Identifikasi dan Karakterisasi Mikoriza pada Tegakan Nyatoh (Palaquium sp.)
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v15i1.6850Keywords:
mycorrhiza, Palaquium, Glomus, Gigaspora, Acaulospora, SchlerodermaAbstract
This research aimed to identify the mycorrhiza types that associated in roots and soil on Palaquium sp. plant. This research has implemented on December 2017 until February 2018. This research procedures made by two stages includes collecting soil and root samples on Palaquium sp plant on Ko'mara Community Forest, Takalar District. Therefore, the second step is isolation, identification, and observing colonization of mycorrhiza spores in the Integrated Laboratory and Biotechnology and Tree Breeding Laboratory, Faculty of Forestry, Hasanuddin University, Makassar. The results showed types of spore that found were Glomus, Gigaspora and Acaulospora. Glomus spore has highest relative abundance in root samples whereas on soil samples were Glomus, Gigaspora, and Schleroderma with Glomus spores has highest relative abundance in. The colonization percentage on site was intermediate.Downloads
References
Boan, J.B. (1998). Peranan Mikoriza VA Pada Kopi dan Kakao. Makalah disampaikan dalam workshop aplikasi fungi mikoriza arbuskula pada tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan. Bogor.
Datta, P., & Kulkarni, M. (2012). Arbuscular Mycorrhizal Fungal Diversity in Sugarcane Rhizosphere in Relation with Soil Properties. Notulae Scientia Biologicae, 4(1): 66-74
Dimas, D.S. (2013). Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis Nyatoh (Palaquium spp.) di IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmandiri, Provinsi Papua. Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Gusmiaty, Restu, M., Paembonan, S.A, Arif, A, & Larekeng, S, H. (2015). Mycorrhiza Diversity from Various Private Forest Ecosystem Types in South Sulawesi. Prosiding The First International Conference on Life Science and Biotechnology, pp185-188.
[INVAM] International Culture Collection of (Vesicular) Arbuscular Micorrhizal Fungi. (2017). Arbuscular Mycorrhizal Fungi. Diperoleh dari West Virginia University https://invam.wvu.edu/, pada 27 Maret 2017.
Kombong, Y. (2015). Identifikasi Jenis-Jenis Mikoriza Pada Hutan Rakyat Bitti (Vitex Copassus) Di Kabupaten Bulukumba. Makassar: Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Kuo, M. (2015). The Genus Scleroderma. Diperoleh dari the Mushroom Expert. North America.
Natalia, N. (2016). Eksplorasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) di Hutan Pendidikan Mangrove Unila Desa Margasari Kabupaten Lampung Timur. Bandar Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Nainggolan, R.T, Wirawan, I.G.P., & Susrama, I.G.K. (2014). Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular Secara Mikroskopis pada Rhizosper Tanaman Alang-Alang (Imperata Cylindrica L.) di Desa Sanur Kaja. Agroekoteknoogi Tropika, Vol. 3(4): 242-250.
Oktavianti, E.N., & Ermavitalini, D. (2014). Identifikasi Mikoriza dari Lahan Desa Poteran, Pulau Poteran, Sumenep Madura. Jurnal Sains Pomits, Vol. 3(2): 53-57.
Pujiyanto. (2001). Pemanfaatan Jasad Mikro, Jamur Mikoriza dan Bakteri dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan Di Indonesia. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Puspitasari, D., Purwani, K.I., & Muhibbudin, A. (2012). Eksplorasi Vesicular Arbuscular Mycorrhiza (VAM) Indigenous pada Lahan Jagung di Desa Torjun, Sampang Madura. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1)
Raguphaty, S., & Mahadevan, A. (1991). VAM Distribution Influenced by Salinity Gradient in A Coastal Tropical Forest, pp. Soerianegara dan Supriyanto. Proceedings of Scond Asian Conference on Mycorrhiza. Seameo Biotrop, Bogor.
Saepul, U.Y. (2006). Penggunaan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) untuk Meningkatkan Pertumbuhan Semai Jati (Tectona Grandis Linn. F.) pada Limbah Media Tumbuh Jamur Tiram (Pleurotus sp.). Bogor: Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Sari, R.R., & Ermavitalini, D. (2014). Identifikasi Mikoriza dari Lahan Desa Cabbiya, Pulau Poteran, Sumenep Madura. Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol. 3(2): 67-70.
Saputra, B, Linda, R, dan Lovadi, I. (2015). Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Tiga Jenis Tanah Rhizosfer Tanaman Pisang Nipah (Musa paradisiacal L. var. nopah) Di Kabupaten Pontianak. Jurnal Protobiont, Vol. 4(1): 160-169.
Selvaraj, T., Murugan., C., & Bhaskaran. (2001). Arbuscular Mychorrizal Association of Kashini (Cichorium intybus L.) in Relation to Physico-Chemical Characters. Mychorriza News, 13 (2), 14 – 16.
Simangunsong, S.A. (2006). Pengaruh Pemberian Berbagai mikoriza dan Pupuk Kandang Ayam Pada Tanaman Tembakau Deli Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan di Tanah Inceptisol Sampali (Skripsi). Padang: Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Sundari, S, Nurhidayati, T, dan Trisnawati, I. (2011). Isolasi dan Identifikasi Mikoriza Indigenous dari Perakaran Tembakau Sawah (Nicotiana tabacum L) Di Area Persawahan Kabupaten Pamekasan Madura. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Tarmedi, E. 2006. Keanekaragaman Cendawan Mikoriza Arbuskuladi Hutan Sub Pegunungan Kamojang Jawa Barat (Skripsi). Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Uminawar, Umar, H., & Rahmawati. (2013). Pertumbuhan Semai Nyatoh (Palaquium sp.) pada Berbagai Perbandingan media dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair di Persemaian. Warta Rimba, 1 (1):1-9.
Widiastutik, H., & K. Kramadibrata. (1998). Fungi Mikoriza Bervesikula-arbuskula di beberapa Tanah Masam ari Jawa Barat. Menara Perkebunan, 60(1):9-19.