FANATISME FANS PEREMPUAN DALAM MENDUKUNG KLUB SEPAKBOLA MANCHESTER UNITED (STUDI KASUS PADA UNITED BABES OF BANDUNG)
DOI:
https://doi.org/10.31947/kareba.v8i1.8901Keywords:
fanatisme, fans, fans perempuan, komunitas, pembentukan identitas diri, studi kasusAbstract
AbstrakSepakbola merupakan olahraga yang paling digemari hampir di seluruh dunia. Kecintaan para pendukung sepakbola terhadap klub sepakbola favoritnya tidak mengenal umur, ras, suku, agama, golongan, dan jenis kelamin. Tidak hanya laki-laki, dewasa ini perempuan juga menjadi bagian dari pendukung atau fans sepakbola. Para fans perempuan mendukung klub favoritnya dari jauh dan biasanya menggunakan media karena keterbatasan geografis. Dukungan yang ditunjukkan fans perempuan ini adalah dengan kepemilikan atribut klubkesayangan dan keikutsertaannya di komunitas. Seperti yang dilakukan olehfans perempuan di United Babes of Bandung dalam mendukung klub sepakbolafavoritnya yaitu Manchester United. Penelitian ini berfokus pada prosespembentukan identitas diri fans perempuan sebagai latar belakang fanatismedan juga fanatisme mereka sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untukmenjelaskan proses pembentukan identitas diri mereka sebagi fans sepakboladan Manchester United sebagai latar belakang fanatisme serta untukmendeskripsikan fanatisme anggota United Babes of Bandung dalammendukung Manchester United. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifdengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara, observasidan studi pustaka. Sedangkan informan pada penelitian ini adalah fansperempuan yang tergabung di komunitas United Indonesia chapter Bandungatau dikenal dengan sebutan United Babes of Bandung. Hasil penelitian yangdiperoleh adalah proses pembentukan identitas diri para babes disebabkankarena pengaruh keluarga, teman dan media massa. Pembentukan identitas fansini melalui dua komponen penting yaitu eksplorasi dan komitmen. Fanatismepara babes ditunjukkan dari aspek-aspek fanatisme yaitu, kegiatan yangdilakukan untuk mendukung Manchester United, sikap pribadi, lamamendukung, dan dukungan keluarga.Downloads
References
De Vito, J.A. (1995). The Interpersonal Communication Book. New York: Harper Collins CollegePublisher.Duffett, Mark. (2013). Understanding Fandom: An Introduction to the Study of Media Fan Culture.New York: Bloomsbury Publishing USA.Goddard, H. (2001). Civil Religion. New York: Cambridge University Press.Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakrya.Skripsi dan JurnalCecamore, Sara. Fraesdorf, Kristina. Langer, Rochak dan Power, Aine. (2010). Sports Fandom: ‘Whatdo Women Want?’ A Multi-Sport Analysis of Female Fans. Jurnal Internasional De MontfortUniversity. Diakses pada fanseurope.org.Chung, Emily. Beverland, Michael. Farrelly Francis. Quester, Pascale. (2008). “Exploring ConsumerFanaticism: Extraordinary Devotion in the Consumption Context”, in NA – Advances in Consumer Research Volume 35, eds. Angela Y. Lee and Dilip Soman, Duluth, MN : Associationfor Consumer Research, Pages: 333-340.Fathansah, Bintang. (2013). Peran Komunitas dalam Menumbuhkan Sikap Fanatisme (Studi Kasusdalam Komunitas Viking). Bandung: Telkom University.Giulianotti, Richard. (2011). Supporters, Followers, Fans, and Flaneurs: A Taxonomy of SpectatorsIdentities in Football. Journal of Sport and Social Issues, 26 (1), pp. 25-46. Jurnal InternasionalLoughborough University. Diakses pada Jss.sagepub.comJhalugilang, Paundra (2012). Makna Identitas Fans Klub Sepak Bola (Studi Kasus: Juventus ClubIndonesia). Jakarta: Universitas IndonesiaMewett, Peter dan Toffoletti, Kim. (2008). The Strength of Strong Ties: How Women BecomeSupporters of Australian Rules Football. School of History Heritage and Society. JurnalInternasional Deakin University. Diakses pada http://www.tasa.org.au.