KOMODIFIKASI KEMISKINAN DALAM TELEVISI INDONESIA

Authors

  • Nosakros Arya Universitas Hasanuddin
  • Hafied Cangara Universitas Hasanuddin
  • Andi Alimuddin Unde Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.31947/kjik.v2i2.361

Keywords:

commodification, poverty, reality show, television

Abstract

Abstrak Kemiskinan bukan hanya persoalan sosial, tetapi kemiskinan telah menjadi komoditas yang ‘seksi’ di media televisi Indonesia. Tujuan penelitian ini ; (1) menganalisis proses representasi kemiskinan yang ada pada program “Jika Aku Menjadi” dan “Bedah Rumah”, (2) menganalisis bentuk komodifikasi kemiskinan yang berlangsung pada kedua program tersebut, dan (3) menganalisis perbedaan (komparasi) secara signifikan antara kedua program tersebut dalam merepresentasikan bentuk komodifikasi kemiskinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis bentuk komodifikasi kemiskinan yang ditampilkan dalam kedua program. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk membandingkan frekuensi kemunculan bentuk komodifikasi kemiskinan di antara kedua program tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program “Jika Aku Menjadi” dan “Bedah Rumah” secara kualitatif merepresentasikan proses komodifikasi kemiskinan dalam momen dramatis yang terdiri dari gambaran situasi kemiskinan, sensasi kegembiraan, mengundang simpati dan rasa haru bagi pemirsanya, dan merangsang syaraf tawa bagi pemirsanya. Kedua program tersebut juga mempraktikkan bentuk komodifikasi, antara lain: komodifikasi pekerja, komodifikasi khalayak, dan komodifikasi isi. Dan dengan menggunakan teknik statistik uji beda chi kuadrat, dihasilkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kedua program dalam merepresentasikan bentuk-bentuk komodifikasi kemiskinan.Abstract Poverty is not only as a social issue, but also become a ‘sexy’ commodity in Indonesian electronic media, television. The aims of this study were: (1) to analyze the representation of poverty that was showed in the “Jika Aku Menjadi” and “Bedah Rumah” programs, (2) to analyze the form of poverty commodification on the both programs, and (3) to analyze the significant differences (comparisons) between the two programs in the representing the form of poverty commodification. This study used a mixed research methods. Qualitative methods were used to analyze the form of poverty commodification which was shown in the both programs. On the other hand, quantitative methods were used to compare the frequency of occurrence in the form of poverty commodification between the both programs. The results showed that the program “Jika Aku Menjadi” and “Bedah Rumah” represented qualitatively the process of poverty commodification in the dramatic moments. They consisted of the picture the poverty situation, sensation of excitement, sympathy and compassion for the viewers, and stimulate nervous laughter to the viewers. The both programs also practiced a form of commodification, among others: the commodification of labor, commodification of audiences, and commodification of content. In addition, there was a significant difference both of programs in representing the form of poverty commodification by using different statistical techniques “chi square” test. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiarto M. (2007). Representasi Perilaku Prososial dan Eksploitasi Kemiskinan dalam Tayangan Reality Show “Bedah Rumah” (Skripsi). Surabaya : Universitas Kristen Petra.

Fiske, John. (1990). Introduction to Communication Studies. Second Edition. London: Metheun & Co. Ltd.

Hall, Stuart. (1997). Representation: Cultural Representations dan Signifying Practices. London: Sage Publications.

Ibrahim, I. S. (2000). Kebangkitan “Generasi Ne(x)T” dalam Rimba Budaya Pop : Parodi di Balik Budaya Musik Kawula Muda. Jurnal ISKI, Industri Pers dan Prospek Kebebasannya, No. 5/Oktober 2000.

Junaedi, Fajar. (2005). Komodifikasi Budaya dalam Media Massa. Sebelas Maret University Press : Surakarta.

McKee, Alan (2005). The Public Sphere: An Introduction. Cambridge: Cambridge University Press.

Mosco, Vincent. (1996). The Political Economy of Communication. Sage Publication: New York.

Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Putra, IGN. (2001). “Demokrasi dalam Komunikasi Terprivatisasi”. Jurnal ISKI, Pers Indonesia Era Transisi. Vol. VI/ Nopember 2001.

Totona, Saiful. (2010). Miskin Itu Menjual : Representasi Kemiskinan Sebagai Komodifikasi Tontonan. Resist Book : Yogyakarta.

Vivian, John. (2005). The Media Of Mass Communication 7th. United States Of America: Pearson Education.

Wirodono, Sunardian. (2006). Matikan TV- Mu!: Teror Media Televisi di Indonesia. Nailil Printika : Yogyakarta.

Downloads

Published

2016-06-20

Issue

Section

Articles