Gambaran Faktor Risiko Kontaminan Biologi pada Uji Lingkungan di RSU “Y” Surabaya
Abstract
Hospitals as a place of health care and workplace have a variety of potential hazards that can harm health. One of the efforts of the hospital environment can be done by conducting supervision and inspection. The purpose of this research, to describe the risk factors of biological contaminants in the environmental test results conducted in Surabaya General Hospital "Y". This research was descriptive research with a cross-sectional approach. This research uses secondary data of the laboratory test results of BBTKLPP Surabaya in 2015-August 2017, as well as literature from several sources to support the data available. Data were analyzed in a descriptive and presented in the form of tables and graphs. The results of biological examinations on air space, food and beverage, medical device swab, air conditioner, and clean water in unqualified conditions. Only the quality of the wall swab and floor can be said to be good and qualified. Public hospital "Y" Surabaya is still not qualified in terms of quality microbiology tests based on the decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number 1204 the year 2014 on health requirements of the hospital environment. A thorough evaluation is necessary to improve the quality of microbiology in the environment in the hospital Y Surabaya, especially in areas with high risk such as surgical rooms and ICU.
References
1. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat. Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
2. Kemenkes RI. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia; 2014.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit; 2009.
4. Khoiriyah Y. Evaluasi Pelaksanaan Sanitasi di Ruang Operasi Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik. [Tesis]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2014.
5. Sucipto CD. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2014.
6. Primavilla S, Farneti S, Petruzzelli A, Drigo I, Scuota S. Contamination of Hospital Food with Clostridium Difficile in Central Italy. Anaerobe. 2019;55:8-10.
7. Takeda K, Murase Y, Kawashima M, et al. A Case of Mycobacterium Tuberculosis Laboratory Cross-Contamination. Journal of Infection and Chemotherapy. 2019;25(8):610-614.
8. Oktarini M. Angka dan Pola Kuman pada Dinding, Lantai dan Udara di Ruang ICU RSUD RSUD Dr. MOEWARDI Surakarta. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muham-madiyah Surakarta; 2013.
9. Wayangkau EC, Yufuai DAR. Risiko Lingkungan dengan Kejadian Infeksi Terkait Layanan Kesehatan di Ruangan Rawat Inap RSUD DOK II Jayapura Provinsi Papua. Papua: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNCEN; 2012.
10. Daryanto M. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gaya Media; 2014.
11. Susanna D. Kesehatan Dan Lingkungan. [1st ed]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 1998.
12. Tjandra TYA. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. [1st ed]. Jakarta: UI-PRESS; 2001.
13. Triwibowo, C., Pusphandani M. Kesehatan Lingkungan dan K3. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
14. Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia; 2004.
15. Lisyastuti E. Jumlah Koloni Mikro-organisme Udara dalam Ruang dan Hubu-ngannya dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Pekerja B2TKS BPPT di Kawasan Puspitek Serpong Tahun 2010. [Tesis]. Depok; Universitas Indonesia; 2010.
16. Amiroh K, Permata OA, Rahmanti FZ. Analisis Kualitas Udara untuk Monitoring Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan. 2019;4(1):29-36.
17. Wulandari W, Sutomo AH, Iravati S. Angka Kuman Udara dan Lantai Ruang Rawat Inap Ruma Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Berkala Kesehatan. 2015;1(1):13-20.
18. Khoirul A, Praptomo AJ. Analisis Angka Kuman Udara Ruangan di Unit Pelayanan Teknis Daerah Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2015;3(2):1-11.
19. Groulx N, Movahhedinia H, Edwards P, Qureshi F, Yip L, Katz, Mubareka S, Evans G. Medical Air in Healthcare Institutions : A Chemical and Biological Study. Atmospheric Environment. 2019;219.
20. Mukono H. Prinsip Dasar Kesehatan Ling-kungan. [2nd ed]. Surabaya: Airlangga University Press; 2008.
21. Bajaj S, Dudeja P, Wigmore A. Food Poisoning Outbreak in a Religious Mass Gathering. Medical Journal Armed Forces India. 2019;75(3):339-343.
22. Saridewi I, Pambudi A, Ningrum YF. Analisis Bakteri Escherichia Coli pada Makanan Siap Saji di Kantin Rumah Sakit X dan Kantin Rumah Sakit Y. Biologi UNJ Press. 2016;12(2):21-34.
23. Tumelap HJ. Kondisi Bakteriologik Peralatan Makan di Rumah Makan Jombang Tikala Manado. Jurnal Kesehatan Ling-kungan Politeknik Kesehatan Manado. 2011;1(1):20-27.
24. Depkes RI. Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Direktorat Jenderal PPM Departemen Kesehatan RI; 2004.
25. Wikansari N. Pemeriksaan Total Kuman Udara dan Staphylococcus Aureus di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Diponegoro. 2012;1(2):384-392.
26. Abdullah MT, Hakim BA. Lingkungan Fisik dan Angka Kuman Udara Ruangan di Rumah Sakit Umum Haji Makassar, Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2011;5(5):206-211.
27. Gutierrez KMM, Canales RA, Reynolds KA, Verhougstraete MP. Floor and Environ-mental Contamination During Glove Dis-posal. The Journal of Hospital Infection. 2019;101(3):347-353.
28. Naoum. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kuman pada Lantai Unit Perawatan Rumah Sakit Banyumanik Semarang. [Skripsi]. Sema-rang: Universitas Dipenogoro; 2007.
29. Rasmika Dewi Dap, Susi Iravati S. Efektivitas Beberapa Desinfektan terhadap Isolat Bakteri Lantai Ruang Bedah Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Medicina (B Aires). 2008;39(2).
30. Widyastuti A. Studi Deskriptif Tentang Sanitasi Pengelolaan Linen di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat Tahun 2013. Jakarta: UI Press; 2013.
31. Goyal S, Khot SC, Ramachandran V, Shah KP, Musher DM. Bacterial Contamination of Medical Providers White Coats and Surgical Scrubs : A Systematic Review. American Journal of Infection Control. 2019;47(8):994-1001.
32. Kementrian PUPR. Panduan Pendampingan Sistem Peyediaan Air Minum (SPAM) Perpipaan Berbasis Masyarakat. Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2016;4:1-39.
33. Kemenkes RI. Permenkes No. 416 Tahun 1990 Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia; 2017.
34. Saragih M. Teknologi Tepat Guna Sebagai Penyediaan Air Bersih di Daerah Bencana Banjir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 2011.
35. Bertrand X, Jeanvoine A, Meunier A, Valot B, Hocquet D. Contamination of a Hospital Plumbing System by Persister Cells of A Copper-Tolerant High-Risk Clone of Pseudomonas Aeruginosa L E. Elsevier. 2019;157:579-586.
36. Cole K, Talmadge JE. Mitigation of Microbial Contamination from Waste Water and Aerosolization by Sink Design. Journal of Hospital Infection. 2019;103(2):193-199.
37. Kerubun AA. Lualitas Limbah Cair di Rumah Sakit Umum Daerah Tulehu. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2014;10(3):180-185.
38. Mukhtar H, Nurmaimun, Yunita J, Asfeni, Djuhaeni H. Analisis Pengelolaan Linen di Instalasi Laundry Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2019;4(3):112-119.
2. Kemenkes RI. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia; 2014.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit; 2009.
4. Khoiriyah Y. Evaluasi Pelaksanaan Sanitasi di Ruang Operasi Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik. [Tesis]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2014.
5. Sucipto CD. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2014.
6. Primavilla S, Farneti S, Petruzzelli A, Drigo I, Scuota S. Contamination of Hospital Food with Clostridium Difficile in Central Italy. Anaerobe. 2019;55:8-10.
7. Takeda K, Murase Y, Kawashima M, et al. A Case of Mycobacterium Tuberculosis Laboratory Cross-Contamination. Journal of Infection and Chemotherapy. 2019;25(8):610-614.
8. Oktarini M. Angka dan Pola Kuman pada Dinding, Lantai dan Udara di Ruang ICU RSUD RSUD Dr. MOEWARDI Surakarta. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muham-madiyah Surakarta; 2013.
9. Wayangkau EC, Yufuai DAR. Risiko Lingkungan dengan Kejadian Infeksi Terkait Layanan Kesehatan di Ruangan Rawat Inap RSUD DOK II Jayapura Provinsi Papua. Papua: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNCEN; 2012.
10. Daryanto M. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gaya Media; 2014.
11. Susanna D. Kesehatan Dan Lingkungan. [1st ed]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 1998.
12. Tjandra TYA. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. [1st ed]. Jakarta: UI-PRESS; 2001.
13. Triwibowo, C., Pusphandani M. Kesehatan Lingkungan dan K3. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
14. Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia; 2004.
15. Lisyastuti E. Jumlah Koloni Mikro-organisme Udara dalam Ruang dan Hubu-ngannya dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Pekerja B2TKS BPPT di Kawasan Puspitek Serpong Tahun 2010. [Tesis]. Depok; Universitas Indonesia; 2010.
16. Amiroh K, Permata OA, Rahmanti FZ. Analisis Kualitas Udara untuk Monitoring Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan. 2019;4(1):29-36.
