HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN Pityriasis capitis PADA SISWI DI SMK NEGERI 1 MEMPAWAH HILIR
Abstract
Latar Belakang: Pityriasis capitis merupakan suatu kelainan pada kulit kepala yang ditandai oleh skuama yang berlebihan pada kulit kepala berwarna putih atau abu-abu yang tersebar pada rambut, terkadang dapat disertai rasa gatal, tanpa atau sedikit tanda-tanda inflamasi ringan serta menimbulkan gangguan estetika. Nama lain dari Pityriasis capitis adalah ketombe, dandruff dan Pityriasis simplex Salah satu faktor penyebab Pityriasis capitis adalah personal hygiene. Tujuan: Mengetahui hubungan personal hygiene terhadap kejadian Pityriasis capitis pada siswi di SMK Negeri 1 Mempawah Hilir. Metodologi: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan rancangan penelitian jenis cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 75 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah personal hygiene subjek penelitian sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian Pityriasis capitis pada siswi di SMK Negeri 1 Mempawah Hilir. Hasil: Sebanyak 69,3 % subjek penelitian menderita Pityriasis capitis dan sebanyak 50,67% subjek penelitian memiliki personal hygiene yang baik tentang penyakit Pityriasis capitis. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terdapat hubungan yang bermakna pada kedua variabel dengan nilai p<0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan personal hygiene dengan kejadian Pityriasis capitis pada siswi di SMK Negeri 1 Mempawah HilirKata Kunci: Pityriasis capitis, siswi, personal hygieneDownloads
References
Clavaud C. Dandruff Is Associated with Disequilibrium in the Proportion of the Major Bacterial and Fungal Populations Colonizing the Scalp. PLOS ONE; 2013.
Schwartz, James R. A Comprehensive Pathophysiology of Dandruff and Seborrheic Dermatitis a More Precise Definition of Scalp Health. Acta Derm Venereol; 2013 (93): 131–137.
Saint Le´ger D. Dandruff (pityriasis capitis simplex): of yeasts and men. In: The science of hair care, 2nd edn, Tailor and Francis Boca Raton and New York, 609631; 2005.
Haustein UF, Nenoff P. Antidandruff. in Elners P, Merk, HF, Maibach, HI,(eds).2013.Cosmetics: Controlled Efficacy Studies and Regulation,New York: Springer; 2013. 140-150.
Gaitani, Georgios, Magiatis, Prokopios, Hantschke, Markus, et al. The Malassezia Genus in Skin andystemic Disease. Clinical Microbiology Journal; 2012. (25): 106-141.
Sinaga RS. Uji Banding Efektivitas Perasa Jeruk Purut (Citrus Hystrix DC) dengan Zinc Phyrithion 1% terhadap Pertembuhan Pityrosporum Ovale Pada Penderita Berketombe. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang; 2012.
Sinha, Meenakshi. Rahasia Rambut Indah. Jakarta: Orchid; 2005.
Said, Haikal. Panduan Merawatn Rambut. Jakarta: Penebar Plus; 2009.
Sinclair RD. Healthy hair: What is it? J Investig Dermatol Symp Proc. 2007;12:2–5.
Wolfram LJ, Albrecht L. Torsional behavior of human hair. J Soc Cosmet Chem. 1985;36:87–99.
Tarwoto, Wartonah. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta; 2010.
Isro’in L, Andarmoyo S. Personal hygiene: konsep, proses, dan aplikasi dalam praktik keperawatan. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012.Sanjaya W. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. cet.4. Jakarta: Kencana. 2011:211
Reider N, Fritsch PO. Other eczematous eruptions. In: Bolognia JL, Jorizzo JL, Schaffer JV, editors. Dermatology. UK: Elsevier Health Sciences; 2012. pp. 219–221.
Ro BI, Dawson TL. The role of sebaceous gland activity and scalp microfloral metabolism in the etiology of seborrheic dermatitis and dandruff. J Investig Dermatol Symp Proc. 2005;10:194–197.
Strauss JS, Downing DT, Ebling FJ. Sebaceous glands. In: Goldsmith LA, editor. Biochemistry and physiology of skin. New York: Oxford University Press; 1983. pp. 569–595.
Sampaio AL, Mameri AC, Vargas TJ, Ramos-e-Silva M, Nunes AP, et al. Seborrheic dermatitis. An Bras Dermatol. 2011;86:1061–1071.
Schwartz RA, Janusz CA, Janniger CK. Seborrheic dermatitis: an overview. Am Fam Physician. 2006;74:125–130.
Gupta AK, Bluhm R, Cooper EA, Summerbell RC, Batra R. Seborrheic dermatitis. Dermatol Clin. 2003;21:401–412.
Pramodani MPN, Wickramarachchi WJ. A Clinical Study To Evaluate The Efficacy Of Selected Traditional Hair Pack For Dandruff. Vol.5 (Iss.1): January, 2017.
Goldberg LJ. Nutrition and hair. Clin Dermatol, Jul-Aug 2010; 28(4):412-9.
Berger TG. Dermatologic disorders. In: McPhee, S. J. Current Medical Diagnosis & Treatment. Los Altos. Calif. Lange Medical Publications; 2011.
Hanan SM, Nadia HF, Naglaa GM, Mona AE. Nursing Guidelines on Hair Dandruff Symptoms for adult patients. Life Science Journal 2014;11(1s). http://www.lifesciencesite.com. Diakses pada tanggal 25 September 2017.
Naidu KM. Community Health Nursing. Determinants of health. India Gyan Publishing House; 2010.
Kindo AJ, Sophia SKC. Seborrhoic dermatits due to Malassezia in Ahvaz, Iran Iran J Microbiol 2013, p.268-271
Misery L, Rahhali N, Duhamel A, Taieb C. Epidemiology of dandruff, scalp pruritus and associated symptoms. Acta Derm Venereol. 2013;93(1):80–1.