KESIAPAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTAENG DALAM RANGKA PENINGKATAN PROMOSI BERBASIS E-TOURISM
DOI:
https://doi.org/10.31947/kjik.v3i3.590Keywords:
Tourism, Bantaeng, SWOT AnalysisAbstract
Abstract Bantaeng regency have a huge potention on their tourism object, and needs to utilizing information and communication technology. This study aims to determine the extent to which the Department of Culture and Tourism readiness Bantaeng Regency manage tourist information system-based e-tourism in the regency Bantaeng be planned. The research was conducted at the offices of Department of Culture and Tourism District Bantaeng. This research uses descriptive qualitative approach using SWOT analysis method. Informants of this study was Head of Culture and Tourism Bantaeng, Head of Marketing and Development Bantaeng, as well as Secretary of the Department of Culture and Tourism Bantaeng. Another informant Bantaeng community. This study uses two ways to obtain the data, the first through interviews and documentation as well as direct observation. The results of this study demonstrate the use of the six factors of technology readiness (Readiness information technology, policy, human resources, benefits, processes and infrastructure), each component has its strengths, weaknesses, opportunities and threats respectively. The biggest drawback is on policy factors, human resources and infrastructure. While IT readiness factors, benefits and processes considered to be quite adequate. Abstrak Kabupaten Bantaeng merupakan daerah yang punya potensi objek pariwisata yang sangat besar, dan dibutuhkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng dalam mengelola sistem informasi pariwisata berbasis e-tourism di Kabupaten Bantaeng yang akan dirancang. Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis SWOT. Informan penelitian ini adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng, Kepala Bidang Pemasaran dan Pengembangan Kabupaten Bantaeng, serta Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng. Informan lainnya adalah masyarakat Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan dua cara dalam memperoleh data, yang pertama melalui wawancara dan dokumentasi serta pengamatan langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan dari keenam faktor kesiapan pemanfaatan teknologi (Kesiapan teknologi informasi, kebijakan, sumber daya manusia, keuntungan, proses dan infrastruktur), tiap komponen memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya masing- masing. Kelemahan terbesar ada pada faktor kebijakan, sumber daya manusia dan infrastruktur. Sementara faktor kesiapan TI, keuntungan dan proses dinilai sudah cukup memadai.Downloads
References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan. (2011). Kabupaten Bantaeng Dalam Angka, Bantaeng
Bungin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif. Kencana : Jakarta
Cangara, Hafied. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta
Hamid, Farid. (2011). Ilmu Komunikasi : Sekarang dan Tantangan Masa
Depan. Kencana : Jakarta
Haryadi, Sigit. (2013). Telecommunication Traffic : Technical and Business Considerations. Dago Press : Bandung
Nasution. (2004). Metode Research. Bumi Aksara : Jakarta
Rocky, Andeka. (2006). Kepariwisataan Berbasiskan E-tourism di Indonesia. Jurnal Teknologi Informasi Aiti Vol.3 No.1
Severin, Werner. (2009). Teori Komunikasi : Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa. Kencana : Jakarta
Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Medpress : Jogjakarta
Wardhani, Diah. (2012). The Reposition of Communication in The Dynamic of Convergence. Kencana : Jakarta