IbM KELOMPOK LANSIA PENDERITA DM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMO KOTA DEPOK JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v2i2.2987Keywords:
Kelompok pendukung, Lansia DM, Senam kakiAbstract
ABSTRAKKegiatan IbM Lansia penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Limo Kota Depok Jawa Barat bertujuan untukmeningkatkan kemampuan kelompok pendukung dalam melakukan pengontrolan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes mellitus.Kelompok pendukung menunjukkan bahwa intervensi yang berbasis dukungan sosial ini efektif untuk diberikan di masyarakat. Program IbM Kelompok Lansia Penderita DM ini melakukan pelatihan kelompok pendukung dengan pemantauan melalui Kartu Pemantauan Mandiri Lansia DM (KPM Lansia DM) terhadap penilaian status gizi lansia, kebutuhan kalori perhari, kecukupan aktifitas fisik dan kekebalan stres. Selain itu, kelompok pendukung juga diajarkan terapi komplementer seperti terapi herbal dengan daun sirih merah dan relaksasi BEBAS DM (Berkombinasi Benson, Meditasi dan Afirmasi Stres DM) serta perawatan mandiri seperti perawatan kaki dan senam kaki untuk mengontrol kadar gula darah lansia dengan DM di keluarga, kelompok, dan komunitas. Tim pelaksana IbM melakukan beberapa penyuluhan dan pelatihan pada kelompok pendukung pada dua lokasi berbeda, dengan jumlah tiap kelompok masing-masing sebanyak 30 orang lansia, dan kegiatan yang dilakukan berupa: pendidikan kesehatan mengenai penyakit diabetes mellitus, gaya hidup sehat, modifikasi diet DM, aktifitas/olahraga untuk Diabetesi – Senam Kaki & Senam Diabetes, perawatan dan pencegahan anggota tubuh dari luka diabetes, serta Manajemen Stress dengan Relaksasi Benson, dan pengecekan GDS oleh Tim pelaksana IbM.Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan pada kelompok pertama: sebanyak 93% (28 lansia) keluarga mendukung pengobatan dan perawatan lansia dengan DM dibandingkan kelompok kedua hanya 47,6% (20 lansia). Hasil hitung IMT kelompok 1 yang mengalami obesitas sebanyak 70% (21 lansia) hampir sama dnegan kelompok 2 sebanyak 63% (19 lansia), sedangkan dari hasil ukur GDS yangmengalami katagorik GDS tinggi > 299 gr% di kelompok 1 ada 1 lansia (3,3%) kelompok 2 ada 2 lansia (6,7%).Kata kunci: Kelompok pendukung, Lansia DM, Senam kakiABSTRACTlbM activity by elders who suffer DM on Puskesmas Limo Depok, Jawa Barat area is addressed to improve the ability of the support group in controlling blood sugar on elders with diabetes melitus. The support group shows that intervention that based on this social support is effective to be given to the society. This lbM group program by elders who suffers DM train the support groups by monitoring Independent DM Elders Monitoring Card or Kartu Pemantuan Mandiri Lansia DM (KPM Lansia DM) to score elders nutrition status, calory needs per day, physical activities, dan immunity to stress. Other than that, the support group also trained complementary therapy like herbal therapy with red sirih leaf and free DM relaxation (Benson combination, Meditation, and Stress Affirmation DM) and independent treatment like foot treatment and foot gymnastic to control blood sugars in elders with DM in families, group, and community. The IbM implementation do some counseling and training to support group on two different location, with each groups consisting of 30 elders, and activities like health education about diabetes mellitus diseases, healthy lifestyle, DM diet modification, activities/sport for Diabetes - Foot exercise and Diabetes exercise, treatment and body parts prevention from diabetes wounds, and also Stress management with Benson Relaxation, and GDS checking by IbM implementation team. Evaluation result for the executed activites found on the first group: about 93% (28 elders) families support medication and treatment for elders who suffers DM compared to the second group by 47,6% (20 elders). IMT Calculation result on group 1 who suffers obesity as much 70% (21 elders) almost same with 2 groups as much as 63% (19 elders), while GDS measurement who suffers high GDS categorical > 299 gr% in group 1 there is 1 elder (3,3%) group 2 there are 2 elders (6.7%).Keywords : ( DM elders, foot exercise, support group, )Downloads
References
Aditama (2012) dalam RMOL. Penderita Diabetes Tipe Dua Di Indonesia Capai 90 Persen. Diunduh dari http://ekbis.rmol.com pada tanggal 10 Mei 2016.
