ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 SERTA LANGKAH MENCIPTAKAN SAFETY CULTURE TERHADAP PT. GUNANUSA UTAMA FABRICATORS
DOI:
https://doi.org/10.62012/sensistek.v5i1.19385Kata Kunci:
Kata Kunci : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Faktor-faktor Penghambat, Safety CultureAbstrak
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang memiliki resiko kecelakaan kerja tinggi, khususnya perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi. Penerapan program K3 yang telah dibuat perusahaan dengan budaya K3 yang sudah menjadi kebiasaan setiap pekerja, diharapkan mampu meningkatkan kinerja proyek konstruksi. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting, tetapi dalam pelaksanaannya terdapat banyak faktor penghambat dan resiko kerja. Pelaksanaan K3 yang efektif dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Akan tetapi, pada kenyataannya di proyek konstruksi, pelaksanaan K3 sering kali terhambat. Faktor-faktor penyebab rendahnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada perusahaan bidang konstruksi seperti pemenuhan peraturan perundangan, komitmen kebijakan K3, manusia dan lingkungan serta anggaran dan keuangan. Di samping itu, safety culture atau budaya keselamatan merupakan produk dari value individua tau sekelompok orang, attitude, persepsi, kompetensi, dan pola tingkat laku yang memperlihatkan komitmen dan bentuk implementasi K3. Dewasa ini, banyak perusahaan besar yang sudah menerapkan atau mengimplementasi safety culture demi menjaga keberlangsungan proses produksi.Unduhan
Referensi
Ambarsari Septyana. 2009. “Implementas Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Gunanusa Utama Fabricators Serang-Banten”. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Bagja K.M. 2020. “Faktor – Faktor Penyebab Rendahnya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Perusahaan Bidang Pekerjaan Konstruksi”. Jurnal Student Teknik Sipil. 2(2): 141-144
Bennet N.B Silalahi dan Rumondang Silalahi, 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Pustaka Binawan Pressindo.
Ben Abram, 2004. Laporan Umum Magang tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta
Direktorat Pengawas Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 2007. Himpunan Peraturan Perundang undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta
Gemely Delfani. 2018. “Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Pelindo IV (Persero) Terminal Peti Kemas Makassar”. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Gunanusa Utama Fabricators, 2009. Prosedur Bekerja Pada Ketinggian dan Pencegahan Terhadap Benda Jatuh UPD-GF-G1-SH-PR-9018 Rev.1. Serang: PT. Gunanusa Utama Fabricators.
Maarif Samsul dan Widodo Hariyono. 2017. “Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Welder di PT. Gunanusa Utama Fabricators Serang-Banten”. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Maharani K.D. 2009. “Magang tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Gunanusa Utama Fabricators Grenyang-Banten”. Program DII Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Suma’mur, PK, 1989. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji Masagung.