damar laut (Hope spp) dan pengaruhnya terhadap rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Ligh. Jurnal Teknologi Hasil Hutan, 13(2), hal. 1–5. Tersedia pada: https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/detail?page=4&id=259401&view= documentsgs.
Wang, S. Y., Chen, P. F. dan Chang, S. T. 2005. Antifungal activities of essential oils and their constituents from indigenous cinnamon (Cinnamomum osmophloeum) leaves against wood decay fungi. Bioresource Technology, 96(7), hal. 813–818. doi: 10.1016/j.biortech.2004.07.010.
Yunianti, A D., Taskirawati, I.,Muin, M., Sanusi., Suhasman., Agussalim, A. 2017. Teknologi tepat guna peningkatan ketahanan kayu terhadap organisme perusak kayu untuk bahan baku kerajinan berkualitas. Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 3 No. 1 Oktober 2017 ISSN:, 3(1), hal. 45- 55. Universitas Hasanuddin: Makassar