PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) LAMPERANGAN KABUPATEN PANGKEP
DOI:
https://doi.org/10.20956/jdp.v8i2.23240Keywords:
Jerami, Sekam, Unit UsahaAbstract
Limbah pertanian seperti sekam, jerami dan pupuk kandang di lokasi mitra Kelompok Tani Hutan (KTH) Lamperangan tersedia dalam jumlah banyak dan belum dimanfaatkan. Seksi pupuk organik salah satu divisi dari KTH Lamperangan berkeinginan untuk mengembangkan usaha pupuk organik, namun belum mengetahui teknik pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada anggota KTH Lamperangan dalam memanfaatkan limbah pertanian yang ada di lokasi KTH menjadi pupuk organik yang dapat digunakan sendiri dan untuk kegiatan usaha anggota KTH. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi dalam 4 tahapan yaitu: 1) Penyiapan bahan dan alat; 2) Penyuluhan tentang pupuk organik; 3) Pelatihan/praktek pembuatan pupuk organik; dan 4) Pendampingan pembuatan pupuk organik. Hasil kegiatan ini adalah anggota KTH Lamperangan mendapatkan pengetahuan tentang bahan dan peralatan untuk pembuatan pupuk organik dan anggota KTH Lamperangan mampu membuat pupuk organik menggunakan bahan dan peralatan yang dimiliki oleh KTH. Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah anggota KTH mampu mengolah limbah menjadi pupuk organik dan menjadi salah satu unit usaha dari KTH Lamperangan serta lingkungan menjadi bersih dari tumpukan limbah pertanian. Kata kunci: Jerami, sekam, unit usaha. ABSTRACT Agricultural waste such as husks, straw and mature at the location the KTH Lamperangan is available in large quantities and has not been utilized. The organic fertilizer Section, one of the divisions of KTH Lamperangan wants to develop an organic fertilizer business, but does not yet know the technique of making organic fertilizer. This activity aims to provide knowledge and skills to members of KTH Lamperangan in utilizing agricultural waste ant the KTH location into organic fertilizer that can be used alone and for the business activities of KTH members. The method of implementing the activities is divided into 4 stages; 1) preparation of materials and tools; 2) counseling on organic fertilizers; 3) training/practice for making organic fertilizers; 4) Assistance in the manufacture of organic fertilizers. The results of this activity are members of KTH Lamperangan gain knowledge about materials and equipment for making organic fertilizers and members of KTH Lamperangan are able to make organic fertilizer using materials dan equipment owned by KTH. The expected impact of this activity is that KTH members are able to process waste into organic fertilizer and become one of the business units of the KTH Lamperangan and the environment becomes clean from piles of waste. Keywords: Straw, husk, business unit.Downloads
References
Manullang, R. R., Rusmini, R. and Daryono, D. (2018) ‘Kombinasi Mikroorganisme Lokal Sebagai Bioaktivator Kompos’, Jurnal Hutan Tropis, 5(3), p. 259. doi: 10.20527/jht.v5i3.4793
Mirwan, M. (2018) ‘Pemanfaatan Bioaktivator Alami Untuk Pengomposan Sampah Organik’, Jurnal Envirotek, 9(1), pp. 1–5. doi: 10.33005/envirotek.v9i1.1044
Warintan, S. E. et al. (2021) ‘Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Ternak untuk Tanaman Sayuran’, Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(6), pp. 1465–1471. doi: 10.31849/dinamisia.v5i6.5534
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis diwajibkan untuk menandatangani "Surat Perjanjian Hak Cipta" atau Copyright Agreement untuk penyerahan ijin kepada pihak jurnal untuk menerbitkan tulisannya.
Authors are required to sign a "Copyright Agreement" to submit permission to the journal to publish their writings.