PEMBELAJARAN ANAK SEKOLAH DASAR BERBASIS LINGKUNGAN SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE DI KELURAHAN LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v3i2.5463Keywords:
Class IV and V elementary school children, mangroves, mangrove planting, Lakkang VillageAbstract
Environment-Based Learning: a Strategy for Elementary Students Awareness and Concern on Mangrove Ecosystem at Lakkang, Tallo of MakassarAbstract. Mangrove ecosystem are one ecosystem that has important ecological and economic functions for the community. The area of mangrove in Lakkang Village, Makassar, is experiencing continuous degradation due to logging to be converted into ponds and residents area. Awareness to protect the environment as a place to live and a source of community life requires a process that must begin at a young age. Community Service Activities are carried out in the Lakkang Village for class IV and V elementary school students using active-demonstrative teaching methods with stages of activities including: conveying knowledge of the environment of mangrove ecosystems with reading and playing competitions with media images about various types of mangroves and their associated biota and demonstrations mangrove planting. The results of this activity indicate that early childhood in the Lakkang Village requires a form of learning local content about the introduction of the environment, especially mangrove ecosystems. This could be seen from the lack of students' knowledge about the role of mangrove ecosystems for the environment. However, students' interest and enthusiasm were very high in participating in this mangrove ecosystem introduction activity. In addition to delivering the material, mangrove planting activities were also carried out. The results of this activity showed that students were able to understand the mangrove planting procedures delivered by the implementation team. It also showed from the ability of students to plant their own mangroves. However, the results of monitoring showed that mangrove planted by students were not entirely able to survive due to environmental factors. Therefore it is necessary to anticipate steps for subsequent planting activities, namely the need to make a fence and barrier at the planting location to reduce the impact of fishing gear installation by fishermen and waves from ships passing around the planting area.Keywords: Class IV and V elementary school children, mangroves, mangrove planting, Lakkang VillageAbstrak. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki fungsi ekologis dan ekonomis yang penting bagi masyarakat. Luasan mangrove di Kelurahan Lakkang, Makassar mengalami degradasi secara terus menerus karena kegiatan penebangan untuk dikonversi menjadi lahan tambak dan pemukiman. Kesadaran untuk menjaga lingkungan sebagai tempat bermukim dan sumber kehidupan masyarakat membutuhkan proses yang harus dimulai sejak usia muda. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Lakkang untuk siswa kelas IV dan V SD dengan menggunakan metode pengajaran aktif-demonstratif dengan tahapan kegiatan meliputi: penyampaian pengetahuan lingkungan ekosistem mangrove dengan lomba membaca dan bermain dengan media gambar tentang ragam jenis mangrove dan biota asosiasinya serta demonstrasi penanaman mangrove. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa anak usia dini di Kelurahan Lakkang membutuhkan bentuk pembelajaran muatan local mengenai pengenalan lingkungan khususnya ekosistemmangrove. Hal ini terlihat dari kurangnya pengetahuan siswa tentang peran ekosistem mangrove bagi lingkungan, namun minat dan antusias siswa sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan pengenalan ekosistem mangrove ini. Selain penyampaian materi, dilakukan juga kegiatan penanaman mangrove, hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa mampu memahami prosedur penanaman mangrove yang disampaikan oleh tim pelaksana, hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menanam anakan mangrovenya masing-masing. Namun, hasil monitoring menunjukkan bahwa anakan mangrove yang ditanam oleh siswa tidak seluruhnya dapat bertahan hidup dikarenakan oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu perlu langkah antisipatif untuk kegiatan-kegiatan penanaman berikutnya, yaitu perlu dibuatkan pagar pembatas dan barrier di lokasi penanaman untuk mengurangi dampak dari pemasangan alat tangkap oleh nelayan maupun hempasan gelombang dari kapal yang melintas di sekitar area penanaman.Kata Kunci: Anak kelas IV dan V SD, mangrove, penanaman mangrove, Kelurahan LakkangDownloads
References
Ahmad, D.N. (2017). Penyuluhan Pelatihan Upaya Pencegahan Abrasi Pantai pada Masyarakat Muara Gembong Bekasi. Jurnal Panrita Abdi Volume 1, No.2. Universitas Hasanuddin. Makassar
BPS Kota Makassar. (2014). Makassar Dalam Angka Tahun 2014. Badan Pusat Statistik Kota Makassar. Makassar.
CCDP-IFAD. Integrated Coastal Management Kelurahan Lakkang. (2015). Coastal Community Development Project , PIU Kota Makassar. Makassar.
Kudsiah, H., Rahim, S.W., Rifa'i, M.A., & Arwan. (2018). Demplot Pengembangan Budidaya Kepiting Cangkang Lunak di Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loi, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Panrita Abdi Jurnal, 2(2), 151-164.
Maryono A. (2003). Pembangunan Sungai Dampak dan Restorasi Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Rifa'i, M.A., Muzdalifah, Kudsiah, H. (2018) Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus: Anemon Laut Ornamen. Panrita Abdi Jurnal, 2(1), 40-47.
Setyawan A.D., & Winarno, K. (2006). Pemanfaatan langsung ekosistem mangrove di Jawa Tengah dan penggunaan lahan di sekitarnya; kerusakan dan upaya restorasinya. Biodiversitas, 7(3), 282-291.
Suhadiyah, S., & Tambaru, E. (2015). Keanekaragaman dan fungsi ekonomi flora di Delta Lakkang, Sungai Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Ind, Volume 1, nomor 3, Juni 2015. Makassar.
Widyanti, U., Nurkin, B., & Maulany, R.I. (2017). Identifikasi Pemanfaatan dan Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Kegiatan Pelestarian Mangrove pada Tiga Lokasi Penelitian. Jurnal Sains & Teknologi, 17(2), 179-186.