Status Gizi dan Sosial Ekonomi sebagai Penyebab Anemia Ibu Hamil
Abstract
The prevalence of maternal anemia is 37.1%, with 51.5% among them of maternal anemia as an indirect cause of maternal death. This study aims to determine nutritional and socioeconomic status as the causes of maternal anemia in AM Parikesit Tenggarong Hospital in 2017. This study is quantitative and qualitative using a cross-sectional design and Rapid Assessment Procedures (RAP). Quantitative using descriptive-analytic methods with a sample of 214 pregnant women. Qualitative using content analysis with 37 informants. The results showed there was a relationship (p = 0.027) between nutritional status with maternal anemia after being controlled with homeownership, history of delivery assistance, pregnancy spacing, and parity. Socioeconomic factors such as homeownership having a role in iron intake. The results of qualitative research indicate the consumption of heme vegetable is the highest consumption among anemic mothers, besides the low compliance of pregnant women in consuming Fe tablets. On the contrary, pregnant women who did not anemic consumption of animal heme is their daily consumption, and almost entirely obedient in the consumption of Fe tablets. Cross program and sectoral cooperation are needed, providing cheap and affordable sources of carbohydrate and protein by the middle-lowe economic community, providing a source of vitamins and minerals that help the process absorption of Fe.
References
1. WHO. Worldwide Prevalence of Anemia: WHO Global Data Base Anemia. Atlanta: Georgia; 2014.
2. Kemenkes RI. Pusat Data dan Informasi Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
3. Kemenkes RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2018.
4. Cristianti DF, Anwar F, Dwiriani CM, Keragaman Konsumsi Pangan dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kabupaten Sumenap Madura. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2019;15(2):168-177.
5. Suhaeti S, Laenggeng AH, Baculu EPH. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lalundu Kabupaten Donggala. Jurnal Kolaboratif Sains. 2018;1(1):686-699.
6. Prabandari Y, Hanim D, Cilmiaty R, Indarto D. Hubungan Kurang Energi kronik dan Anemia pada Ibu hamil dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulandi Kabupaten Boyolali. Penelitian Gizi dan Makanan. 2016;39(1):1-8.
7. Marlapan S, Wantouw, Sambeka J. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado. e-Journal Keperawatan. 2017;1(1):1-7.
8. Achadi, et al. Laporan Akhir Studi Evaluasi PPA Prevalensi Anemia Gizi pada WUS dan Fungsi Jaringan Distribusi TTD Termasuk Outlet TTD (Di 10 Kabupaten Lokasi SMPFA di Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Jawa Tengah). Jakarta: Kerjasama Depkes RI-IAKMI Pusat; 2004.
9. Kemenkes RI. Laporan Akhir Riset Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2011.
10. Aisyah S. Pendampingan Ibu Hamil Anemia dan Kekurangan Energi kronis (KEK) di desa Jarak Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. 2018;1(1):68-78.
11. Ani, LS. Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2015.
12. Ervina A. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Obstretika Scientika. 2016;4(1):368-380.
13. Imdad A, and Bhutta ZA. Effect of Balanced Protein Energy Supplementation During Pregnancy on Birth Outcomes. BMC Public Health Journal. 2016;11:1-8.
14. Mutalizimah. Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 2015;6(2):114-126.
15. Rizkah Z, Mahmudiono T. Hubungan antara Umur, Gravida, dan Status Bekerja terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia pada Ibu Hamil. Amerta Nutrition. 2017;1(2): 71-79.
16. Yuliastuti. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. An Nadaa. 2014;1(2):72-76.
17. Rukmana SC, Kartasurya MI. Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang. Journal of Nutrition College. 2014;3(1):192–199.
2. Kemenkes RI. Pusat Data dan Informasi Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
3. Kemenkes RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2018.
4. Cristianti DF, Anwar F, Dwiriani CM, Keragaman Konsumsi Pangan dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kabupaten Sumenap Madura. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2019;15(2):168-177.
5. Suhaeti S, Laenggeng AH, Baculu EPH. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lalundu Kabupaten Donggala. Jurnal Kolaboratif Sains. 2018;1(1):686-699.
6. Prabandari Y, Hanim D, Cilmiaty R, Indarto D. Hubungan Kurang Energi kronik dan Anemia pada Ibu hamil dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulandi Kabupaten Boyolali. Penelitian Gizi dan Makanan. 2016;39(1):1-8.
7. Marlapan S, Wantouw, Sambeka J. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado. e-Journal Keperawatan. 2017;1(1):1-7.
8. Achadi, et al. Laporan Akhir Studi Evaluasi PPA Prevalensi Anemia Gizi pada WUS dan Fungsi Jaringan Distribusi TTD Termasuk Outlet TTD (Di 10 Kabupaten Lokasi SMPFA di Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Jawa Tengah). Jakarta: Kerjasama Depkes RI-IAKMI Pusat; 2004.
9. Kemenkes RI. Laporan Akhir Riset Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2011.
10. Aisyah S. Pendampingan Ibu Hamil Anemia dan Kekurangan Energi kronis (KEK) di desa Jarak Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. 2018;1(1):68-78.
11. Ani, LS. Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2015.
12. Ervina A. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Obstretika Scientika. 2016;4(1):368-380.
13. Imdad A, and Bhutta ZA. Effect of Balanced Protein Energy Supplementation During Pregnancy on Birth Outcomes. BMC Public Health Journal. 2016;11:1-8.
14. Mutalizimah. Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 2015;6(2):114-126.
15. Rizkah Z, Mahmudiono T. Hubungan antara Umur, Gravida, dan Status Bekerja terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia pada Ibu Hamil. Amerta Nutrition. 2017;1(2): 71-79.
16. Yuliastuti. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. An Nadaa. 2014;1(2):72-76.
17. Rukmana SC, Kartasurya MI. Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang. Journal of Nutrition College. 2014;3(1):192–199.
Authors
Martha, E., & Hayati, H. (2020). Status Gizi dan Sosial Ekonomi sebagai Penyebab Anemia Ibu Hamil. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 16(1), 1-14. https://doi.org/10.30597/mkmi.v16i1.8658
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.