HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN HIPERTENSI GURU SEKOLAH MENENGAH YANG MENGALAMI GULA DARAH PUASA TERGANGGU DI MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.30597/jkmm.v1i1.8698Abstract
Gaya hidup yang kurang sehat menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit degeneratif berupa diabetes mellitus dan hipertensi. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan gaya hidup (pola konsumsi, perilaku merokok, tingkat stres, dan aktivitas fisik) dengan hipertensi guru sekolah menengah yang mengalami gula darah puasa terganggu di Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan crosssectional. Sampel penelitian adalah guru SMPN dan SMAN di 12 sekolah yang mengalami gula darah puasa terganggu (≥100mg/dl) ditetapkan melalui pemeriksaan kimia darah (n=55). Data diperoleh dari pemeriksaan gula darah puasa, tekanan darah, pola konsumsi, perilaku merokok, tingkat stres, dan aktivitas fisik. Pemeriksaan gula darah puasa dan pengukuran tekanan darah dengan sphygmomanometer dilakukan langsung oleh petugas prodia. Pola konsumsi dikumpulkan melalui recall 1x24 jam yang dinilai dengan Healthy Eating Indeks (HEI-2010), perilaku merokok diukur menggunakan kuesioner, tingkat stres diukur menggunakan kuesioner DASS 21, dan aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner WHO 2001 yang dinyatakan dengan nilai PAL (Physical Activity Level). Dalam penelitian ini menunjukkan sebagian besar sampel berjenis kelamin perempuan (81,8%), berumur ≥50 tahun (72,7%), tingkat pendidikan sarjana (94,5%), memiliki riwayat penyakit keluarga DM (74,5%), dan mengalami obesitas sentral (69,1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi (HEI 2010) dengan hipertensi (p=0,049). Akan tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan hipertensi (p=0,327), tingkat stress dengan hipertensi (p=0,178), dan aktivitas fisik dengan hipertensi(p=0,335). Disimpulkan bahwa pola konsumsi yang kurang memiliki hubungan dengan hipertensi.Downloads
Download data is not yet available.