UJI AKTIVITAS ANTI JAMUR EKSTRAK KULIT DAN BATANG Lannea coromandelica DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Schizophyllum commune Fries
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v18i1.24342Kata Kunci:
Lannea coromandelica, Schizophyllum commune, Pengawet alami, Ekstrak kulit dan batangAbstrak
Pengawetan merupakan salah satu cara untuk memperpanjang umur kayu, terutama kayu yang berkualitas rendah. Penggunaan pengawet kimia sintetik, terutama yang berbahan dasar CCA (Copper, Chrom, Arsenik) berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai dan juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Pemanfaatan bahan pengawet alami dari ekstrak tumbuhan merupakan salah satu usaha untuk mengurangi hal tersebut. Tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan pengawet alami adalah Lannea coromandelica (kayu jawa). Kayu jawa memiliki kandungan senyawa berupa flavonoid, saponin, polifenol dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit kayu dan batang Java Lannea coromandelica pada konsentrasi 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm dan 100 ppm terhadap pertumbuhan miselium jamur pelapuk kayu Schizophyllum commune. Penelitian dilakukan dengan mencampurkan ekstrak setiap konsentrasi pada media tumbuh lalu menginokulasikan cendawan pelapuk kayu Schizophyllum commune tepat di tengah media tumbuh. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan rancangan petak terbagi dianalisis dengan menggunakan rancangan petak terbagi split plot dua faktorial. Analisis split plot dua faktorial menunjukkan bahwa perlakuan perubahan konsentrasi berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan miselium Schizophyllum commune. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas ekstrak kulit kayu jawa pada semua konsentrasi tergolong sangat tahan dengan nilai Antifungal Activity (AFA) sebesar 100% dan ekstrak batang kayu jawa pada konsentrasi 25 ppm menunjukkan efektifitas yang tergolong tahan dengan nilai AFA sebesar 71%). Konsentrasi ekstrak mempengaruhi besar pertumbuhan miselium Schizophyllum commune. semakin tinggi konsentrasi maka semakin lambat pertumbuhan miselium Schizophyllum commune yang terjadi. Ekstrak kulit kayu jawa konsentrasi 25 ppm dan 50 ppm ekstrak batang kayu jawa berpotensi sebagai pengawet kayu alami karena dapat mengurangi pertumbuhan miselium cendawan pelapuk kayu Schizophyllum commune.Unduhan
Referensi
Adegoke, A.A. and Adebayo-tayo, B.C. 2009. Antibacterial activity and phytochemical analysis of leaf extracts of Lasienthera africanum. African Journal of Biotechnology, 8(1), pp. 077–080. doi:10.4314/ajb.v8i1.59740.
Arifin, Z., Khotimah, S. dan Rahmayanti, S. 2018. Aktivitas Antijamur Ekstrak Etil Asetat Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L .) terhadap Candida albicans secara In Vitro Program Studi Kedokteran , FK UNTAN Program Studi Biologi, FMIPA UNTAN Departemen Mikrobiologi , Program Studi Kedokteran , FK U. Jurnal Cerebellum, 4(3), pp. 1106–1119.
Candida, T. dan Yanti, N. 2016. Uji Aktovitas Antifungi Ekstrak Etanol Gal Manjakani (Quercus infectoria) Terhadap Candida albicas. 1(1).
Haruna, N., Hamzah, Z,A., Syakri, S., Ismail, I. 2018. Efek Ekstrak Metanol dan Partisi dari Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica Houtt. Merr.) terhadap Pertumbuhan Sel HeLa dan MCF-7. ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 1(2). doi:10.24252/djps.v1i2.11338.
Ibrahim, S. dan Sitorus, M. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Manik, M.K., Wahid, M.A. Islam, S.M.A., Pal, A., and Ahmed, K.T. 2013. A Comparative Study Of The Antioxidant, Antimicrobial And Thrombolytic Activity Of The Bark And Leaves Of Lannea Coromandelica (Anacardiaceae) Department of Pharmacy, East West University, Dhaka’, 4(7), pp. 2609–2614. doi:10.13040/IJPSR.0975-8232.4(7).2609-14.
Mori, M., Aoyama, M., Doi, S., Kanetoshi, A dan Hayashi, T. 1997. Antifungal activity of bark extracts of deciduous trees. Holz als Roh- und Werkstoff, 55(2–4), pp. 130–132. doi:10.1007/bf02990531.
Mozer, H. 2015. Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol 96% Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) Terhadap Aspergillus niger, Candida albicans, dan Trichophyton rubrum. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 69(2), pp. 283–291.
Nugroho, D.A. 2018. Pengaruh Komposis Lem Perekat Papan Partikel Sekam Padi Terhadap Modulus Patah. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Pasaribu, S.M.H., Wardenaar, E. dan Wahdina. 2015. Uji Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Minyak Atsiri Kulit Jeruk Citrus Nobilis Var. Microcarpa Terhadap Pertumbuhan Jamur Schizophyllum Commune Fries. Jurnal Hutan Lestari, 3(2), pp. 259–264.
Priadi, T. 2005. Pelapukan kayu oleh jamur dan strategi pengendaliannya. Makalah pribadi Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Sekolah Pasca Sarjana/ S3 Institut Pertanian Bogor, pp. 1–22.
Rachman, E.A. dan Sari, S.R. 2020. Uji Daya Hambat Isolat Bakteri Endofit Tanaman Kayu Jawa Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. terhadap Candida albicans. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 11(1), p. 8. doi:10.32502/sm.v11i1.2140.
Rahayu, T. dan Rahayu, D.T. 2009. Uji Antijamur Kombucha Coffee Terhadap Candida Albicans dan Tricophyton Mentagrophytes Experiment Of Kombucha Coffee Anti-Fungus Toward Candida Albicans AND Tricophyton Mentagrophytes’, Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 10(1), pp. 10–17.
Sari, N.E. 2016. Pemanfaatan Ekstrak Biji Polyalthia littoralis (Blume) Boerl sebagai Bahan Pengawet Kayu Anti Rayap Tanah.
Septiadi, T., Pringgenies, D. dan Radjasa, O.K. 2013. Uji Fitokimia dan Aktivitas Antijamur Ekstrak Teripang Keling (Holoturia atra) Dari Pantai Bandengan Jepara Terhadap Jamur Candida albicans. Diponegoro Journal of Marine Research, 2(2), pp. 76–84. doi:10.14710/jmr.v2i2.2355.
Sudarmadi, B., Diba, F. dan Yanti, H. 2013. Uji Aktivitas Jamur Ekstrak Minyak Kayu Sindur (Sindora wallichi Benth) Terhadap Pertumbuhan Jamur Schizophyllum commune fries. Jurnal Hutan Lestari, 1(2), pp. 190–198.
Suprapti. 2000. Pengaruh Masa Inkubasi Terhadap Kandungan Serat Baglog Jamur Kuping (Auricularia auricula).
Yang, D.-Q., Wang, X.-M., Shen dan Wan, H. 2004. A Rapid menthod for Evaluating antifungal properties of various barks’, Forest Products Journal, 54(6), p. 37.