Anderson, E. T., dan McFarlane, J. (2011). Community As Partner : Theory And Practice In Nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams dan Wilkins.
Allender, J. A., Rector, C., & Warner, K. D. (2010).Community Health Nursing: Promoting &Protecting The Public’s Health. Seventh Edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.
Arief, I. (2011). Jumlah Penderita Diabetes di Dunia Meningkat Tajam. Diunduh dari http://www.pjnhk.go.id/content/view/4194/32/pada tanggal 18 Desember 2016.
Astapa (2012). Tinggi Prevalensi Diabetes di Indonesia. Diunduh dari http://beritadewata.com/Sosial_Politik/Kesehatanpada tanggal 10 Mei 2016.
Aziza, Lucky (2007).Ledakan Cuci Darah Akibat Diabetes Melitus: Nefropati Diabetic & Penyakit Ginjal Kronis. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia.
Balitbangkes.(2007). Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Depkes RI.
BPS (2012).Data Sensus Penduduk Indonesia 2010.http://sp2010.bps.go.id. Diunduh tanggal 10 Mei 2016.
Dinkes Kota Depok. (2009). Profil Dinas Kesehatan Kota Depok.
__________. (2007). Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Depok 2007-2012.
Edelman & Mandle. (2010).Health Promotion: Throughout The Life Span. Seventh Edition. St. Louis: Mosby Elsevier.
Hitchcock, Schubert, & Thomas (2003).Community Health Nursing: Caring In Action. New York: Delmar Publishers.
Maglaya, A.S. (2009). Nursing Practice In The Community. Fifth edition. Philippine: Argonauta Corporation.
Mulyadi. (2007). Sistem perencanaan dan pengendalian manjemen. Edisi 3. Jakarta. Salemba Empat.
Nies, M.A. & McEwen, M. (2007).Community/ Public Health Nursing: Promoting The Health Of Populations. Fourth Edition. St. Louis: Saunders Elsevier.
Notoatmodjo, S. (2010).Promosi Kesehatan: Teori & Aplikasi. Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Pemerintah Kota Depok. (2012). Visi Dan Misi Kota Depok 2011 - 2016. Diunduh dari http://www.depok.go.id. pada tanggal 10Mei 2016.
Pender, NJ; Murdaugh, CL; Parson, MA. (2011).Health promotion in nursing practice (4th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Pramesti, O. L. (2012). Fokus WHO: Peningkatan Harapan Hidup Lansia. Diunduh dari http://nationalgeographic.co.id pada tanggal 18 Desember 2016.
Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Rencana Operasional Promosi Kesehatan dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ramachandran, A., Snehalatha, C., Shetty, A.S., & Nandhita, A. (2012).Trends in prevalence of diabetes in Asian Countries.World Journal of Diabetes, 3 (6): 110-117. Diunduh dari www.wjgnet.com pada tanggal 18 Desember 2016.
Sepriyan, I. (2007). Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2007 Di Istana Wakil Presiden. Diunduh dari http://www.kemsos.go.id pada tanggal 10Mei 2016.
Soegondo, S. (2008).Hidup Mandiri Dengan Diabetes Melitus, Kencing Manis, Sakit Gula. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2011).Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu: Sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Bagi Dokter Maupun Edukator Diabetes. Edisi Kedua. Jakarta: FKUI.
Stanhope, M.& Lancaster, J. (2007).Community And Public Health Nursing, 6th ed. St Louis: Mosby.
Suharko. (2012). Penderita Diabetes Tipe Dua Di Indonesia Capai 90 Persen. Diunduh dari http://ekbis.rmol.com pada tanggal 10 Mei 2016.
Vadheim,L.M., et al. (2010). Effectiveness of a lifestyle intervention program among persons at high risk for cardiovascular diseases and diabetes in rural community. The Journal of Rural Health, vol 26, 266-272.