SIFAT KETERBASAHAN PADA BIDANG TANGENSIAL DAN RADIAL KAYU RAJUMAS
DOI:
https://doi.org/10.24259/perennial.v16i1.7638Kata Kunci:
keterbasahan, NTB, rajumas, sessile drop, sudut kontakAbstrak
Rajumas merupakan tanaman lokal yang menjadi komoditi endemik di Nusa Tenggara Barat yang jarang dimanfaatkan (lesser-used wood species) karena kekuatan dan keawetannya rendah Kualitas kayu rajumas dapat ditingkatkat dengan mengaplikasikan bahan pengawet maupun bahan pelapis pada kayu tersebut. Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan aplikasi bahan pengawet maupun bahan pelapis pada kayu adalah keterbasahan kayu itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk menguji keterbasahan kayu rajumas pada masing-masing 3 papan radial dan 3 papan tangensial kayu rajumas. Masing-masing contoh uji diuji keterbasahannya pada 5 titik yang berbeda dengan metode sessile drop. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penampang tangensial memiliki keterbasahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penampang radial. Rerata K-value yang dihasilkan pada penampang radial masing-masing adalah 0.15, 0.15 dan 0.16 sedangkan rerata K-value yang dihasilkan pada penampang tangensial masing-masing adalah 0.36, 0.32 dan 0.30. Meski demikian hasil tersebut mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar pola penampang kayu pada kayu rajumas. Rerata K-value dari semua kayu yang diuji lebih besar dari 0 yang mengindikasikan bahwa cairan dapat menyebar dan menembus permukaan kayu yang diuji.Unduhan
Referensi
[ASTM] American Society for Testing and Materials. 1998. ASTM D 358- 98: Standard Specification for Wood to Be Used as Panels in Weathering Tests of Coatings. West Conshohocken: ASTM.
Ali AC, Uetimane Jr E, Lhate IA, Terziev N. 2008. Anatomical characteristics, properties and use of traditionally used and lesser-known wood species from Mozambique: A literature review. Wood Science Technology 42: 453-472.
Amorim MRS, Ribeiro PG, Martins SA, Del Menezzi CHS, de Souza MR. 2013. Surface wettability and roughness of 11 Amazonian tropical hardwoods. Floram 20(1): 99-109.
Bamber RK, Burley J. 1983. The Wood Properties of Radiata Pine. (First Ed.). Commonwealth Agricultural Bureaux: 84.
Bonita, MK. 2015. Efektifitas Exstrak Biji Mimba (Azadirachta Indica A Juss) Terhadap Ketahanan Kayu Rajumas (Dua Banga Mollucana) dari Serangan Rayap Tanah (Nacutitermes Spp). Jurnal Sangkareang 1 (1) 7-14.
Gray V. 1962. The wettability of wood. Forest Product Journal 12(9) : 452-461.
Karlinasari L, Lestari AT, Priadi T. Evaluation of surface roughness and wettability of heat-treated, fast-growing tropical wood species sengon (Paraserianthes falcataria (L.) I.C.Nielsen), jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq), and acacia (Acacia mangium Willd.). International Wood Products Journal 10: 1-8.
Lestari AT, Darmawan IW, Nandika D. 2016. Pengaruh Kondisi Permukaan terhadap Daya Lekat Lapisan Pelindung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis. 14 (1): 18-22.
Moita A. S. and Moreira A. L. N. 2003. Influence of Surface Properties on the Dynamic Behaviour of Impacting Droplets. 9th International Conference on Liquid Atomization and Spray Systems, Sorrento, Italy.
Petrie EM. 2000. Handbook of Adhesive and Sealants. United States (US): McGraw-Hill.
Shi SQ, Gardner DJ. 2001. Dynamic adhesive wettability of wood. Wood and Fiber Science 33 (1): 58‒68.
Shupe TF, Hse CY, Wang WH. 2001. An investigation of selected factors that influence hardwood wettability. Holzforschung 55(5): 541‒548.
Tsoumis G. 1991. Science and technology of wood: Structure, Properties, Utilization. New York: Van Nostrand Reinhold.