PENGELOLAAN DAN KONTRIBUSI HHBK KEMIRI TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI KPHL SELAYAR
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v18i2.20792Kata Kunci:
NTFPs, Management, Contribution, Candlenut, IncomeAbstrak
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) memiliki peran yang cukup signifikan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan. Masyarakat di Kecamatan Bontosikuyu di wilayah HPT KPHL Selayar memanfaatkan HHBK berupa kemiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kemiri dan menghitung kontribusi usaha kemiri terhadap pendapatan usahatani lainnya di Kecamatan Bontosikuyu di wilayah HPT KPHL Selayar. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kemiri di Kecamatan Bontosikuyu di wilayah HPT KPHL Selayar masih dikelola secara tradisional. Usaha kemiri merupakan usaha sampingan yang dikelola untuk meningkatkan pendapatan. Kontribusi yang diberikan oleh usaha kemiri terhadap pendapatan petani adalah 75% atau Rp. 122.860.000 pertahunUnduhan
Referensi
Baharuddin, Makkarennu dan Rahmi, M. (2021). Pemanfaatan Dan Kontribusi Kemiri (Aleurites moluccana) Sebagai Komoditi Hhbk Terhadap Pendapatan Petani Di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone , Sulawesi Selatan. Jurnal Perennial, 17(1): 26-34.
Chukwuone, N.A dan C.A. Okeke. (2012). Can Non Wood Forest Products be Used in Promoting Household Food Security?: Evidence From Savanah and Rain Forest Region of Southern Nigeria. Forest Policy and Economics, 25: 1-9
Feronia, P., Desyanti; dan Susilastri. (2021). Potensi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. 5(2).
Haris, S.W, Ridwan, Makkarennu. (2020). Analisis Pendapatan Usaha Gula Aren di Desa Gantarang Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Perennial, 16(1): 18-25
Indah, L., Elfiana; dan Martina. (2017). Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Biji Kemiri Di Desa Panggoi Kecamatan Muara Dua Kota Lhoksemawe (Studi Kasus Usaha Ibu Asmiati). Pharmaceutical Biology, 1(2): 125–133.
Ismail, Ade Ilham; Millang, S. dan Makkarennu (2019) ‘Pengelolaan Agroforestry Berbasis Kemiri (Aleurites moluccana) dan Pendapatan Petani di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan’, Jurnal Hutan dan Masyarakat, 11(2): 139–150.
KPH Selayar. (2018). Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPH Selayar.
Mahlinda, M. dan Busthan, M. (2017). Transesterifikasi In Situ Biji Kemiri (Aleurites moluccana L) Menggunakan Metanol Daur Ulang dengan Bantuan Gelombang Ultrasonik. Agritech, 37(3): 295–301.
Muthmainnah;, Sribianti, I. dan Juliati. (2021). Analisis Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana) Di Desa Bungin Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang. Jurnal Eboni, 3(1).
Noy, Y. T., Damianus, A. dan Fidelis, K. (2019). Analisis Pendapatan, Titik Impas Dan Kelayakan Usahatani Kemiri Di Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada. Jurnal Buletin Ilmiah IMPAS, 20(2).
Paulus, A. L., Wangke, W. M. dan Moniaga, V. R. B. (2015) ‘Kontribusi Usahatani Kacang Panjang Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani Di Desa Warembungan Kecamatan Pineleng’, Agri-Sosioekonomi, 11(3): 53.
Pohan, R.M, A. Purwoko, T. Martia. (2013). Kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu dari Hutan Produksi Terbatas bagi Pendapatan Rumah Tangga Masyarakat (Contribution of Non Timber Forest Products from Limited Production Forest for Household Income). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Pranowo, D., M. Herman., Syafaruddin. (2015). Potensi Pengembangan Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) di Lahan Terdegradasi. Perspektif, 14 (2): 87- 101
Karisma B.M. 2010. Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan Dan Tata Kelolanya (Kasus Di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat). Skripsi. Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Wahyudi. (2017). Non-Timber Forest Product (NTFP) Commodities Harvested and Marketed by Local People at the Local Markets in Manokwari-West Papua. Indonesian Journal of Forestry Research 4(1): 27-35