Analisis Kualitas Perairan di Wilayah Reklamasi: Tinjauan pada Perairan Pantai Seruni, Kabupaten Bantaeng
Abstract
Dalam pasal 1 Butir 23 UU Nomor 01 tahun 2014 perubahan atas UU nomor 27 tahun 2007, reklamasi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Dalam perkembangannya, banyak kasus yang terjadi sebagai akibat dari pelaksanaannya yang tidak mengikuti kaidah-kaidah lingkungan yang tepat. Pada kasus reklamasi pantai misalnya, perubahan kualitas perairan di sekitar lokasi kegiatan dapat saja terjadi sebagai akibat dari pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kaidah lingkungan, pada akhirnya memberikan pengaruh terhadap kehidupan organisme seperti fitoplankton. Untuk mencermati hal itu, telah dilakukan suatu penelitian untuk mencermati perubahan kualitas perairan pantai pada wilayah yang direklamsi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2017 di perairan Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng di mana pada perairan ini pernah dilakukan kegiatan reklamasi. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata bahwa nilai parameter kualitas perairan seperti suhu, salinitas, derajat keasaman (pH), kecerahan perairan, kecepatan arus, Total Suspended Solid (TSS) dan oksigen terlarut (DO) secara umum berada dalam kisaran yang masih bersesuaian dengan kehidupan fitoplankton. Hal ini berarti, untuk kasus kegiatan reklamasi yang dilaksanakan di perairan pantai Seuni Kabupaten Bantaeng tidak banyak merubah kualitas perairan. Kata kunci: Pantai, Reklamasi, Kualitas air, BantaengDownloads
References
Kaswadji, R. F., F. Widjaja dan Y. Wardiatno. 1993. Produktivitas Primer dan Laju Pertumbuhan Fitoplankton di Perairan Pantai Bekasi. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 1(2) : 1-15.
KEPMEN LH. 2004. Keputusan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 51/MENLH/I/2004 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Jakarta.
Li, K., X. Liu, X. Zhao and W. Guo. 2010. Effects of Reclamation Projects on Marine Ecological Environment in Tianjin Harbor Industrial Zone. Journal Procedia Environmental Sciences 2 : 792–799.
Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Correspondence Course Centre. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta.
Susanti, N. 2018. Upaya Greeanpeace Menjaga Kawasan Pantai Indonesia Terkait Proyek Pulau Reklamasi Teluk Jakarta. Jom Fisip Vol. 5 No. 1 : 1-18.
Tambaru, R., E.M. Adiwilaga, dan R.F. Kaswadji. 2004. Hubungan Antara Produktivitas Primer Fitoplankton dan Intensitas Cahaya di Perairan Teluk Hurun. Jurnal Torani, Ilmu Kelautan Unhas No. 4 Vol. 14, Makassar.
Tomascik, et.al.,1997. The Ecology of the Indonesian Sea part 2. Singapore : Peripilus Edition.
Wijaya. 2007. Struktur Komunitas Fitoplankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Danau Rawapening Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Bandung: Laboratorium Ekologi dan Biosistematika FMIPA Undip, Hal 55-61.
Wurjanto, A. 2016. Reklamasi Teluk Jakarta: Peran Ilmu dan Pengetahuan Teknik Kelautan. Disampaikan dalam Diskusi Forum Guru Besar ITB tentang Reklamasi Teluk Jakarta, Balai Pertemuan Ilmiah ITB Bandung.