PERSEPSI TENTANG PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINDAKAN PEROKOK
Abstract
Kota Banjarbaru khususnya Kelurahan Sungai Besar mempunyai prevalensi perokok terbesar pada tahun 2013 dan 2014 yaitu 90,47% dan 80,96%. Pemerintah mengeluarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2013 mewajibkan setiap produsen rokok untuk mencantumkan peringatan bergambar pada setiap kemasan rokok untuk meningkatkan pengetahuan perokok dan mengurangi angka perokok. Harapan tersebut sangat dipengaruhi oleh persepsi dan tingkat pendidikan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi tentang peringatan bergambar pada kemasan rokok dengan fokus gambar nomor 2 dan 4 dan tingkat pendidikan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan perokok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan observasional analitik melalui pendekatancross sectional. Populasi penelitian berjumlah 19.465 jiwa. Perhitungansampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 100 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 80% responden mempunyai persepsi positif, 48% responden mempunyai tingkat pendidikan tinggi, dan 68% responden mempunyai tindakan yang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi dengan tindakan (p-value=0,000) dan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan perokok (p value=0,071). Disarankan kepada pemerintah agar tetap memertahankan promosi kesehatan melalui kemasan rokok dan adanyapenelitian lain mengenai persepsi tentang peringatan bergambar pada kemasan rokok dengan fokus gambar nomor 1, 3, dan 5.
References
1. Kusmana D. The influence of smoking cessation on survival: A 13 years cohort study of the Indonesian population in Jakarta. Medical Journal of The University of Indonesia 2002;2(4):230-232.
2. Ratneswaran C, Chisnall B, Drakatos P, et al. A cross-sectional survey investigating the desensitisation of graphic health warning labels and their impact on smokers, non-smokers and patients with COPD in a London cohort. BMJ Open 2014;4:1-10.
3. Benowitz N. Influence of smoking fewer cigarette on exposure to tar, nicotine and carbon monoxide. The New England Journal of Medicine 1986;2(1):20-30.
4. Simarak, et al. The influence of pH on the convertogenic activity of plant phenolics. Journal of Mutation Research and Genetic Toxicology
1977;35(2):109-113.
5. Fawzani N, Triratnawati A. Terapi berhenti merokok (studi kasus 3 perokok berat). Jurnal Makara Kesehatan 2005;9:15-22.
6. Nasution A.N. Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2012.
7. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013.
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2010.
9. Zainuddin H. Pajak rokok Rp150 miliar. (online) (http://www.antarakalsel.com), diakses 14 Januari 2015.
10. Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tahun 2013.
11. Puskesmas Sungai Besar. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tahun 2013 dan 2014.
12. Kurniadi B., Retno K. Hubungan antara sikap terhadap label peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dengan intensi berhenti merokok. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia; 2005.
13. Cipto. Gambar seram hanya ampuh untuk perokok pemula. (online), (http://wartaekonomi.co.id/), diakses 14 Januari 2015.
14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Bagaimana dengan Indonesia?. Jakarta: 2014.
15. Depparinding M., Thaha R.M., Natsir S. Perilaku merokok buruh angkut di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Artikel Penelitian Kesehatan. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2014.
16. Rahmat J. Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosada Karya; 2001.
17. Sutherland., Max., and Alice K. Advertising and the mind of the consumer. Bagaimana mendapatkan untung berlipat lewat iklan yang tepat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2005.
18. Dewi N.C., Damayanti R. Perbedaan persepsi gambar peringatan bahaya merokok antara masyarakat Jakarta dan Cirebon. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 2008:2:76-83.
19. Mahmud D. Psikologi suatu pengantar. Yogyakarta: BPFE; 1999.
20. Entjang I. Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti; 2000.
21. Asiah M.D. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan kesehatan reproduksi ibu rumah tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Skripsi, Universitas Syiah Darussalam Banda Aceh; 2013.
22. Maria A, Pradono Y, Ida L. Perilaku Merokok di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan 2002;30(3):139-152.
23. Norhidayah I, Arifin S. Gambaran pengetahuan ibu nifas post seksio sesarea di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin 2012. Jurnal Kesehatan 2012:10:48-51.
24. Muchlas M. Perilaku organisasi. Jilid I. Yogjakarta: Karipta; 2000.
25. Mubarak W.I., Chayatin N., Rozikin K., and Supradi. Promosi kesehatan: sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007.
26. Cahyo K., Wigati P.A., Shaluhiyah Z. Rokok, pola pemasaran dan perilaku merokok siswa SMA/sederajat di Kota Semarang. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 2012:11:1-6.
27. Notoatmodjo. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
28. Gultom M. Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu-ibu rumah tangga terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balita di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009. Skripsi. Universitas Sumatera Utara; 2010.
29. Mudoko E.W. Personal quality management: mengefektifkan pengelolaan diri dengan mengaktifkan empat pilar kualitas pribadi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo; 2006.
30. James F.T., Rousu M.C., Hammond D, Navarro A, Corrigan J.R. Estimating impact of pictorial health warnings and “plain” cigarette packaging: evidence from experimental auctions among adult smokers in The United States. Health Policy Journal 2011:102:41-48.
31. Notoatmodjo. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
32. Furnanda R. Partisipasi ibu rumah tangga dalam mewujudkan program Medan Green and Clean (MdGC) melalui pengelolaan bank sampah di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2012. Skripsi. Universitas Sumatera Utara; 2012.
