ANALISA KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN TERHADAP INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA YANG BERSTATUS TOO BIG TO FAIL (TBTF)
DOI:
https://doi.org/10.26487/jbmi.v14i1.1704Abstract
Muara dari permasalahan krisis keuangan pada industri keuangan di berbagai Negara selalu berawalpada risiko likuiditas yang menjadi pemicu krisis multi dimensi. Hal tersebut menjadi pokok perhatian bagimanajemen bank dalam mengelola institusinya karena mereka harus selalu menjaga ketersediaan likuiditasnyamengingat bahwa risiko likuiditas adalah masalah klasik yang lazim menimpa industri perbankan, tidak terkecualipada industri perbankan nasional khususnya dalam menghadapi transformasi global.Jika dalam pengelolaannya aspek prudent diabaikan dan perbankan tidak dengan cermat memahamikondisi likuiditasnya, maka bank tersebut secara tidak langsung telah memicu terjadinya risiko sistemik, terlebihjika bank tersebut lalai dalam mengawasi risiko likuiditasnya. Perbankan tersebut diibaratkan berdiri di atasbidang es yang sangat licin yang memaksa mereka harus saling berpegangan satu dengan yang lainnya(interconnected). Jika salah satu dari bank tersebut terjatuh, maka akan menciptakan efek domino terhadapperbankan yang lainnya.Downloads
Download data is not yet available.
Published
2017-04-25
How to Cite
Sobarsyah, M. (2017). ANALISA KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN TERHADAP INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA YANG BERSTATUS TOO BIG TO FAIL (TBTF). JBMI (Jurnal Bisnis, Manajemen, Dan Informatika), 14(1). https://doi.org/10.26487/jbmi.v14i1.1704
Issue
Section
Articles