PROGRAM 3M (MENGIDENTIFIKASI, MELAYANI DAN MENGEVALUASI) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI KECAMATAN PRINGAPUS UNTUK MENGOPTIMALKAN PELAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v5i1.8121Abstract
ABSTRAKTujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SD Inklusi Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Pendidikan inklusi mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik dengan menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik, termasuk peserta didik yang berkebutuhan khusus. SDN Klepu 02 merupakan sekolah inklusi satu-satunya di Kecamatan Pringapus, dengan total siswa 119 orang dan siswa yang berkebutuhan khusus ada 35 orang (29%). Memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus sesuai kebutuhan khusus serta potensi yang dimiliki peserta didik merupakan hal penting dalam proses pendidikan inklusi. Hal ini dapat dilakukan melalui Program 3M (Mengidentifikasi, Melayani dan Mengevaluasi). Metode pelaksanaan kegiatan pengadian menggunakan metode PALS (Participatory Action and Learning System) dengan mengintegrasikan 4P, yaitu penyadaran, pengkapasitasan, pendampingan dan pelembagaan. Tahap penyadaran dimulai dengan sosialisasi kepada guru dan orang tua tentang pentingnya pendidikan inkluasi bagi anak berkebutuhan khusus, menunjukkan hasil pemahaman terhadap ABK dan Program 3M mencapai kategori kurang 8,5%, kategori cukup 57,8%, kategori baik 18,8%, kategori sangat baik 14,9% Tahap pengkapasitasan adalah pelatihan implementasi 3M bagi para guru SDN Klepu 02, pengetahuan dan keterampilan guru tentang pelaksanaan Program 3M mencapai kategori baik. Tahap pendampingan merupakan pendampingan implementasi 3M di sekolah, pedampingan implementasi dilanjutkan dengan evaluasi program. Pada tahap pelembagan sebagai wujud keberlanjutan program pengabdian dalam pembentukan guru kader 3M di SDN Klepu 02 serta kerjasama dengan SDN Klepu 02. Kata kunci: Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), SD Inklusi, Calistung. ABSTRACTThe purpose of this community service is to improve services for children with special needs (ABK) in Inclusion Elementary School in Pringapus Subdistrict, Semarang Regency, Central Java Province. Inclusion education aims to provide services to students by respecting diversity and not being discriminatory for all students, including students with special needs. Klepu 02 Elementary School is the only inclusive school in Pringapus Subdistrict, with a total of 119 students and 35 students with special needs (29%). Providing educational services for special needs students according to special needs and the potential of students is important in the process of inclusive education. This can be done through the 3M Program (Identifying, Serving and Evaluating). The method of implementing community service uses the PALS (Participatory Action and Learning System) method by integrating awareness, capacity building, mentoring and institutionalization. The awareness stage begins with socialization to teachers and parents about the importance of inclusive education for children with special needs, showing the results of understanding of ABK and 3M Programs reaching a category of less 8.5%, sufficient category 57.8%, good category 18.8%, very good category 14.9%. The capacity building phase is the 3M implementation training for teachers at Elementary School Klepu 02, the teacher's knowledge and skills about implementing the 3M Program reach good categories. The mentoring stage is the 3M implementation assistance in schools, implementation assistance is continued with program evaluation. At the stage of institutionalization as a manifestation of the sustainability of the service program in the formation of 3M cadre teachers in Elementary School Klepu 02 and collaboration with Elementary School Klepu 02.Keywords: Children with Special Needs (ABK), Inclusion Schools, Calistung.Downloads
References
Bektiningsih, Kurniana; Mu’nisah; Trimurtini. 2010. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Di PGSD UNNES Melalui Cooperative Learning. Penelitian UNNES.
Bektinigsih, Kurniana. 2015. Pendidikan Anak berkebutuhan Khusus. Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Semarang: Semarang (ISBN 978-602-72423-7-1)
Mardana, I.B.P. 2017. Ipteks Bagi Wilayah (IbW) di Kecamatan Gerokgak. Widya Laksana. 1(1): 1-11
Kumara A; Primanovenda NW, Barokah NL. 2009. Metode Pembelajaran Membaca bagi Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi. Penelitian UGM.
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang memiliki Kelainan dan Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
Setianingsih, E. S. (2018). Penerimaan dan Sikap Guru Terhadap Keberadaan Abk di Sekolah. Empati Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 34–46. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Wahyuno E, Ruminiati & Sutrisno. (2014). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Inklusif Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar Tahun 23, Nomor 1 Mei 2014 hlm 77-84.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.