IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI SEKITAR MANIFESTASI PANASBUMI REATOA KABUPATEN MAROS MENGGUNAKAN SURVEY GEOLISTRIK RESISTIVITAS
DOI:
https://doi.org/10.20956/geocelebes.v4i1.8916Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan berupa rekahan pada daerah sekitar manifestasi mata air panas Reatoa di Dusun Realolo, Kabupaten Maros. Beberapa penelitian mengenai panasbumi di Sulawesi Selatan menggunakan geolistrik resistivitas pernah dilakukan untuk mencari zona aquifer hidrothermal di sekitar sumber air panas Panggo di Desa Kaloling, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini juga pernah dilakukan dalam eksplorasi mata air panas menggunakan metode geolistrik resisitivitas di daerah Kabupaten Pinrang. Dalam penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner – Schlumberger sebanyak 4 lintasan. Panjang masing – masing lintasan adalah 300 m dan jarak antar elektroda 5 m. Hasil yang diperoleh merupakan kondisi geologi bawah permukaan daerah penelitian dengan nilai resistivitas kurang dari 8,35 Ωm diduga sebagai zona aquifer dan batuan yang berasosiasi dengan fluida. Nilai resistivitas 8,35 Ωm – 16,7 Ωm diperkirakan sebagai satuan batu pasir yang berselingan dengan batulempung dan nilai resistivitas lebih dari 23,6 Ωm diduga sebagai batuan breksi gunungapi dari batuan gunungapi Formasi Camba. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya rekahan pada titik 110 – 130 m pada lintasan 1 dan titik 210 – 215 m pada lintasan 2 yang memiliki arah sejajar dengan mata air panas Reatoa, sehingga rekahan ini diduga menjadi penyebab fluida panas yang berada pada aquifer memiliki celah ke permukaan dan membentuk manifestasi berupa mata air panas.Downloads
References
Fais, Muhammad. 2017. Eksplorasi Mata Air Panas dengan Metode Geokimia dan Geolistrik Resistivitas Daerah Kabupaten Pinrang. Skripsi, Universitas Hasanuddin.
Hall, R. and Wilson, M. E. J. 2000, Neogene sutures in eastern Indonesia. Journal of Asian Earth Sciences 18 pp.781–808.
Lantu, Suriahmiharja. D.A, Imran A.M dan Harianto, Tri. 2015. Identifikasi Zona Akuifer Hidrotermal Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis di Sekitar Sumber Air Panas Panggo Desa Kaloling Kabupaten Sinjai. Indonesian Journal of Applied Physics 5(2) pp.41-48.
Loke, M.H. 2004. Rapid 2D Resistivity & IP Inversion using the least-square method, Geotomo Software. Malaysia.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, 2010. Peta Geologi Regional Lembar Pangkajene dan Watampone Bagian Barat. Sulawesi lembar skala 1:250.000: Bandung
Saptadji, Nenny Miryani. 2001. Diktat Kuliah Teknik Eksploitasi Panasbumi. Bandung: Departemen Teknik Perminyakan ITB.
SAS Planet. 2014. Peta Lintasan Pengukuran Resistivitas, Desa Samaenre, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros. Diakses pada 20 Desember 2019.
Sompotan, A.F. 2012. Struktur Geologi Sulawesi. Perpustakaan Sains dan Kebumian Institut Teknologi Bandung: Bandung.
Sukamto, Rab dan Supriatna. 1982. Geologi lembar Pangkajene dan Watampone bagian barat. Bandung: Puslitbang Geologi.
Telford, W.M., Geldart, L.P., & Sherif, R.F. 1990. Applied Geophysics: Second Edition. Cambridge University Press: New York.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).