Kandidasi Partai Aceh Menjelang Pemilihan Gubernur 2017
DOI:
https://doi.org/10.31947/jgov.v9i2.1090Keywords:
kandidasi, partai aceh, pemilihan gubernurAbstract
AbstractThis article talks about the process of candidation within the Aceh Party ahead of the governor election in 2017. Based on the analisys, the process of candidation happened very closed, it can be seen from the appear of the previous names to be nominated in the upcoming elections is a commander or key figure in the structure of the Gerakan Aceh Merdeka (GAM). The background of Aceh conflict made the election for governor in 2017 increasingly heated. Conflict of internal and external in society become more intense before the election date.Keywords: candidation, aceh party, the election of governor AbstrakTulisan ini berbicara mengenai proses kandidasi dalam tubuh Partai Aceh menjelang pemilihan gubernur serentak pada tahun 2007. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, kandidasi yang terjadi berlangsung sangat tertutup, hal ini dapat dilihat dari munculnya kembali nama-nama lama untuk dicalonkan dalam pemilihan gubernur 2017 adalah mantan panglima atau tokoh penting dalam struktur Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Latar belakang konflik yang pernah berlangsung di Aceh menjadikan pemilihan gubernur tahun 2017 semakin memanas. Konflik internal partai dan konflik eksternal di dalam masyarakat semakin sering terjadi seiring semakin dekatnya tanggal pemilihan.Kata kunci: kandidasi, partai aceh, pemilihan gubernurDownloads
References
Ambardi, K. (2009). Mengungkap Politik Kar-tel: Studi tentang Politik Kepartaiandi In-donesia Era Reformasi. Jakarta: Gramedia
Bakti, Ikrar Nusa. (2008). Beranda Perdamai-an: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki. Jakarta: P2P LIPI
Basyar, Hamdan. (2008). Aceh Baru: Tan-tangan Perdamaian Dan Reintegrasi. Yog-yakarta: Pusataka Pelajar
Berg, R dan Nirmala (ed). (2005). Trans-forming Local Political Leadership. New York: Palgrave Macmillan
Budi, A. (2012). Partai Aceh: Transformasi GAM? Yogyakarta: PolGov
Damanik, A. T. (2010). Hasan Tiro: dari Imajinasi Negara Islam ke Imajinasi Etno-Nasionalis. Jakarta: FES dan AFI
Davies, M. N. (2006). Indonesia’s War over Aceh: Last Stand on Mecca’s Porch. New York: Routledge
Djumala, D. (2013). Soft Power untuk Aceh: Resolusi Konflik dan Desentralisasi. Jakar-ta: PT Gramedia Pustaka Utama
Hadiniwata (eds). (2010). Transformasi Gerakan Aceh Merdeka: Dari Kotak Peluru Ke Kotak Suara, Sebuah Kisah Sukses Pro-gram Transformasi Kombatan di Aceh. Ja-karta: FES
Hamid, A.F. (2005) Partai Politik Lokal di Aceh: Desentralisasi Politik dalam Negara Kebangsaan. Jakarta: Kemitraan
Heidar, K. (2006). Party Membership and Par-ticipation. New Delhi: Sage Publication
Kawilarang, H. (2008). Aceh Dari Sultan Is-kandar Muda ke Helsinki. Banda Aceh: Bandar Publishing
Mar’iyah, C. dan R. Suwarso. (2013). Belajar dari Politik Lokal. Jakarta: UI Press
Nurhasim dkk. (2008). Aceh Baru: Tantangan Perdamaian Dan Reintegrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
_______, (2008). Konflik dan Integrasi Politik Gerakan Aceh Merdeka: Kajian tentang Konsensus Normatif antara RI-GAM dalam Perundingan Helsinki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tornquist, O. (ed), dkk. (2011). Aceh: Peran Demokrasi Bagi Perdamaian dan Rekons-truksi. Yogyakarta: PCD Press Indonesia
Pamungkas, S. (2011). Partai Politik: Teori dan Praktik di Indonesia. Yogyakarta: Inti-tute for Democracy and Welfareism
Pane, N. S. (2001). Sejarah dan Kekuatan Gerakan Aceh Merdeka: Solusi, Harapan, dan Impian. Jakarta: PT Grasindo
Reid, A. (2005). Asal Usul Konflik Aceh: dari Perebutan Pantai Timur Permata Hingga Akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19. Jakarta: Yayasan Obor
Tippr, S. (2000). Aceh di Persimpangan Jalan. Jakarta: Pustaka Cidesindo