DESAS DESUS INFORMASI HAJI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN DAFTAR TUNGGU BAGI CALON JEMAAH HAJI DI KABUPATEN GOWA
DOI:
https://doi.org/10.31947/kjik.v4i3.627Keywords:
Rumors, Hajj information, Receipt of informationAbstract
Abstract Rumors information Hajj often bring news is not true, circulated from mouth to mouth very quickly and circulated like a snowball throws prospective pilgrims. This research aims to: Knowing the form of rumors circulating among Hajj information prospective hajj congregation waiting list, Knowing acceptance of rumor information of hajj for potential congregation waiting list, find out how patterns of rumor information of hajj for hajj congregation waiting list candidates in Gowa region. This research used a descriptive approach with case studies as a focus of analysis. The technique of collecting data through in-depth interviews, the study of librarianship, observation and physical devices. As for the data analysis done qualitatively-verifikatif with data validation using the technique of triangulation of sources. The research showed the form of the rumor for hajj information related to the waiting list for candidates in Gowa region is a "add cost" If you want to quickly set off without having to wait for the queue number portion. These rumors circulating through the interaction of the mouth to the mouth, no clear source originally, spread information quickly and spread like a snowball. The reception of rumor information of Hajj "add cost" taken by the informant because the rumor information derived from competent and credible Communicator, the proximity to the recipient, as well as have motivation and self-actualization, already impatient want to leave for the Hajj so there is involvement of stimulus ego (ego-involvement) in the reception of the rumor information. Hajj congregation candidate ultimately tend to chase down rumors of information that can be sent out quickly without having to wait for the queue number portion of the Hajj. As for the pattern of the rumors spread of tissue imaged Hajj information cluster model (cluster), where the source of the dominant role to take in the dissemination of information because there are rumors of homophily, that is in common interests and goals.Abstrak Desas desus informasi haji sering membawa berita tidak benar, beredar dari mulut kemulut dengan sangat cepat serta beredar seperti bola salju menerpa calon jemaah haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk desas- desus informasi haji yang beredar dikalangan calon jemaah haji daftar tunggu, mengetahui penerimaan desas-desus informasi haji bagi calon Jemaah haji daftar tunggu, mengetahui bagaimana pola desas-desus informasi haji bagi calon jemaah daftar tunggu di Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan studi kasus sebagai fokus analisis. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview), studi kepustakaan, observasi dan perangkat-perangkat fisik. Adapun analisis data dilakukan secara kualitatif-verifikatif dengan validasi data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk desas- desus informasi haji dalam hubungannya dengan daftar tunggu bagi calon jemaah haji di Kabupaten Gowa adalah “menambah biaya” jika ingin cepat berangkat haji tanpa harus menunggu antrian nomor porsi. Desas-desus ini beredar melalui interaksi mulut kemulut, tidak jelas sumber asalnya, menyebarkan informasi dengan cepat dan menyebar seperti bola salju. Penerimaan desas-desus informasi haji “menambah biaya” tersebut ditanggapi oleh informan sebab desas-desus informasinya berasal dari komunikator yang kompotensi dan kredibel, adanya kedekatan dengan penerima, serta adanya motivasi dan aktualisasi diri, sudah tidak sabar ingin berangkat haji sehingga ada stimulus keterlibatan ego (ego-involvement) dalam penerimaan desas-desus informasi haji. Pada akhirnya calon jemaah haji cenderung memburu desas-desus informasi yang bisa memberangkatkan dengan cepat tanpa harus menunggu antrian nomor porsi haji. adapun pola desas-desus informasi haji tergambar jaringan penyebaran model gugus (cluster), dimana sumber mengambil peranan yang dominan dalam penyebaran desas- desus informasi karena ada faktor homophily, yaitu kesamaan minat dan tujuan.Downloads
References
Ardial 2014. Paradigma Dan Model Penelitian Komunikasi. Bumi Aksara: Jakarta
Attami Ulfa. 2012. Isu Terorisme dalam Media; Analisis Tingkat Kepercayaan Informasi Media di Kalangan Tokoh Islam di Kota Makassar. Tesis. Universitas Hasanuddin: Makassar
Bungin, Burhan. 2012. Penelitian Kualitatif ; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Kedua. Kencana : Jakarta
Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Pers : Jakarta
Lewis, Phillip. 2009. Organization Communication: The Effective Management. Second Edition. Ohio: Grid Publishing Inc. : Columbus.
Littlejohn, Stephen.& Foss K., 2008. Theories of Human Communication. Ninth Edition. Belmont, CA: Thomson Wadsworth.
Lenie’s,2009. Social Judment Theory. Diakses 19 Februari 2009.Available from:http//www.ceritalenies.blogspot.com
Moleong J. Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya : Bandung
Rogers E.M. 1983. Diffusion Inovation. Third Edition. The Free Press. : New York
Romli, Khomsahrial. 2014. Komunikasi Organisai Lengkap. PT. Grasindo : Jakarta
Rudy T. May, 2005. Komunikasi& Hubungan Masyarakat Internasional. PT. Refika Aditama : Bandung.
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, CV. Andi Offset : Yogyakarta.
Wayne R. P., & Faules. 2006. Komunikasi Organisasi. Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung
Tynneke, Elisabeth. 2010. Penanganan Isu RMS dalam Hubungannya dengan Pembinaan NKRI oleh Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Propinsi Maluku. Tesis. Universitas Hasanuddin: Makassar.
Zakiyudin, Ais. 2011. Sistem Informasi Manajemen, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung