PENGARUH KONDISI HIDRODINAMIKA PANTAI TAROWANG TERHADAP PENENTU TIPE PENGAMAN PANTAI THE INFLUENCE OF HYDRODINAMICS OF COASTAL CONDITION OF TAROWANG BEACH ON DETERMINATION OF COASTAL PROTECTION TYPE
Abstract
Hidrodinamika dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gerak liquid atau gerak fluida cair khususnya gerak air, Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh kondisi hidrodinamika pantai. Penelitian menunjukkan perubahan garis pantai. Permasalahn utama adalah di lokasi studi adalah erosi pantai yang menyebabkan mundurya garis pantai sehingga berpotensi menyebabkan hilangnya tambak masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sistem model numerik secara umum memodelkan simulasi muka air dan aliran di estuary, teluk dan pantai. Program inti dari SMS ini adalah program permodelan hidrodinamika yang dapat menhitung elevasi muka air dan kecepatan aliran untuk masalah aliran perairan dangkal dan mendukung permodelan keadaaan langgeng dan tidak langgeng. Hasil dari penelitian berdasarkan analisis permasalahan pantai di lokasi studi, ditetapkan pias pantai yang akan diamankan adalah pantai Tarowang. Kondisi hidrodinamika pantai tarowang dengan kedalaman rata rata 2 - 3 m vektor gelombang pada arah selatan dan timur cenderung membentuj sudut 45° dari arah datang gelombang, Berdasarkan hasil prediksi simulasi di pantai Jeneponto, Nampak bahwa bangunan pantai jenis groin lebih tepat digunakan untuk perencanaan. Mengingat energi gelombang yang terdeduksi dengan tinggi gelombang relative lebih kecil dibanding Detached Breakwater. Sehingga dalam arah perencanaan bangunan pantai bisa dijadikan pertimbangan.Downloads
References
Abdul Motalib Angkotasan, I Wayan Nurjaya, Nyoman M N Natih .(2012). Jurnal. Analisis Perubahan Garis Pantai di Pantai Barat Daya Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara DiCorresponding author Departemen Ilmu Kelautan Universitas Khaerun, Ternate Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
Abram J.A., M. K. Gagan, J.E. Cole, W.S. Hantoro & M. Mudelsee. (2008). Resecnt intensification of tropical climate variability in the Indian Ocean. Nature. Doi:10.1038/ngeo357.
Jurnal ilmiah primer
Ahrens J.P. (1987). Characteristics of Reef Breakwaters. Technical Report CERC-87-17. Coastal Engineering Research Center, U.S. Army Corps of Engineers Waterways Experiment Station. Vicksburg. MS. 62 pp.
CERC. (1984). Shore Protection Manual. Washington: US Army Coastal Engineering Research Center.
Balai Pantai. (2009). Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Energi Gelombang Laut. PUSLITBANG SDA.
Balai Pantai. (2012). Monitoring Hasil Pengembangan Teknologi Pelindung Pantai. PUSLITBANGSDA.
Dede E. Sulaiman, Mahdi E. sudjana & Suprapto. (2011). Garis pantai Karena pemecah Gelombang ambang Rendah di pantai anyer, serang, banten. Pertemuan ilmiah tahunan (pit) hathi XXVII.
Aldin , M. Arsyad T., Mukhsan P. H. (2014). Perencanaan Alternatif Bangunan Pengaman Pantai Namrole Kab. Buru Selatan – Maluku (Skripsi). Makassar: Universitas Hasanuddin
SDC-R-90163. (2009). Manual Design Bangunan Pengaman Pantai. Sea Defence Consultants. Indonesia.
Triatmodjo. Bambang. (1996). Pelabuhan. Yogyakarta : Beta Offset.
Triatmodjo. Bambang. (199). Teknik Pantai. Yogyakarta : Beta Offset.
Ulung J.W., Semeidi H. & Joko P. (2015). Hidrodinamika Perairan Teluk Banten Pada Musim Peralihan (Agustus–September). Jakarta Utara: Peneliti Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir.
Vreugdenhil C.B. (1999). Transport Problems in Shallow Water, Battleneek and Appropriate Modelling: Seminar on Sediment Transport Modelling. Twenty University. Department of Civil Engineering and Management