17. Wulandari W, Sutomo AH, Iravati S. Angka Kuman Udara dan Lantai Ruang Rawat Inap Ruma Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Berkala Kesehatan. 2015;1(1):13-20.
18. Khoirul A, Praptomo AJ. Analisis Angka Kuman Udara Ruangan di Unit Pelayanan Teknis Daerah Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2015;3(2):1-11.
19. Groulx N, Movahhedinia H, Edwards P, Qureshi F, Yip L, Katz, Mubareka S, Evans G. Medical Air in Healthcare Institutions : A Chemical and Biological Study. Atmospheric Environment. 2019;219.
20. Mukono H. Prinsip Dasar Kesehatan Ling-kungan. [2nd ed]. Surabaya: Airlangga University Press; 2008.
21. Bajaj S, Dudeja P, Wigmore A. Food Poisoning Outbreak in a Religious Mass Gathering. Medical Journal Armed Forces India. 2019;75(3):339-343.
22. Saridewi I, Pambudi A, Ningrum YF. Analisis Bakteri Escherichia Coli pada Makanan Siap Saji di Kantin Rumah Sakit X dan Kantin Rumah Sakit Y. Biologi UNJ Press. 2016;12(2):21-34.
23. Tumelap HJ. Kondisi Bakteriologik Peralatan Makan di Rumah Makan Jombang Tikala Manado. Jurnal Kesehatan Ling-kungan Politeknik Kesehatan Manado. 2011;1(1):20-27.
24. Depkes RI. Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Direktorat Jenderal PPM Departemen Kesehatan RI; 2004.
25. Wikansari N. Pemeriksaan Total Kuman Udara dan Staphylococcus Aureus di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Diponegoro. 2012;1(2):384-392.
26. Abdullah MT, Hakim BA. Lingkungan Fisik dan Angka Kuman Udara Ruangan di Rumah Sakit Umum Haji Makassar, Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2011;5(5):206-211.
27. Gutierrez KMM, Canales RA, Reynolds KA, Verhougstraete MP. Floor and Environ-mental Contamination During Glove Dis-posal. The Journal of Hospital Infection. 2019;101(3):347-353.
28. Naoum. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kuman pada Lantai Unit Perawatan Rumah Sakit Banyumanik Semarang. [Skripsi]. Sema-rang: Universitas Dipenogoro; 2007.
29. Rasmika Dewi Dap, Susi Iravati S. Efektivitas Beberapa Desinfektan terhadap Isolat Bakteri Lantai Ruang Bedah Instalasi Bedah Sentral (IBS) Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Medicina (B Aires). 2008;39(2).
30. Widyastuti A. Studi Deskriptif Tentang Sanitasi Pengelolaan Linen di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat Tahun 2013. Jakarta: UI Press; 2013.
31. Goyal S, Khot SC, Ramachandran V, Shah KP, Musher DM. Bacterial Contamination of Medical Providers White Coats and Surgical Scrubs : A Systematic Review. American Journal of Infection Control. 2019;47(8):994-1001.
32. Kementrian PUPR. Panduan Pendampingan Sistem Peyediaan Air Minum (SPAM) Perpipaan Berbasis Masyarakat. Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2016;4:1-39.
33. Kemenkes RI. Permenkes No. 416 Tahun 1990 Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia; 2017.
34. Saragih M. Teknologi Tepat Guna Sebagai Penyediaan Air Bersih di Daerah Bencana Banjir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 2011.
35. Bertrand X, Jeanvoine A, Meunier A, Valot B, Hocquet D. Contamination of a Hospital Plumbing System by Persister Cells of A Copper-Tolerant High-Risk Clone of Pseudomonas Aeruginosa L E. Elsevier. 2019;157:579-586.
36. Cole K, Talmadge JE. Mitigation of Microbial Contamination from Waste Water and Aerosolization by Sink Design. Journal of Hospital Infection. 2019;103(2):193-199.
37. Kerubun AA. Lualitas Limbah Cair di Rumah Sakit Umum Daerah Tulehu. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2014;10(3):180-185.
38. Mukhtar H, Nurmaimun, Yunita J, Asfeni, Djuhaeni H. Analisis Pengelolaan Linen di Instalasi Laundry Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2019;4(3):112-119.
Authors
Maulana, M. R., Diyanah, K. C., & Susilastuti, F. (2020). Gambaran Faktor Risiko Kontaminan Biologi pada Uji Lingkungan di RSU “Y” Surabaya. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 16(2), 204-215. https://doi.org/10.30597/mkmi.v16i2.9060
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.