Jurnal Riset Teknologi Kelautan
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk
Jurnal Riset Teknologi Kelautan(JRTK) adalah jurnal ilmiah berseri terbit dua kali setahun yang berisi artikel dari hasil penelitian maupun pemikiran konseptual dalam bidang teknologi kelautan (perkapalan, sistem perkapalan, produksi bangunan laut, transportasi laut, teknik pantai, dan dan teknologi kelautan).en-USJurnal Riset Teknologi Kelautan1693-0525NONLINEAR CONTROL OF UNMANNED SURFACE VEHICLE
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/598
<p><em>An Unmmaned Surface Vehicle is a marine vehicle which has a complicated nonlinear model and partially uncertain parameters in its model. Therefore, an USV needs an advance control technique to solve this complicated problem. Nonlinear control is the most suitable technique to control this model. Nonlinear control is less sensitive to parameter uncertainty and disturbance perturbation which is beneficial for Unmanned Surface Vehicle which has highly disturbance parameter perturbation also. In the previous work, a disturbance model has never been considered in the control process due to highly perturbation in the model. Therefore, this work take account of the disturbance factors of Unmanned Surface Vehicle model.</em></p>Hasnawiya Hasan
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-252016-06-25141ANALISA KENERJA DERMAGA PELABUHAN RAKYAT PAOTERE SULAWESI SELATAN
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/685
Pembangunan ekonomi sebuah daerah sangat ditentukan oleh sistem transportasi atau jasa angkutan yang memadai, baik angkutan darat, laut, maupun udara. Transportasi pada dasarnya adalah kegiatan mengangkut penumpang atau barang dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan. Pelabuhan berperan dan berfungsi sangat penting dalam perdagangan dan pembangunan nasional dan internasional, yaitu sebagai pintu gerbang keluar masuk barang dan penumpang ke dan dari suatu daerah, dimana pelabuhan itu berada. Pelabuhan Paotere adalah pelabuhan rakyat yang terletak di bagian Utara Kota Makassar. Pelabuhan ini sebagai salah satu pintu gerbang pembangunan kota Makassar yang melayani tidak hanya pelayaran nasional tetapi juga internasional akan tetapi utilitas pelabuhan yang terbatas sehingga permasalahan yang muncul beberapa tahun yang akan datang adalah bagaimana dermaga pelabuhan Paotere dalam menangani pelayanan kapal pada tahun 2025. Tujuannya adalah memberikan gambaran sejauh mana dermaga Pelabuhan Paotere menangani pelayanan kapal hingga tahun 2025. Sehingga diperoleh Manfaat yaitu sebagai bahan rujukan bagi perencanaan Pelabuhan Paotere dalam pengembangannya, khususnya kinerja dermaganya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada tahun 2025 jumlah Call kapal di Pelabuhan Paotere menurun. Penurunan jumlah Call kapal tersebut disebabkan oleh banyak faktor diantaranya, kecelakaan kapal tidak mendapat penggantian asuransi, proses pembuatan kapal yang relatif lama dan kapal yang berkunjung ke pelabuhan tidak terus menerus. Persentase BOR di Pelabuhan Paotere pada tahun 2025 sebesar 8.50%. Nilai ini berada jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh UNCTAD untuk 6-10 dermaga yang identik nilai maksimal BOR yang diijinkan adalah 70 %. Sehingga nilai ini tidak mengharuskan Pelabuhan Paotere untuk menambah panjang dermaganya.Lukman BocharyMisliah Idrus
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141STUDI PENGARUH PERUBAHAN SARAT TERHADAP OLAH GERAK KAPAL DI ATAS GELOMBANG
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/686
