Analisis Hasil Tangkapan Ikan Di Daerah Penangkapan Dengan Rumpon Dan Tanpa Rumpon Menggunakan Rawai Dan Pancing Ulur
DOI:
https://doi.org/10.20956/jipsp.v2i4.1923Abstract
Penelitian dilakukan pada 03 juli – 13 juli 2013 menggunakan rawai dan 07 -13 Juli 2014 menggunakan pancing ulur di perairan sekitar Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Metode penelitian adalah metode survei dengan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan rawai dan pancing ulur secara keseluruhan (kg), jenis dan jumlah hasil tangkapan (ekor) pada kawasan rumah ikan dan tidak di kawasan rumah ikan. Penggunaan rawai didapatkan hasil tangkapan selama penelitian adalah 26.9 kg atau 25 ekor. Di kawasan rumah ikan adalah ikan kakap sebanyak 1.3 kg (3 ekor), ikan kerapu 0.9 kg (3 ekor) dan ikan buntal 0.4 kg (1 ekor). Sedangkan pada tidak kawasan rumah ikan adalah ikan kerapu sebanyak 8 kg (5 ekor), ikan kakap sebanyak 3.1 kg (4 ekor), ikan Pari 4.6 kg (3 ekor), ikan gulama 2.6 kg (3 ekor), dan ikan duri sebanyak 6 kg (3 ekor). Dari uji T terhadap berat ikan Thit = 5.37 > Ttab = 1.833, hal ini berarti Thit > Ttab, H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil tangkapan rawai kedua kawasan.Penggunaan pancing ulur diperoleh hasil tangkapan di daerah rumah ikan adalah 19 ekor dengan rata-rata 0.71 kg, sedangkan hasil tangkapan diluar rumah ikan adalah 23 ekor dengan rata-rata 0.94 kg. Dari uji t diketahui bahwa nilai Thit = -0.76 sedangkan Ttab =2.10092, hal ini berarti Thit < Ttab, H0 diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan hasil tangkapan dikawasan rumah ikan dengan kawasan diluar rumah ikan.Downloads
References
Aoyama, T. 1973. The Demersal Fish Stocks and Fisheries.IPFC/SCS/DEV/73/3. Rome.
Brandt, A, Von. 1964.Fishing Catching Method Of The Word, Third Edition. Fishing New (book) Itd, Hamburg. Germany.
Freon, P. and L. Dagorn. 2000. Review offish Associate Behaviour : Toward a Generalisation of The Meeting Point.
Hasanuddin.2009. Rumah Ikan dan Instrumen Pemberdayaan. Sea Ranching dan Fish Home, Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan. Sulawesi Tengah. (tidak diterbitkan).
Hela, I. and T. Laevastu. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology. London Fishing News Book Ltd. 238 p.
Jamal, M., 2003. Studi Pengguaan Rumpon untuk Meningkatkan Produksi Hasil Tangkapan Gillnet dan Bubu Dasar yang dioperasikan di Perairan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan.
Lutjanus. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 8 No.2, Juli 2003, hal 223-231
Kinne,O.1964. The effects of temperature and salinity on marine and brackish water animal II. Salinity and temperature salinity combinations. Oceanography and Marine Biology annual Review 2: 281-339.
Matsuoka,Tatsuro, John,Kasu and Henry Nagaleta. 1992. Capture Process in Vertical Longline Fishing, Nippon Suisan Gakkaishi, 58(2), p 213-222.
Nybakken, J. W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta.Pusat.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, 1991. Alat dan Cara Penangkapan Ikan di Indonesia. Jilid I. Puslitbang Perikanan. Jakarta.
Saanin, H. 1984. Kunci Identifikasi Ikan, Bina Cipta. Jakarta 520 Hal.
Subani, W. 1986. Telaah Penggunaan Rumpon Dalam Perikanan Indonesia. Jurnal Penelitian Laut, no 35. Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta: Badan Penelitian dan PengembanganPertanian
Departemen Pertanian. Hal 35-45.
Samples, K.C. AND J.T. Sproul, 1985. Fish aggregating devices and open- access commercialfisheries: A theoretical inquiry. Bull. Mar. Sci. (37): 305-317.
Tampubolon,GH dan E.Mulyadi,1989. “Sinopsis Kerapu di Perairan Indonesia” Balitbang, Semarang.
Tim Pengkajian Rumpon Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 1987. Laporan Akhir Survey Lokasi dan Desain Rumpon di Perairan Ternate, Tidore, Bacan dan sekitarnya. Laporan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor.
http://2.bp.blogspot.com. Diakses bulan Juni 2013.
www.Rupat Utara.com. diakses bulan Juni 2013.