HUBUNGAN ANTAR STRATA SOSIAL DALAM MASYARAKAT MODERN ( Kasus Rampanan Kapa’ Dalam Masyarakat Tana Toraja )
DOI:
https://doi.org/10.31947/hjs.v2i1.10557Abstract
Dalam masyarakat senantiasa memiliki sejumlah lapisan, lapisan tersebut sebagai pembeda antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya dan kadang menimbulkan diskriminasi atau pemisahan dalam masyarakat. Strata sosial dalam masyarakat Toraja dikenal dengan sistem kasta yaitu tana’ bulaan (bangsawan asli), tana’ bassi (bangsawan campuran), tana’ karurung (masyarakat biasa), dan tana’ kua-kua (hamba sahaya). Diera modern strata sosial masih sangat tampak pada masyarakat Tana Toraja sebagaimana kaitannya dengan tradisi rampanan kapa’(pernikahan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu hubungan antar strata sosial sera faktor pendorong keterbukaan strata sosial dalam masyarakat Tana Toraja yang dilihat dalam tradisi rampanan kapa’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk hubungan antar strata sosial dalam masyarakat Tana Toraja dapat dilihat dari proses lamaran dalam pernikahan, misalnya ketika sedang melakukan lamaran hal yang paling utama disinggung adalah Tongkonannya. Misalnya kamu dari Tongkonan mana. Dari Tongkonan ini dapat diketahui masyarakat berdasarkan strata sosialnya. Kemudian sanksi sosial dalam tradisi rampanan kapa. Misalnya ketika melakukan perceraian akan dikenakan sanksi adat berdasarkan strata sosialnya. Katakanlah strata tinggi dalam kelas bangsawan yang melakukan perceraian akan dikenakan sanksi berupa kerbau dengan jumlah 24 ekor. Adapun Faktor pendorong keterbukaan strata sosial masyarakat dalam tradisi rampan kapa’ adalah faktor perkembangan zaman yakni modern, faktor perkembangan ilmu pengetahuan, faktor agama dan faktor ekonomi. Faktor tersebut cenderung mendominasi mempengaruhi keterbukaan strata sosial masyarakat Toraja dalam tradisi rampanan kapa’.Downloads
References
Bararuallo, Frans. 2010. KEBUDAYAAN TORAJA. Yogyakarta: Pohon Cahaya
Creswell, John W. 2016. RESEARCH DESIGN, Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Duli, Akin dan Hasanuddin.2003. TORAJA Dulu dan Kini. Makassar: Pustaka Refleksi
Hasbi, DAT Pulubuhu, M Arsyad, OP Liu. 2019. Transformation of Traditional Ceremony as rational choice: A case study of Toraja Society in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 235. 012036. pp 1-7
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/235/1/012036/pdf
Indera Ratna Irawati Pattinasarany. 2012. Mobilitas Vertikal Antar Generasi: Kajian Terhadap Masyarakat Kota Di Provinsi Jawa Barat Dan Jawa Timur.Disertasi: Universitas Indonesia. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20315920D%201354Mobilitas%20sosial-full%20text.pdf (Diakses Senin,1April 2019)
Jaspan, M.A. 1961. Social Stratification and Social Mobility In Indonesia. Jakarta: Penerbit Gunung Agung
Maleong. L.J, 2016. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Marampa, T dan Labuhari, Upa.1997. Budaya Toraja. Jakarta: Yayasan Maraya
Martono, Nanang. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Postmodern Dan Poskolonial. Jakarta: Pt Rajagarindo Persada
Najah, Naqib. 2014. Suku Toraja: Fanatisme Filosofi Leluhur. Makassar: ARUS TIMUR
Ratna, Indera Irawati Pattinasarany. 2016. Stratifikasi Dan Mobilitas Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia