PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT DI DESA TANJUNG SANGALANG DAN PENDA BARANIA, KABUPATEN PULANG PISAU, KALIMANTAN TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v8i3.23500Keywords:
Forestry, peatland, fishery, agriculture, animal husbandaryAbstract
This activity was carried out in Tanjung Sangalang and Penda Barania Villages on October 21, 2021, to provide additional insight and knowledge for the community in utilizing peatlands caused by low peatland fertility. The extension method was used in this activity. Community representatives from both villages were invited and gathered in one place to facilitate the implementation of counseling. This activity was implemented in collaboration with each village's officials, especially in terms of coordinating the invited community and the place for the activity. Activities that can be carried out on peatlands in the forestry sector include planting balangeran trees (Shorea balangeran), a type of solid wood that can be used for building materials; Gerunggang (Cratoxylum glaucum) and Terentang (Campnasperma cariaceum), which can be used as raw material for pulp production. In agriculture, peatlands can be used to grow vegetables and fruits; in fisheries, peatlands can be utilized for local fish farming, which is fish that are accustomed to living in low-quality peat water, while in animal husbandry, peatlands can be used as an area for raising poultry and cattle. The success of utilizing peatlands depends on the selection of activities that are adjusted to the thickness of the peat. This service activity has a positive impact on increasing community knowledge in terms of utilizing peatlands with land conditions that often experience flooding due to high rainfall. The success of this service can be seen from the community's enthusiasm in interacting in terms of questions and answers and oral questions submitted by the service team about changes in community insight, where the community gained additional insight after participating in the activity. --- Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Tanjung Sangalang dan Penda Barania, pada tanggal 21 Oktober 2021 dengan tujuan untuk memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat dalam memanfaatkan lahan gambut yang disebabkan oleh tingkat kesuburan lahan gambut yang rendah Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode penyuluhan. Masyarakat perwakilan dari kedua desa tersebut diundang dan dikumpulkan dalam satau tempat untuk mempermudah dalam hal pelaksanaan penyuluhan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan perangkat masing-masing desa terutama dalam hal mengkoordinir masyarakat yang diundang dan juga tempat pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang dapat dilakukan pada lahan gambut di bidang kehutanan seperti penanaman pohon balangeran (Shorea balangeran) yang merupakan jenis kayu kuat yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan; Gerunggang (Cratoxylum glaucum) dan Terentang (Campnasperma cariaceum) yang didapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp. Di bidang pertanian, lahan gambut dapat digunakan untuk menanam sayur-sayuran maupun buah-buahan; Dibidang perikanan, pemanfaatan lahan gambut dapat berupa budidaya ikan lokal yaitu ikan yang terbiasa hidup dengan kondisi air gambut yang memiliki kualitas yang rendah, sedangkan dibidang peternakan, pemanfaatan lahan gambut dapat dimanfaatkan sebagai area beternak unggas maupun sapi. Keberhasilan dalam memanfaatkan lahan gambut tergantung dalam pemilihan kegiatan yang disesuaikan dengan ketebalan gambut. Kegiatan pengabdian ini memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan pengetahuan masyakarat dalam hal pemanfaatan lahan gambut dengan kondisi lahan yang sering mengalami banjir sebagai dampak dari curah hujan yang tinggi. Keberhasilan pengabdian ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat dalam melakukan interaksi dalam hal tanya jawab dan juga pertanyaan lisan yang disampaikan oleh tim pengabdian tentang perubahan wawasan masyarakat, dimana masyarakat mendapatkan tambahan wawasan setelah mengikuti kegiatan tersebut.Downloads
References
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. (2010). Rencana Penelitian Integratif (RPI) Tahun 2010-2014 Pengelolaan Hutan Rawa Gambut. Bogor.
Huwoyon, G.H. & Gustiano, R. (2013). Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan Di Lahan Gambut. Media Akuakultur, 8(1).
Masganti, Anwar, K., & Susanti, M.A. (2017). Potensi dan Pemanfaatan Lahan Gambut Dangkal untuk Pertanian . Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 11 No. 1: 43-52.
Pathibang, M, R., Dako, F.X., Aryani, N. A. D., Wardhana, L.D. W., Matatula, J., Ranta, F., Adrin, Kristanawanti, I., Kleruk, F. E. I., Ramses V. Elim, R. V. (2023). Penerapan Model Agroforestri pada Kelompok Tani Hutan Fetomone di Desa Sillu Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Jurnal Panrita-Abdi Vol. 7(2). Hal. 343-355
Purnomo, W. H., Leilani, A., & Nia, N.S. (2018). Penyuluhan Perikanan. AMaFraD Press.
Ritung, S. & Sukarman. (2016). Kesesuaian Lahan Gambut Untuk Pertanian Dalam Lahan Gambut Indonesia: Pembentukan, Karakteristik, Dan Potensi Mendukung Ketahanan Pangan Eds. Agus, F., Anda, M., Jamil, A., Masganti Penerbit Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian.
Rosianty, Y., Syachroni, S.H., & Ariansyah. (2020). Kajian Pemanfaatan Lahan Gambut oleh Masyarakat Di Desa Pangkalan Damai Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Komering Hilir. Journal of Global Sustainable Agriculture. Vol. 1. Ed.1
Santosa, P.B., & Supriyono, H. (2012). Kondisi lingkungan tempat tumbuh balangeran (Shorea balangeran) di hutan rawa gambut. In: Suryanto, Hadi TS, Savitri E (eds). Budidaya Shorea balangeran di Lahan Gambut. pp:55-65. Banjarbaru: Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru.
Suriadikarta, D.A. (2008). Pemanfaatan Dan Strategi Pengembangan Lahan Gambut Eks Plg Kalimantan Tengah. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 2 No. 1
Tata, H.L. & Susmianto, A. (2016). Prospek Paludikultur Eksistem Gambut Indonesia. FORDA Press. Bogor.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rosana Elvince
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.