Pada performa kapal, interaksi antara kapal dengan gelombang sangat dipengaruhi oleh bentuk kapal dan kondisi perairan, sehingga kapal yang dirancang perlu untuk dikaji dan diteliti performanya khususnya mengenai Seakeep. ing., khususnya kapal perintis 750 DWT sebagai objek penelitian Pada proses disain kapal, aspek ship respon di gelombang sangat penting untuk diprediksi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakter performa kapal di atas gelombang berdasarkan gerak heaving dan pitching. Metode yang digunakan dalam analisis adalah simulasi numerik dengan bantuan software Maxsurf, dimana hasil simulasi menunjukkan bahwa respon gerak kapal tiap perubahan sarat akan meningkat seiring dengan pertambahan panjang gelombang, dimana RAO heaving tertinggi berada pada sarat 3,5 meter dengan panjang gelombang 1.6L yaitu 1,626 untuk tinggi gelombang 1 meter dan 1,600 untuk tinggi gelombang 4 meter. RAO heaving mulai menurun pada panjang gelombang 1.7L sampai 2L. Sedangkan RAO pitching pada tinggi gelombang 1 m tendensi kurva RAO pitching tiap perubahan sarat menunjukkan pola yang hampir sama, dan RAO pitching tertinggi berada pada sarat 2,75 meter dipanjang gelombang 2L yaitu 1,137 pada tinggi gelombang 1 meter dan 4 meter. Nilai tertinggi Amplitudo Heaving pada sarat 3,5 m. yakni untuk tinggi gelombang 1 meter adalah 0.813 meter pada panjang gelombang 1.6L dan untuk tinggi gelombang 4 meter adalah 3,2 meter pada panjang gelombang 1.6L. Sedangkan untuk Amplitudo Pitching tertinggi pada sarat 2,75 m. dimana untuk tinggi gelombang 1 meter adalah 4.8380 pada panjang gelombang 1.5L dan untuk tinggi gelombang 4 meter adalah 19,8140 pada panjang gelombang 1.5L.Rosmani .Lukman Bochary
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR “TANK DECK” KAPAL LCT AT 117 M TNI AL
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/687
Kekuatan struktur konstruksi sangat berpengaruh pada tingkat keselamatan kapal baik pada kondisi laut yang tenang, bergelombang bahkan di atas dok . LCT (landing craft tank) adalah jenis kapal laut yang dirancang untuk mengangkut tank dan unit konstruksi berbobot ekstrim per unitnya. Konstruksi geladak tank menerima beban baik statis dan dinamis yang dipengaruhi oleh percepatan akibat dinamika kapal. Penelitian ini bertujuan mengetahui beban yang bekerja pada tank deck, menganalisis respon struktur geladak terhadap beban serta mengetahui umur struktur geladak tersebut. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan AnsysTM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan izin tercapai pada percepatan 17,6 m/s2 yang terletak di ujung pelat yang merupakan kontak antara pelat dek dengan pelat sekat melintang dengan panjang 600 mm. Pada percepatan 17,6 m/s2, struktur geladak akan mengalami kelelahan pada umur 7,882 tahun.Ganding SitepuHamzah .
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141KLASTER TONASE KAPAL FERRY RO-RO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN LAHAN PERAIRAN PELABUHAN PENYEBERANGAN
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/688
Kapasitas dermaga pelabuhan penyeberangan dinyatakan dalam satuan tonase kotor (GT) kapal, yaitu: tonase > 1000 GT, tonase antara 500 GT dan 1000 GT, dan tonase < 500 T, masing-masing untuk pelabuhan penyeberangan kelas I, II, dan III. Klaster tonase kapal itu berimplikasi pada kebutuhan lahan perairan pelabuhan. Karena itu, kejelasan tentang elemen ukuran utama kapal yang terbesar pada masing-masing kelompok tonase diperlukan untuk penentuan kebutuhan lahan perairan pada masing-masing kelas pelabuhan. Ada 189 variasi ukuran utama kapal ferry ro-ro yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Ukuran utama dan tonase kapal sampel ditentukan dengan menggunakan rumus empirik. Variasi panjang antara garis gerak kapal sebanyak tujuh variasi, yakni sekecilnya 29,111 meter dan sebesarnya 64,444 meter dengan interval sebesar 5,889. Tonase kapal sampel terhitung: sekecilnya 169 GT dan sebesarnya 2327 GT. Kapal yang memiliki tonase lebih besar tidak serta memiliki elemen ukuran utama yang semuanya lebih besar dari elemen ukuran utama kapal yang tonasenya lebih kecil. Elemen ukuran utama kapal yang terbesar diidentifikasi pada masing-masing kelompok tonase kapal. Hasil akhir dari penelitian adalah ukuran lahan fasilitas pokok perairan untuk pelabuhan penyeberangan kelas I, II, dan III. Lahan fasilitas pokok perairan pelabuhan penyeberangan kelas I dibatasi untuk pelayanan kapal dengan tonase sebesarnya 1500 GT.Syamsul Asri
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141PERANCANGAN SIMULASI KONTROL OTOMATIS DISTRIBUSI BAHAN BAKAR TANGKI HARIAN PADA KM. MADANI NUSANTARA
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/689
Ruang utama sistem kendali (Central Control Room) yang terdapat di dalam kamar mesin suatu kapal, pada hakikatnya berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi seluruh komponen yang mendukung kinerja kapal. Salah satu bentuk pengawasannya terdapat pada KM. Madani Nusantara, untuk distribusi bahan bakar, mulai dari tangki harian hingga suplai ke mesin utama dan generator selama kapal berlayar. Namun, bentuk pengawasan distibusinya, tergolong manual. Terdapat operator yang keluar dari CCR untuk meninjau bandul ukur dan melihat kondisi tangki, lalu kembali untuk menghidupkan pompa. Untuk itu, dilakukan penelitian menggunakan LabView, tentang estimasi waktu tangki harian terkuras dan pengisian kembali, sebagai simulasi pengawasan agar lebih memudahkan kinerja operator. Pemodelan berdasarkan karakteristik mesin utama, generator, tangki harian, dan pompa sebagai input parameter dalam menjalankan simulasi. Hasil penelitian menggunakan LabView dapat lebih meringankan proses pengawasan yang memperlihatkan estimasi waktu yang diperoleh hingga tangki harian terkuras ke titik terendahnya (± 1000 liter), dari 4 macam putaran mesin utama, menghasilkan serapan spesifik komsumsi bahan bakar (SFOC) untuk 100 %, 75 %, 50 % dan 25 % ditambah serapan generator, maka waktu tangki harian terkuras yakni selama 6,9 jam, 8,6 jam, 11,6 jam dan 17,4 jam. Sedangkan untuk estimasi waktu lamanya pengisian kembali berdasarkan kapasitas pompa, yakni selama 0,22 jam.Baharuddin .
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/690
Kapal ikan yang beroperasi pada saat ini dituntut untuk meningkatkan availability-nya. Salah satu cara untuk meningkatkan availability kapal adalah dengan meningkatkan keandalannya melalui usaha perawatan terutama pada sistem yang kritis dalam sistem pendukung mesin induk diantaranya sistem bahan bakar. Apabila sistem bahan bakar mengalami kerusakan maka akan mengurangi availability motor induk. Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan sebuah manajemen perawatan yang terencana dan lebih bersifat proaktif dalam mencegah terjadinya kegagalan fungsional sistem. Sehingga diharapkan dengan menggunakan metode RCM dapat diperoleh kegiatan perawatan sistem bahan bakar mesin induk kapal yang optimum ditinjau dari segi keandalan system. Direkomendasikan untuk melakukan perawatan di saat nilai indeks keandalan komponen F.O Service Pump di atas R(t)= 0,5.Rusydi Alwi
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141PERFORMA DESIGN STRIPSHIELD SEA CHEST KAPAL BASARNAS TIPE FRP36 BERDASARKAN WATER INTAKE DAN TAHANAN TAMBAHAN
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/691
Kapal Basarnas tipe FRP merupakan kategori kapal cepat yang digunakan untuk memberikan pertolongan bila terjadi kecelakaan / musibah, di alur pantai, sungai, danau dan laut, dengan kemampuan olah gerak yang baik, kapal berbahan Fiberglass ini memiliki bobot yang relatif ringan dengan daya mesin yang besar sehingga menghasilkan kecepatan diatas 20 Knot. Daya mesin yang besar tersebut membutuhkan supply air pendingin dari sea chest yang besar pula, sedangkan seiring bertambahnya kecepatan kapal volume air yang masuk kedalam sea chest cenderung menurun sehingga dibutuhkan design stripped shield yang mampu menyuplai kebutuhan air pendingin dari mesin.Dengan menggunakan Software Maxsurf Hull Speed maka dapat dianalisa tahanan tambahan, water intake, dan pola aliran pada striped shield sea chest. Agar dapat menganalisa pola aliran yang lebih detail di setiap kenaikan kecepatan kapal pada striped shield sea chest juga digunakan bantuan Software Ansys .Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan penambahan striped shield pada seachest kapal memberikan damakan nilai tahanan kapal. Jumlah water intake yang ditimbulkan akibat adanya Striped Shield relatif bervariasi seiring perubahan kenaikan kecepatan kapal.Husni SitepuSuandar Baso
