Implementasi Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga (PBRT): Pengalaman Tata Kelola Pemerintahan di Kabupaten Sumbawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.31947/jgov.v9i1.230Keywords:
good practice, ladder of participation, inovasi tata kelolaAbstract
Abstract: This paper will show an example of governance practices and innovations of good governance (good practice) in large framework of good governance in Indonesia. This paper describes how the community is involved in the development process. By using the perspective of the ladder of participation from Bovaird and Loffler (2004) or participation ladder in the development process, the local district government of West Sumbawa successfully carry out the spirit of good governance at the grass roots level in the community. Key Words: Good practice; ladder of participation; governance inovation; Abstraksi: Tulisan ini akan menunjukkan salah satu contoh praktik tata kelola dan inovasi tata pemerintahan yang baik (good practice) dalam kerangka besar good governance di Indonesia. Paper ini menggambarkan bagaimana masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan. Dengan menggunakan perspektif ladder of participation Bovaird dan Loffler (2004) atau tangga partisipasi dalam proses pembangunan, pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat berhasil melaksanakan spirit good governance di level akar rumput di masyarakat. Kata-kata Kunci: Good practice; ladder of participation; inovasi tata kelola;Downloads
References
Bovaird, T. & L. Elke (2004). Public Management and Governance. New York: McGraw Hill, pp. 269-271, dalam Budi Utomo. 2006. Reformasi Birokrasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Publik. Jurnal Governance, Volume 2, Nomor 8, Oktober-Desember.
Denhardt, J.V. & R.B. Denhardt (2004). The New Public Service: Serving, Not Steering. New York: M.E. Sharpe.
Djadijono, M., I .M. L. Wiratma & T. Legowo (eds.). (2006). Membangun Indonesia dari Daerah. Jakarta: CSIS.
Haris, S. (ed.,). (2007). Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Desentralisasi, Demokratisasi dan Akuntabilitas Pemerintahan Daerah. Jakarta: LIPI Press.
Husein, A. M. (2012). Peningkatan Kapasitas Rukun Tetangga Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga di Kabupaten Sumbawa Barat, Laporan Kajian PBRT (tidak diterbitkan).
Imawan, R. (2007). “Desentralisasi, Demokratisasi dan Pembentukan Good Governance”, dalam Syamsuddin Haris (ed.), Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Desentralisasi, Demokratisasi dan Akuntabilitas Pemerintahan Daerah. Jakarta: LIPI Press.
Karim, A. G. (ed.). (2003). Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIPOL UGM.
Khairul Muluk, M.R. (2012). New Public Service dan Pemerintahan Lokal Partisipatif. Bahan Bacaan Mata Kuliah Governance dan Kebijakan Publik, S2 Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM.
Koran Tempo, 11 April 2012, Editorial: Wilayah Baru, Tunggu Dulu, Koran Tempo.
KSB, Bagian Humas Sekretariat Daerah. 2010. “PBRT, The KSB’s Model”, http://sumbawabaratkab.go.id/ksbfitrah/index.php?option=com_content&task=view&id=320&Itemid=324, diakses tanggal 16 November 2012.
Lay, C. (2003). “Otonomi Daerah dan Keindonesiaan”, dalam Abdul Gaffar Karim (ed.). Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIPOL UGM.
Mariana, D. (2010). Otonomi Daerah dan Inovasi Kebijakan . Jurnal Governance, Volume 1, Nomor 1, November.
Muhadli, Z. (2009). Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga (PBRT) dalam Perspektif Perubahan Sosial Budaya pada Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Disertasi Doktoral Ilmu Sosial, Malang: Universitas Merdeka.
Nordholt, H. S. & G. van Klinken (eds.). (2007). Politik Lokal di Indonesia, Bernard Hidayat (penerj.). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia & KITLV-Jakarta.
Paskarina, C. (2007). Membuka Ruang Publik Dalam Proses Kebijakan. Jurnal Governance, Volume 3, Nomor 9, Maret.
Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 27 Tentang Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga (PBRT). 2008.
Pratikno (2005). “Local Democracy and Governance in Indonesia” dalam Priyambudi Sulistyanto,et.al (eds.), Regionalism in Post-Soeharto Indonesia, Routledge Curzon.
Pimbert, M. (2001). “Reclaiming our Right to Power: Some Conditions for Deliberative Democracy”, dalam PLA Notes no 40, London: International Institute for Environment and Development.
Sellers, J. M. (2002). Governing from Below: Urban Regions and the Urban Economy, Cambridge: Cambridge University Press.
Utomo, B. (2006). Reformasi Birokrasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Publik. Jurnal Governance, Volume 2, Nomor 8, Oktober-Desember.
Wamsley, G.L. & Wolf, J.F. (ed.). (1996). Refounding Democratic Public Administration: Modern Paradoxes, Postmodern Challenges. Thousand Oaks, California: Sage Publication, dalam Khairul Muluk, M.R. 2012. New Public Service dan Pemerintahan Lokal Partisipatif. Bahan Bacaan Mata Kuliah Governance dan Kebijakan Publik, S2 Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM.