KARAKTERISTIK PERGERAKAN PENUMPANG DAN KENDARAAN LINTAS PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA
DOI:
https://doi.org/10.62012/sensistek.v1i1.12992Abstrak
wilayah Koridor Sulawesi. Penggunaan kapal ferry cukup fleksibel dengan karakteristik muatan terdiri dari kendaraan,barang dan manusia. Jaringan angkutan penyeberangan sebagai pendukung konektivitas nasional berperanmenghubungkan pulau-pulau utama. Lintas penyeberangan Bajoe Kolaka merupakan salah satu lintas penyeberanganyang menghubungkan Provinsi Sulawesi Selatan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara yang cukup ramai dibandingdua lintasan lainnya. Tujuan penelitian menganalisis karakteristik pergerakan muatan Lintasan Bajoe-Kolaka yangnantinya digunakan untuk perencanaan sarana (kapal) dan prasarana (pelabuhan). Metode bangkitan pergerakandigunakan untuk menentukan asal tujuan dan regresi/pertumbuhan untuk menentukan potensi pergerakan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa daerah asal (hinterland) utama pelabuhan Bajoe adalah Bone, Makassar, dan Soppeng,daerah tujuan (foreland) utama adalah Kolaka, Kendari dan Bombana. Jenis kendaraan terbesar adalah roda duakemudian truk (panjang 7-10 meter, 6 ban), dan truk kecil (5 meter) serta mobil pribadi/ penumpang biasa.Pertumbuhan muatan untuk penumpang terjadi penurunan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata -5%, kendaraangolangan II sebesar 3%, golongan IV penumpang -6%, golongan IV barang 1%, golongan V penumpang -3%,golongan V barang 5%, golongan VI penumpang -3%, golongan VI barang -7%, golongan VII 5%, dan golongan VIII6%.Unduhan
Referensi
Asri, S., 2016, Model Desain Kapal Penyeberangan Berdasarkan Permintaan Jasa Angkutan dan Fasilitas Pelabuhan, Disertasi, Universitas Hasanuddin.
Partnership, 2011, Konektivitas Enam Koridor Ekonomi, http://pkps.bappenas.go.id/attachments/article/957/ DESEMBER%20KhususKONEKTIFITAS_INDONESIAL. pdf , 18 Januari 2017.
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2012, Koridor Ekonomi Sulawesi. https://www.google.co.id/ #q= lampiran+ perpres+ no+32+tahun+2011, 20 Januari 2017. Mandaku, 2010, Analisis Kebutuhan Transportasi Penyeberangan pada Lintasan Waipirit-Hunimua, ARIKA, Vol. 04, No. 2, Nasution, M.N., 2004, Manajemen Transportasi, Ghalia, Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2012 Pasal 23 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan.
Tamin, O.Z., 2003, Perencanaan Pemodelan dan Rekayasa Transportasi, Teori, Contoh Soal, dan Aplikasi. Bandung: ITB.
Notteboom, T., and Rodrique, 2006, Challenges in the Maritime-Land Interface: Maritime Freight and Logistic, Report Prepaired for the Korean Government, Ministry of Maritime Affair & Fisheries, The Master Devolopment Plan for Port Logistics Parks in Korea.
Wei, Z., 2010, Port Hinterland Analysis, Thesis, Civil and Environmental Engineering, National University of Singapore.
Muradi, R., 2014, Analisis Pertumbuhan Dan Ketimpangan Antar provinsi di Koridor Ekonomi Sulawesi dalam Era Globalisasi, Thesis, Universitas Gadjah Mada.