Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS) https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/juteks <p><span>Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS)&nbsp;</span><span lang="IN">adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga&nbsp;</span><span lang="IN">Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin. Jurnal ini berisi hasil-hasil penghiliran penelitian pada bidang&nbsp;</span><span>ilmu teknik dan rekayasa; matematika dan ilmu pengetahuan alam; serta turunan dari bidang ilmu Teknik dan sains.&nbsp;</span><span>Jurnal ini </span><span lang="IN">diterbitkan&nbsp;</span><span>tiga</span><span lang="IN">kali dalam setahun yaitu pada bulan&nbsp;</span><strong><span>Februari, Juni, dan Oktober</span></strong><strong><span lang="IN">.</span></strong></p> LPPM Universitas Hasanuddin en-US Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS) 2621-7376 AZTS DENGAN METODE SOL-GEL SEBAGAI LAPISAN BUFFER BEBAS CADMIUM PADA SEL SURYA CZTS https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/juteks/article/view/6117 <p class="AbstractTitle">Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk melakukan sintesis material lapisan penyusun struktur sel surya yakni pada lapisan <em>absorber</em> dan lapisan <em>buffer</em> yang memiliki peran besar terhadap pencapaian efisiensi suatu sel surya. Pada lapisan <em>absorber</em> digunakan material CZTS (CuZnSnS<sub>4</sub>) sebagai generasi baru dari material CIGS (Cu(In,Ga)S) yang saat ini sedang menjadi topik penelitian di seluruh dunia karena keberadaan materialnya yang berlimpah di alam dan biaya <em>manufacturing</em>-nya yang relatif lebih murah. Bahan ini digunakan sebagai pengganti material CIGS yang walaupun efisiensinya telah mencapai 22.6%, namun material tersebut sangat langka dan harganya relatif mahal. Beberapa aspek yang berpengaruh pada efisiensi sel surya antara lain thickness, target material, <em>stacking order</em> dan <em>barrier layer</em>. Demikian pula pada lapisan buffer digunakan material lain pengganti Cd-S karena berdasarkan hasil penelitian bahwa material Cd-S mengandug kandungan logam berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan. Kombinasi yang dilakukan untuk memperoleh lapisan buffer yang optimum antara lain <em>thickness</em>, proses <em>annealing</em>, dan pengaturan temperatur. Metode yang digunakan adalah sol-gel method pada setiap layer. Kombinasi beberapa metode yang direkomendasikan dapat memperoleh sel surya yang memiliki lapisan <em>absorber</em> CZTS (CuZnSnS<sub>4</sub>) yang <em>low cost manufacturing</em> dan lapisan buffer yang bebas <em>Cadmium Sulfida</em> (Cd-S)</p> Sukriyah Buwarda Copyright (c) 2019 Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS) 2019-06-17 2019-06-17 2 1 1 7 PERANCANGAN MESIN PENGGULUNG KUMPARAN MOTOR LISTRIK SISTEM OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/juteks/article/view/5649 Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin penggulung kumparan motor listrik sistem otomatis berbasis mikrokontroler untuk menggantikan sistem manual. Alasan utamanya adalah mengurangi resiko kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat ditimbulkan oleh operator pengguna mesin manual, meningkatkan efisiensi kerja mesin dan alat, dan peningkatan produktifitas kerja. Metodelogi penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang terdiri atas tahap perencanaan, tahap perancangan dan pembuatan, tahap pengujian dan analisa serta tahap finalisasi. Tahap perencanaan meliputi disain rancangan, membuat gambar kerja, dan penyediaan material dan peralatan. Kemudian, tahap pembuatan meliputi pembuatan komponen mekanik, rangkaian listrik dan program mikrokontroler. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kecepatan penggulungan dan keakuratan penggulungan. Penelitian ini menghasilkan mesin dengan penggerak motor stepper, <em>keypad</em> sebagai <em>entry</em> data jumlah lilitan, LCD sebagai penampil jumlah lilitan, dan <em>optocoupler</em> sebagai pencacah jumlah lilitan. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh tingkat keakuratan sekitar 99,53 %, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menggulung 1 lilitan adalah 0,58 detik, dan kecepatan penggulungan sebesar 1,72 lilitan/detik. Ahyar M Irdam Irdam Copyright (c) 2019 Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS) 2019-06-17 2019-06-17 2 1 8 13 Rancang Bangun Alat Pengukur Tinggi Pohon Tegak Berbasis Mikrokontroler At-Mega 16 https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/juteks/article/view/5671 <p>Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi. Salah satu kegiatan dalam inventarisasi hutan adalah pengukuran untuk penaksiran massa tegakan yang berupa tabel isi dimana jika dilakukan pengukuran pohon secara langsung memerlukan waktu serta biaya yang besar. Hal inilah yang mendasari pembuatan alat pengukur tinggi pohon tegak berbasis mikrokontroler. Pembuatan alat menggunakan sensor sudut dari potensiometer serta presisi pengukuran menggunakan Laser, sedangkan mikrokontrol yang digunakan yaitu AT-MEGA 16. Program yang digunakan yaitu BASCOM AVR. Validasi dilakukan pada jarak 5 meter. Berdasarkan hasil pengujian tinggi diketahui bahwa alat mampu bekerja sesuai fungsinya. Dari hasil pengujian dihasilkan data yang linier baik pengukuran sudut maupun tinggi, dengan R<sup>2</sup> sebesar 0.9. Hal ini menunjukkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik dan stabil.</p> Sigit Setiawan Copyright (c) 2019 Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS) 2019-06-17 2019-06-17 2 1 14 19 EVALUASI MUTU BETON MENGGUNAKAN BETON INTI DIAMETER KECIL https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/juteks/article/view/5418 <em>One of the causes of limited sampling on concrete structures is that there are reinforcement in the concrete structure, so that when using a large diameter drill core, can damage the concrete structure. Therefore a study of small diameter concrete was conducted to predict the compressive strength of cylindrical concrete. Test specimens in the form of concrete cylinders with dimension 10 cm x 20 cm, 2 concrete plates with dimension 45cm x 45cm x 13cm and 4 concrete beams with dimensions 70 cm x 30 cm x 15 cm by taking concrete using a drill core diameter of 2" and 1". Two concrete slabs and two concrete beams with concrete strength (f'c) 20 MPa (MSA 20mm and 10mm) while two concrete concrete slabs and two concrete beams with concrete strength (f'c) 30 MPA (MSA 20mm and 10mm). Types of tests carried out include testing the compressive strength of concrete, core concrete normality test, modulus of elasticity and compressive strength of the core concrete. From test results, can be concluded that the compressive strength of core concrete with sample in the direction of casting for a diameter of 2 inches and concrete strength of 20 MPa (MSA 20 mm and 10 mm) meets the requirements and can be recommended with number samples of 25, whereas for diameter 1" the number of samples must be added. </em> Yulius Rakhman Copyright (c) 2019 Jurnal Keteknikan dan Sains (JUTEKS) 2019-06-17 2019-06-17 2 1 20 25