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141THEORETICAL APPROACH OF UNIFORM FLOW VELOCITY THROUGH GROIN PILES
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/692
Research of uniform flow velocity through groin piles was developed on hydraulic laboratory, which differs from previous research because model of structure is groin piles. Uniform flow is influenced by two shear stress namely bottom shear stress and shear stress due to the piles of groin. Theory of uniform flow velocity is obtained by equating the shear stress due to waves and shear stress due to permeable groins. Theoretical approach verified by research in the laboratory using eight models of piles with density ranging between 18.4% - 31.4%. The verification results show that the measurement data of uniform flow velocity in the laboratory close to the results of calculations using the theory.Hasdinar Umar
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141STRATEGI PENGUATAN GALANGAN KAPAL NASIONAL DALAM RANGKA MEMPERKUAT EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI ARMADA PELAYARAN DOMESTIK NASIONAL 2030
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/693
Pengembangan industri maritim nasional sebagai solusi dari program pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemampuan pelayaran Nasional dalam transportasi barang dan penumpang antar pulau. Untuk data awal sebagai pedoman peningkatan kemampuan galangan untuk menghasilkan pembangunan kapal-kapal baru termasuk reparasi/docking, diperlukan inventarisasi kondisi terkini galangan dan kemampuan operasional dalam membangun serta mereparasi kapal-kapal sesuai skedul yang ada. Resume evaluasi data sekunder yang memperlihatkan bahwa kontribusi operasional galangan lebih berorientasi pada reparasi/perbaikan (docking) kapal, karena kebutuhan material lebih bermuatan lokal. Disamping itu, resiko terhadap kerugian dan waktu kerja dapat diminimalkan.Mansyur Hasbullah
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141PEMANFAATAN GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/694
Pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi saat ini mulai ramai dikembangkan. Salah satunya adalah termoelektrik generator. Termoelektrik generator memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan tidak menimbulkan polusi sehingga sangat ramah lingkungan. Prinsip dasar dari termoelektrik generator adalah memanfaatkan perbedaan suhu yang terjadi di lingkungan menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan beberapa peltier yang disusun secara seri maupun parallel pada kondisi putaran mesin variasi mulai dari 1000 RPM sampai 2500 RPM yang bertujuan untuk mengetahui besar energi listrik yang dapat dihasilkan dari perbedaan temperatur pada panas mesin utama kapal hasil pembakaran yang terbuang dengan suhu kamar mesin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah peltier mampu menghasilkan maksimal daya pada kondisi putaran mesin 2500 RPM dengan perbedaan suhu 39 ºC sebesar 0,84 Watt, dan susunan 6 buah peltier dirangkai seri memiliki daya yang lebih besar dibandingkan susunan peltier secara parallel pada kondisi putaran mesin yang sama yaitu sebesar 68.88 Watt. Ini menunjukkan sinkronisasi antara perbedaan suhu yang terjadi pada kedua sisi peltier dengan daya listrik yang dihasilkan pada peltier.Syerly KlaraSutrisno .
