PERTARUNGAN SIMBOL IDENTITAS ETNIS SEBAGAI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PILKADA KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.31947/kjik.v6i2.5274Keywords:
Kata Kunci, Politik Identitas, Simbol, Politik Wacana, Pilkada MakassarAbstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui praktik simbolisasi identitas etnik dalam media komunikasi politik dalam pemilihan walikota Makassar pada tahun 2013 dan (2) menemukan model komunikasi politik wacana yang dilakukan oleh Ramdhan Pomanto dalam melawan simbol identitas etnik dalam pemilihan walikota Makassar pada tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi media. Informasi didapatkan dari berbagai sumber yang dianggap aktif dan terlibat langsung dalam pemilihan walikota Makassar pada tahun 2013. Dalam gelaran pemilihan walikota Makassar pada tahun 2013, intensitas praktik penggunaan simbol identitas etnik pada media cukup tinggi. Praktik ini sengaja dilakukan untuk menyerang salah satu calon Walikota Makassar, Ramdhan Pomanto. Simbol etnik yang digunakan diterbitkan dalam format Iklan pada berbagai media di Kota Makassar. Menggunakan pandangan Giorgio Agamben, praktik ini merupakan Pembangunan relasi dalam kekuasaan yang dirumuskan dengan kehadiran biopolitik. Biopolitik merupakan unsur intrinsik dalam analisa mengenai kedaulatan (sovereignty) dan peran yang dimilikinya dalam mengatur apa yang mengkonstitusikan sebuah keadaan pengecualian (state of exception). Pada akhirnya, Ramdhan Pomanto menggunakan politik wacana sebagai alat merebut kepentingan kekuasaan serta melawan dominasi politik etnik. Distribusi wacana ke tengah masyarakat dilaksanakan secara strategis melalui media, baik itu media cetak maupun elektronik.Downloads
References
Buchari, Sri Astuti. 2014. Kebangkitan Etnis menuju Politik Identitas; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.
Cangara, Hafied. 2014. Komunikasi Politik, Konsep, Teori, dan Strategi – ed. Revisi - : Rajawali Pers, Jakarta
Fiske, John. 2004. Cultural and Communication Studies, sebuah pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta : Jalasutra
Foucault, Michel 1995. The Order of Thing : Arkeologi Ilmu-Ilmu Kemanusiaan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Giorgio Agamben, 1995. Homo Sacer: Sovereign Power and Bare Life, Stanford University Press, California.
Haboddin, Muhtar 2012. Menguatnya politik identitas dalam ranah lokal, Universitas Brawijaya.
Harker, Richard. 2005. (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik: Pengantar Paling Komprehensif Kepada Pemikiran Pierre Bordieu. Yogyakarta, Jalasutra.
Huntington, Samuel P. 1996. The clash of civilizations and the remaking of world order, New York, Simon & Schuster.
K. Yin, Robert 2006. Studi kasus desain & metode; Rajawali Pers, Jakarta.
Little John, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi (theories of human communication) edisi 9. Jkt. Salemba Humanika.
Meyer, Thomas, 2004. Politik Identitas: Tantangan Terhadap Fundamentalisme Moderen. Jakarta: Friedrich-Eben-Stiftung dan Pemuda Muhammadiyah.
Mulyana, Deddy 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
--------- Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, 2010, Rosdakarya, Bandung.
Mujahidin, Fahmid 2002. Identitas dan kekuasaan ; Hibriditas kuasa uang dan makna dalam Etnis Bugis- Makassar. ininawa-Ispei, Makassar.
Nimmo, Dan . 2004. Komunikasi Politik , Khalayak dan Efek. Jakarta : Rosda Karya.
Maarif, Ahmad Syafii 2012. Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita, Cet I, Jakarta: Paramadina
McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.