PARTISIPASI MILENIAL DALAM PENGELOLAAN LIMBAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM (PEMBUATAN MEDIA TANAM SAYUR ORGANIK DI CV EEP JAMUR-BANJARBARU-KALIMANTAN SELATAN)
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v6i3.18796Keywords:
Cultivation, cultivation waste, millennials, oyster mushroomAbstract
Facing various life challenges, including the impact of land conversion and climate change that is increasingly felt, millennials need to continue to prepare their abilities, including through the management of oyster mushroom cultivation waste. The purpose of this activity is to increase the millennial generation's insight and skills in utilizing oyster mushroom cultivation waste for organic vegetable growing media. This activity was carried out for two months (September - October 2021) at CV Eep Mushroom - Golf Village - Landasan Ulin District - Banjarbaru City - South Kalimantan. The three main activities include: 1) extracting information on business prospects for oyster mushroom cultivation and problems surrounding oyster mushroom waste, 2) technical guidance on composting, and 3) technical guidance on making planting media from mushroom baglog waste. The results of the activity show that 78% of the participants in this activity (millennials) are under 20 years old, there are more women (88%) than men, and Banjarbaru City is the place of origin for the most participants (66%). Participants stated that they got additional knowledge in the business potential of oyster mushrooms, how to cultivate mushrooms, how to make fertilizer, and how to make planting media from baglog waste. A total of 55.6% of participants claimed to know how to process oyster mushroom baglog waste. Meanwhile, from the skill aspect, 66.7% of participants stated that they had additional skills in the form of processing oyster mushroom baglog waste into fertilizer and planting media. --- Menghadapi berbagai tantangan kehidupan termasuk dampak alih fungsi lahan dan perubahan iklim yang semakin terasa, milenial perlu terus mempersiapkan kemampuannya diantaranya melalui pengelolaan limbah budidaya jamur tiram. Tujuan kegiatan ini meningkatkan wawasan dan keterampilan generasi milenial dalam pemanfaatan limbah budidaya jamur tiram untuk media tanam sayur organik. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua bulan (September – Oktober 2021) di CV Eep Jamur – Kelurahan Golf – Kecamatan Landasan Ulin – Kota Banjarbaru – Kalimantan Selatan. Tiga kegiatan utama yang dilaksanakan meliputi: 1) penggalian informasi prospek bisnis budidaya jamur tiram dan permasalahan seputar limbah jamur tiram, 2) bimbingan teknis pembuatan pupuk kompos dan 3) bimbingan teknis pembuatan media tanam dari limbah baglog jamur. Hasil kegiatan menunjukkan: peserta kegiatan (milenial) ini sekitar 78% berumur di bawah 20 tahun, jenis kelamin perempuan lebih banyak (88%) daripada lelaki, dan Kota Banjarbaru menjadi tempat asal peserta terbanyak (66%). Peserta menyatakan dapat pengetahuan tambahan dalam potensi bisnis jamur tiram, cara budidaya jamur, cara membuat pupuk serta cara membuat media tanam dari limbah baglog. Sebanyak 55,6% peserta mengaku mendapatkan pengetahuan cara mengolah limbah baglog jamur tiram. Sedangkan dari aspek keterampilan 66,7% peserta menyatakan mendapatkan keterampilan tambahan berupa cara mengolah limbah baglog jamur tiram menjadi pupuk dan media tanam.Downloads
References
Adinurani, P. G., & Rahayu, S. (2020). Penanganan Limbah Baglog Jamur Tiram (Pleurotus osteatus) di Desa Bodag Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 206–213. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4523
Arminarahmah, N., Puspitasai, D. I., Arafat, Ibrahim, & Raharjo, M. R. (2022). Implementasi Alat Pengendali Suhu Dan Kelembapan Kumbung Jamur Pada Industri Rumah Tangga Jamur Jejamuran Teteh Sri. Panrita Abdi, 6(3), 557–564. https://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi/article/download/ 13973/8335
Arvianti, E. Y., Masyhuri, M., Waluyati, L. R., & Darwanto, D. H. (2019). Gambaran Krisis Petani Muda Indonesia. Agriekonomika, 8(2), 168–180. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v8i2.5429
Hanum, F., Suryani, N. N., & Nurianto. (2019). Pengelolaan dan pemanfaatan limbah baglog jamur tiram di UKM Oemah ong desa Mancingan Tampaksiring Gianyar Bali. Prosiding SENADIMAS Ke-4, 531–537.
Hunaepi, Dharawibawa, I. D., Asy’ari, M., Samsuri, T., & Mirawati, B. (2018). Pengolahan Limbah Baglog Jamur Tiram Menjadi Pupuk Organik Komersil. Jurnal SOLMA, 7(2), 277. https://doi.org/10.29405/solma.v7i2.1392
Nikmah, A. S. (2019). Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Jamur Tiram Di Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Di Desa Gondoriyo Kelurahan Ngaliyan Kota Semarang. Universitas Islam Negeri Walisongo.
Rahmah L., Setyaningtyas, N. A., & Hidayat, N. (2015). Karakteristik Kompos Berbahan Dasar Limbah Baglog Jamur Tiram (Kajian Konsentrasi Em4 Dan Kotoran Kambing). Jurnal Industria, 4(1), 1–9.
Salamah, U., Saputra, R. E., & Saputro, W. A. (2021). Kontribusi Generasi Muda Dalam Pertanian Indonesia. Journal Science Innovation and Technology (SINTECH, 2, 23–31.
Sugiharto. (2021). Optimalkan Pemanfaatan Limbah Budidaya Jamur untuk Media Tanam. 3 Februari 2021.
Supriatna, A. (2014). Relevansi Metode Participatory Rural Appraisal Dalam Mendukung Implementasi Undang-Undang. Jurnal Lingkungan Widyaiswara, 1(1), 39–45.
Susi, N., Rizal, M., & Mutryarny, E. (2017). Pelatihan Pengolahan Jamur Tiram Di Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 79–83. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v1i1.421
Wijaya, I. K. A. (2016). Kajian Tentang Organisme Pengganggu Tanaman Pada Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Di Desa Tunjuk , Kabupaten Tabanan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Anang Kadarsah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.