POPULASI DAN KARAKTERISTIK MIKROHABITAT TARSIUS (Tarsius spectrumgurskyae) DI TWA BATUPUTIH SULAWESI UTARA
Corresponding Author(s) : Muhammad Rizki
rizki.tarsius@gmail.com
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR,
Vol. 5 No. 2 (2020)
Abstract
Tarsius atau tangkasi (Tarsius spectrumgurskyae) merupakan primata terkecil di dunia dan termasuk satwa endemik yang hidup serta dilindungi di pulau Sulawesi. Taman Wisata Alam Batuputih, Bitung, Sulawesi Utara adalah salah satu habitat primata ini berada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui estimasi populasi tarsius dan karakteristik mikrohabitat tarsius yang mencakup kondisi fisik, karakteristik vegetasi dan sebaran pohon tidur. Data karakteristik vegetasi diambil dengan menggunakan metode kuadrat di sekitar pohon tidur tarsius. Data populasi tarsius diambil dengan metode eksploratif. Estimasi populasi menggunakan metode jalur dan untuk menghitung kelimpahan populasi (Overall estimate of populasi size/ abundance) menggunakan metode King. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi kepadatan populasi tarsius selama penelitian di kawasan Taman Wisata Alam Batuputih adalah 230 ekor/km² atau 2,3 ekor/ha dengan kelimpahannya 1415 ekor dimana populasi tarsius terbanyak ditemukan di hutan sekunderKarakteristik mikrohabitat tarsius yang diamati selama penelitian adalah pohon beringin kuning (Ficus tinctoria), pohon coro (F. variegata), pohon seho (A. pinnata) dan pohon-pohon yang berasosisasi dengan tumbuhan tali (Araliaceae); nusu (Terminalia catappa), kayu kambing (Garuga. floribunda), kayu telor (Alstonia.scholaris), bintangar (Kleinhovia hospital), kayu bunga (S. campanulata) dan wariu (Ailanthus integrifolia)Kata kunci: Populasi, Karakteristik mikrohabitat, Tarsius, TWA Batuputih