INTERAKSI SOSIAL DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 (Studi Kasus di SMA Kristen Pelita Kasih Makassar)
DOI:
https://doi.org/10.31947/hjs.vi.9109Abstract
Pendekatan pembelajaran saintifik merupakan salah satu syarat pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2013 (K-13) yang telah ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia. Pendekatan saintifik pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan peran aktif siswa dan kemampuan guru sebagai fasilitator di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan perspektif Teori Konstruksi Sosial Bergerian, bertujuan untuk: (1) mengetahui aspek interaksi sosial di dalam proses internalisasi, eksternalisasi, dan obyektifikasi pendekatan saintifik K-13 di SMA Kristen Pelita Kasih; (2) mengetahui faktor penunjang dan penghambat interaksi sosial di dalam pengkonstruksian K-13; dan (3) merumuskan cara untuk mempercepat proses pengkonstruksian K-13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi interaksi sosial yang intens di dalam proses pengkonstruksian pendekatan saintifik K-13 di SMA Kristen Pelita Kasih; (2) telah diidentifikasi beberapa faktor penunjang dan faktor penghambat; (3) upaya untuk mempercepat proses pengkonstruksian K13 di antaranya dengan cara peningkatan kemampuan guru sebagai fasilitator dan penyusunan ulang komposisi materi pelajaran berdasarkan cakupan dan tingkat kesulitannya.Downloads
References
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan. Penerjemah: Hasan Basari. Jakarta: LP3ES.
Chandra, A., Yusuf, M., & Rustiyarso. (2013). Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(6), 1-12. Retrieved from http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2214
Dyer, J., Gregersen, H., & Christensen, C. M. (2011). The Innovator's DNA: Mastering The Five Skills of Disruptive Innovators (Ke 1 ed.). Boston, Massachusetts: Harvard Business Review Press.
Fahmi, M. N. (2017). Penerapan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa di SDN Tambakromo 2 Ngawi. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 3(1), 106-117. Diunduh dari https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd/article/view/749
Gee, J. P. (2001). Reading as situated language: A sociocognitive perspective. Journal of Adolescent & Adult Literacy, 44(8), 714-725. Diunduh dari http://jamespaulgee.com/pdfs/Reading%20as%20Situated%20Language.pdf
Herawaty, & Suherman. (2018). Kesulitan Belajar Berlatar Interaksi Sosial Peserta Didik di Sekolah. Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research, 2(1), 20-26.
Hurst, B., Wallace, R., & Nixon, S. B. (2013). The Impact of Social Interaction on Student Learning. Reading Horizons: A Journal of Literacy and Language Art, 52(4), 375-398. Diunduh dari https://scholarworks.wmich.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=3105&context=reading_horizons
Komara, E. (2016). Belajar dan Pembelajaran Interaktif (ke2 ed.). Bandung: Refika Aditama.
Mendikbud RI. (2013). Peraturan Mendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud RI.
Mendikbud RI. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemdikbud RI.
Nugraha, I. S., & Suherdi, D. (2107). Scientific Approach: An English Learning-Teaching (ELT) Approach in the 2013 Curriculum. Journal of English and Education, 5(2), 112-119.
Okita, S. Y. (2012). Social Interactions and Learning. In N. M. Sell, Encyclopedia of the Sciences of Learning (Vol. 9). Boston, MA: Springer. doi:https://doi.org/10.1007/978-1-4419-1428-6_1770
Putri, A. F., Utami, B., & Nugroho, A. (2015). Penerapan Model PBL Disertai Eksperimen Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(4), 27-35.
Sani, R. A. (2017). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013 (4 ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
Setiyadi, M. W., Ismail, & Gani, H. A. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Journal of Educational Science and Technology, 3(2), 102-112. Diunduh dari https://ojs.unm.ac.id/JEST/article/view/3468