ANALISIS KEKUATAN ANCHOR CROWN SHACKLE PADA FPU MADURA STRAIT DENGAN VARIASI SUDUT MOORING LINE
DOI:
https://doi.org/10.62012/sensistek.v4i1.19395Kata Kunci:
Kata kunci: FPU, Tension, RAO, Von mises stress, Anchor crown shacle, Connecting link.Abstrak
Floating produciton unit Madura Strait yang akan disingkat FPU adalah suatu struktur terapung yang berfungsisebagai unit produksi minyak dan gas yang akan diletakkan pada selat madura yang akan ditambatkan secaracatenary kepada jangkar di dasar laut. Selama pengoperasiannya FPU akan mengalami pergerakan secara terus menerus akibat hasil respon terhadap beban dinamis yang menghantamnya. Hal ini akan berisiko kepada gagalnya mooring line. Selain mooring line, kekuatan penyambung rantai juga menjadi salah satu struktur yang mesti diperhatikan, yaitu anchor crown shackle dan conecting link. Dalam penelitian kali ini bertujuan menganalisakekuatan dari anchor crown shackledan connecting link, yang didahulukan dengan mencari nilai tension terbesar dengan melakukan analisa time domain terhadap mooring line dengan variasi beberapa sudut antar mooring linepada kondisi ULS dan ALS. Hasil analisanya menunjukkan bahwa variasi sudut antar mooring line sebesar 5° adalah yang paling aman bagi FPU karena memiliki akumulasi nilai RAO yang rendah dan safety factor mooring line yang paling tinggi secara akumulasi dalam kondisi ALS dan ULS dibanding variasi yang lain. Untuk kekuatan anchor crown shackle dan connecting link, hasil analisa dengan menggunakan beban sebesar 2500kN akibat tension maksimum yang dihasilkan oleh mooring line pada kondisi ALS menunjukkan nilai tegangan maksimum 278.54 Mpa yang berarti nilainya lebih kecil dari 90% yield strength material (417.42 Mpa) dan deformasi terbesar 0.00024 m untuk anchor crown shackle dan 0.00034 untuk connecting link yang berarti masing – masing nilainya kurang dari 5% diameter struktur (0.01 m) sehingga struktur tersebut dapat dikatakan aman menurut standar yangdiizinkan oleh ABS.Kata kunci: FPU, tension, RAO, von mises stress, anchor crown shacle, connecting link.Unduhan
Referensi
ABS. 2004. “Guide for Building and Classing Floating Production Installations”, USA: American Bureau
of Shipping. Shipping ABS Plaza.
API RP 2 SK. 2005. Recommended Practice for Design and Analysis of Station Keeping System for
Floating Structures. USA: America Petroleum Institute.
Chakrabarti, S.K. 2005. Handbook of Offshore Engineering Volume I. Plainfield. Illionis, USA : Offshore
Structure Analysis, Inc
Palippui, H., and S. Ramadhan. "Lifting analysis of Mooring Support Structure (MSS) in offshore tower yoke by top panel stacking structure method." In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, vol. 575, no. 1, p. 012206. IOP Publishing, 2020.
Larsen K, 2014. Lecture Note on Mooring and Station Keeping of Floating Structures (TMR4500
specialization project). NTNU. Trondheim.
Liu. H.. Wang. C. & Zhao. Y.. 2013. Analytical study of the failure mode and pullout capacity of. Ocean
Systems Engineering. Volume 3. pp. 079-095.
H. Palippui dan S. Ramadhan, “Analisa Kekuatan Struktur Barge Pada Proses Load Out Offshore Module (Top Side) dengan SPMT”, zonalaut, vol. 1, no. 1, hlm. 1-5, Mar 2020.
Ma. K.-T.. Lou. Y.. Kwan. T. & Wu. Y.. 2019. Mooring System Engineering for Offshore Structures.Chennai. India: Brian Romer.
W. Widianingrum, J. Sade, and H. Palippui, “Analysis of Placement and Needs for Cathodic Protection on Mooring Buoy at Pertamina Fuel Terminal Luwuk ”, zonalaut, vol. 2, no. 2, pp. 57-54, Jul. 2021.
Stendal, L. C., 2015. Analysis Methods for Mooring Systems with focus on Accidental Limit State.Trondheim: Norwegian University of Science and Technology.