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/695
Pada kapal KM Lambelu yang dibuat pada tahun 04 september 1997 memiliki sistem penunjang operasional kapal. Salah satunya adalah sistem pelumas penunjang operasional mesin utama. Kerusakan sering terjadi pada komponen system pelumas KM. Lambelu seperti kerusakan pada filter yang diakibatkan umur komponen yang sudah tua dan perawatan yang tidak terencana sehingga mengganggu kinerja operasional mesin utama dan menyebabkan menurunnya kinerja komponen yang mengakibatkan terjadinya sebuah kegagalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat resiko yang terjadi pada setiap komponen dan nilai Mean Time to Failure (MTTF). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif meliputi FTA dan FMEA dan analisis Kuantitatif menggunakan model Distribusi Weibull untuk mengetahui nilai MTTF. Metode Risk Based Inspection and maintenance digunakan untuk mengetahui nilai resiko peralatan dan model penjadwalan perawatan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan distribusi Weibull nilai MTTF tangki harian 3120 jam, pompa transfer 1096 jam, filter duplex 103 jam, strainer 94 jam, dan cooler 674 jam. Pompa transfer memiliki tingkat resiko paling tinggi dan tangki harian, filter duplex, strainer dan cooler memiliki tingkat resiko menengah. Metode inspeksi yang digunakan berupa visual check.Zulkifli Yusuf
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141MODA ALTERNATIF PADA PENDISTRIBUSIAN ANGKUTAN PETIKEMAS DI PELABUHAN SUKARNO HATTA
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/696
Muatan dan kunjungan kapal petikemas di terminal petikemas Sukarno Hatta tiap tahun mengalami peningkatan, sementara terbatasnya jumlah fasilitas tambatan, kedalaman kolam pelabuhan, lapangan penumpukan, dan pendistribusian muatan ke wilayah hinterland dengan jarak cukup jauh melalui angkutan darat yang dapat berdampak pada pemeliharaan fisik jalan raya, dapat membuat kemacetan lalu lintas, pengangkutan memerlukan waktu lama sampai ke pemilik, sehingga kurang efisien. Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan moda alternatif yang diminati pengguna jasa angkutan. Metode penelitian yang digunakan adalah model logit biner, pengambilan data wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permintaan kunjungan kapal pertumbuhan rata-rata sebesar (5,66%) per tahun dan arus B/M rata-rata sebesar (9,44%) per tahun. Kecenderungan pengguna jasa transportasi pengangkutan petikemas memilih moda truk dengan probabilitas (58%) dan moda kapal laut (42%).Syarifuddin Dewa
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141PROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/697
Tingginya kasus kecelakaan kapal tenggelam di Indonesia yang terjadi selama ini harus menjadi perhatian semua pihak, terlebih lagi untuk wilayah selat Makassar. Tujuan penelitian ini adalah merancang skenario kegagalan untuk beberapa faktor penyebab kecelakaan kapal tenggelam yang disajikan dalam bentuk Fault Tree. Penelitian ini dilakukan dengan metode Fault Tree Analysis (FTA). Metode FTA digunakan untuk mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (top event) kemudian merinci sebab-sebab suatu top event sampai pada suatu kegagalan dasar (root cause) pada level sistem. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan berbahaya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kapal tenggelam dengan nilai probabilitas 0,146551. Sedangkan nilai probabilitas kecelakaan kapal tenggelam di wilayah perairan selat Makassar dengan metode FTA adalah 0,151461.Haryanti RivaiMunawir Mukhtar
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141KAJIAN PENGEMBANGAN PELABUHAN TADETE BELOPA KABUPATEN LUWU
https://journal-old.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/698
Pelabuhan Tadete terletak di Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu merupakan satker dari Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo. Keberadaan Pelabuhan Tadete Belopa sangat penting, dalam mengantisipasi arus bongkar muat dan kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo yang semakin lama semakin meningkat. Saat ini Pelabuhan Tadete Belopa mengalami kesulitan dalam melayani kapal yang akan bersandar di dermaga, hal ini disebabkan kedalaman kolam pelabuhan tidak memungkinkan kapal untuk masuk serta posisi dermaga yang mengakibatkan kapal-kapal pelra yang bersandar akan terhempas ke dermaga akibat gelombang dan arus. Melihat kondisi tersebut maka dilakukan kajian pengembangan Pelabuhan Tadete Belopa sehingga mampu mengoptimalkan perannya sebagai Pelabuhan Pengumpan Lokal yang mampu mendukung peran Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo dalam meningkatkan tingkat perekonomian wilayah Palopo dan Kabupaten Luwu khususnya.Chairunnisa Mappangara
Copyright (c) 2016 Jurnal Riset Teknologi Kelautan
2016-06-012016-06-01141