METODE KONSERVASI TANAH DENGAN CARA STRIP RUMPUT (GRASS STRIP)
DOI:
https://doi.org/10.20956/bnmt.v14i1.10582Abstract
Konservasi tanah pada lahan kering merupakan upaya meningkatkan fungsi lahan untuk berproduksi, sehingga potensinya dapat dioptimalkan sebagai sumber pendapatan. Lahan kering marginal yang berstatus kritis dicirikan oleh solum tanah yang dangkal, kemiringan lereng, tingkat erosi, kandungan bahan organik sangat rendah. Menurunnya kualitas tanah disebabkan dua faktor utama yakni faktor faktor pertama adalah faktor alamiah yang terdiri dari iklim, topografi, kemiringan lereng, vegetasi dan tanah. Faktor ke dua adalah ulah manusia seperti kesalahan dalam pengelolaan lahan. Dalam upaya mengatasi degradasi tanah untuk memperoleh lahan yang ideal dalam usaha pertanian, maka tindakan yang harus ditempuh dengan cara vegetatif. Cara vegetatif antara lain penanaman menurut kontur seperti strip rumput. Metode koservasi tanah secara vegetatif dengn strip rumput dapat mengurangi kehilangan unsur hara tanah melalui erosi, menahan aliran permukaan dan juga menghasilkan hijauan untuk ternakDownloads
References
Abdurachman, A., S. Abujamin, dan Suwardjo. 1982. Beberapa cara konservasi tanah pada areal pertanian rakyat. Disampaikan pada Pertemuan Tahunan Perbaikan Rekomendasi Teknologi tgl. 13-15 April. Pusat Penelitian Tanah, Bogor
Abujamin, S. 1978. Peranan rumput dalam usaha konservasi tanah. Seminar LP. Tanah, 8 Juli 1978.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB. Bogor
Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Hauggaard-Nielsen, H. 2010. Strip cropping system for sustainable food and energy production. Risø National Laboratory for Sustainable Energy Biosystems Division, Technical University of Denmark
Morgan, R.P.C. 1979. Soil Erosion. Longman, London
Rehulina, M. 1991. Pengaruh Strip Rumut Vetiver dan Sistem Pengelolaan Tanah-Sisa Tanaman Terhadap Konsentrasi dan Kehilangan C-Organik, N dan P Melalui Erosi pada Dystropept Oksik (Latosol Coklat Kemerahan) Darmaga. Skripsi. Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor.
Sallata, M.K. 2015. Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Keberadaannya Sebagai Sumber Daya Alam. Info Teknis EBONI. 12 (1) : 75 -86
Seta, A. K. 1991. Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air. Cetakan kedua. Kalam Mulia, Jakarta.
Subagyono, K., S. Marwanto dan U. Kurnia.2003. Teknik Konservasi Tanah Secara Vegetatif. Balai Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan enelitian dan Pengembangan Pertanian, Deppartemen Pertanian.
Subagyono, K., T. Vadari, Sukristiyonubowo, R.L. Watung, and F. Agus.2004. Land Management for Controlling Soil Erosion at Micro catchment Scale in Indonesia. p. 39-81. In Maglinao, A.R. and C. Valentin (Eds.) Community-Based Land and Water Management Systems for Sustainable Upland Development in Asia: MSEC Phase 2. 2003 Annual Report. International Water management Institute (IWMI). Southeast Asia Regional Office. Bangkok. Thailand
Suhardjo, M., A. Abas Idjudin, dan Maswar. 1997. Evaluasi beberapa macam strip rumput dalam usaha pengendalian erosi pada lahan kering berteras di lereng perbukitan kritis D.I. Yogyakarta. hlm. 143-150 dalam Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi Sistem Usahatani Konservasi. Bagian Proyek Penelitian Terapan Sistem DAS Kawasan Perbukitan Kritis Yogyakarta (YUADP Komponen-8).Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Troeh, F.R., J.A. Hobbs, and R. L. Donahue. 1980. Soil and Water Conservation for : Productivity and Environmental Protection. Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffts.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup
Watung, R.L., T. Vadari, Sukristiyonubowo, Subiharta, and F. Agus. 2003. Managing Soil Erosion in Kaligarang Catchment of Java, Indonesia. Phase 1 Project Completion Report. International Water management Institute (IWMI). Southeast Asia Regional Office. Bangkok. Thailand