Penerapan Metode Kolaboratif dalam Pembelajaran Tahqiq An-Nusus di Jurusan Sastra Asia Barat Fakultas Sastra Unhas
DOI:
https://doi.org/10.20956/jna.v13i1.3838Abstract
Secara umum analisis kontrastif merupakan suatu kaedah yang digunakan untuk membandingkan dua bahasa yang tidak serumpun dari segi fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik secara saintifik. Antara empat aspek tersebut, aspek sintaksis yang akan menjadi bidang kajian dalam makalah ini, disamping aspek-aspek lain yang tidak kalah pentingnya bagi melengkapi kajian ini. Makalah ini menginformasikan ciri khas tata bahasa Arab yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, seperti al-i’rab, al-jins al-lughawy (gender), al-‘adad, al-zaman dan penggunaannya dalam bahasa Arab serta membandingkannya dalam bahasa Indonesia. al-jins al-lughawy (gender) atau jenis kata adalah sebuah subkategori gramatikal dari kategori gramatikal seperti nomina, pronomina, ajektiva, yang mampu membedakan jenis kelamin. Secara formal, bahasa Arab mengenal dua macam gender, yaitu jenis lai-laki yang disebut dengan Mudzakkar dan jenis perempuan yang disebut dengan Mu’annas. Mu’annas dapat dibedakan antara Mu’annas Lafzy dengan Mu’annas Ma’nawy dan Mu’annas Haqyqy dengan Mu’annas Majazy. Antara kata yang bergender Muzakkar dengan yang bergender Mu’annas pada bentuk singularnya dibedakan dengan penanda antara lain ة/ــة (ta’ marbutah). Sedangkan dalam bahasa Indonesia penanda itu tidak ada, kecuali dengan menambah kata “lelaki” dengan “perempuan” bagi kata yang berakal; dan kata “jantan” dengan “betina” bagi kata yang tidak berakal. Dalam makalah ini dikemukakan pula bahwa dalam kalimat bahasa Arab,terjadi penyesuaian gender antara mubtada’ (subjek) dan Khabarnya (predikat), antara fi’l (kata kerja) dan fa’ilnya (pelaku). Hasil kajian menunjukka gender dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia mempunyai persamaan dan perbedaan. Ada 2 buah titik persamaan, sedangkan perbedaannya terdapat 4 buah.Downloads
References
Andayani, dkk. 2007. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Azhar, Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola C.B.S.A. Surabaya: Uasaha Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djumhur dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance & Counseling). Bandung: CV. Ilmu.
Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: APTIK dan Gramedia Pustaka Utama.
Hendojuono, Wisnubrata. 1983. Pengantar Psikologi Belajar, Rintisan Ke Arah Pengembangan Unit Pelayanan BK di Perguruan Tinggi. Depdikbud, Dirjen Dikti.
Hasibuan, J.J., Ibrahim, & Toenlioe. 1988. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: CV. Remaja Karya.
Natawidjaya, Rachman & Moesa, Moein. 1991/1992. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Direjen Dikti.
Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: ghalia Indonesia.
Semiawan, Cony. 1985. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Penerbit CV. Tarsito.
Sukardi, Dewa I Ketut. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
Wiriaatmaja, R. 2006. Metode Penelitian Tindakatan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.