33. Peters E, Romer E, Slovic P. The impact and acceptability of Canadian-style cigarette warning labels among U.S. smokers and nonsmokers. Nicotine and Tobacco Research 2007;9(4):473-481.
34. Witte K, Allen M. A meta-analysis of fear appeals: Implications for effective public health campaigns. Health Education and Behavior 2000;27(1):591-615.
35. Kees J, Burton S, Andrews JC, Kozup J. Understanding how graphic pictorial warnings work on cigarette packaging. Journal of Public Policy and Marketing 2010;29(2):265-276.
36. Robinson T & Killen J. Do cigarette warning labels reduce smoking? Paradoxical effects among adolescents. Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine 1997;151(3):267-272.
37. Azizah N. Faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok anak jalanan di Kota Makassar Tahun 2013. Artikel Penelitian Kesehatan. Universitas Hassanudin; 2013.
38. Fatmasari I., Darmansyah I. Perilaku supir angkutan pasca penetapan perda kawasan tanpa rokok di Kota Makassar. Artikel Penelitian Kesehatan. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2014.
39. Rosita R, Suswardanya R, Abidin Z. Penentu keberhasilan berhenti merokok pada mahasiswa. Jurnal Kemas 2012;8(1):1-9.
2. Ratneswaran C, Chisnall B, Drakatos P, et al. A cross-sectional survey investigating the desensitisation of graphic health warning labels and their impact on smokers, non-smokers and patients with COPD in a London cohort. BMJ Open 2014;4:1-10.
3. Benowitz N. Influence of smoking fewer cigarette on exposure to tar, nicotine and carbon monoxide. The New England Journal of Medicine 1986;2(1):20-30.
4. Simarak, et al. The influence of pH on the convertogenic activity of plant phenolics. Journal of Mutation Research and Genetic Toxicology
1977;35(2):109-113.
5. Fawzani N, Triratnawati A. Terapi berhenti merokok (studi kasus 3 perokok berat). Jurnal Makara Kesehatan 2005;9:15-22.
6. Nasution A.N. Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2012.
7. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013.
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2010.
9. Zainuddin H. Pajak rokok Rp150 miliar. (online) (http://www.antarakalsel.com), diakses 14 Januari 2015.
10. Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tahun 2013.
11. Puskesmas Sungai Besar. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tahun 2013 dan 2014.
12. Kurniadi B., Retno K. Hubungan antara sikap terhadap label peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dengan intensi berhenti merokok. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia; 2005.
13. Cipto. Gambar seram hanya ampuh untuk perokok pemula. (online), (http://wartaekonomi.co.id/), diakses 14 Januari 2015.
14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Bagaimana dengan Indonesia?. Jakarta: 2014.
15. Depparinding M., Thaha R.M., Natsir S. Perilaku merokok buruh angkut di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Artikel Penelitian Kesehatan. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2014.
16. Rahmat J. Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosada Karya; 2001.
17. Sutherland., Max., and Alice K. Advertising and the mind of the consumer. Bagaimana mendapatkan untung berlipat lewat iklan yang tepat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2005.
18. Dewi N.C., Damayanti R. Perbedaan persepsi gambar peringatan bahaya merokok antara masyarakat Jakarta dan Cirebon. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 2008:2:76-83.
19. Mahmud D. Psikologi suatu pengantar. Yogyakarta: BPFE; 1999.
20. Entjang I. Ilmu kesehatan masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti; 2000.
21. Asiah M.D. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan kesehatan reproduksi ibu rumah tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Skripsi, Universitas Syiah Darussalam Banda Aceh; 2013.
22. Maria A, Pradono Y, Ida L. Perilaku Merokok di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan 2002;30(3):139-152.
23. Norhidayah I, Arifin S. Gambaran pengetahuan ibu nifas post seksio sesarea di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin 2012. Jurnal Kesehatan 2012:10:48-51.
24. Muchlas M. Perilaku organisasi. Jilid I. Yogjakarta: Karipta; 2000.
25. Mubarak W.I., Chayatin N., Rozikin K., and Supradi. Promosi kesehatan: sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007.
26. Cahyo K., Wigati P.A., Shaluhiyah Z. Rokok, pola pemasaran dan perilaku merokok siswa SMA/sederajat di Kota Semarang. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 2012:11:1-6.
27. Notoatmodjo. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
28. Gultom M. Pengetahuan, sikap dan tindakan ibu-ibu rumah tangga terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balita di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara Tahun 2009. Skripsi. Universitas Sumatera Utara; 2010.
29. Mudoko E.W. Personal quality management: mengefektifkan pengelolaan diri dengan mengaktifkan empat pilar kualitas pribadi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo; 2006.
30. James F.T., Rousu M.C., Hammond D, Navarro A, Corrigan J.R. Estimating impact of pictorial health warnings and “plain” cigarette packaging: evidence from experimental auctions among adult smokers in The United States. Health Policy Journal 2011:102:41-48.
31. Notoatmodjo. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
32. Furnanda R. Partisipasi ibu rumah tangga dalam mewujudkan program Medan Green and Clean (MdGC) melalui pengelolaan bank sampah di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2012. Skripsi. Universitas Sumatera Utara; 2012.
33. Peters E, Romer E, Slovic P. The impact and acceptability of Canadian-style cigarette warning labels among U.S. smokers and nonsmokers. Nicotine and Tobacco Research 2007;9(4):473-481.
34. Witte K, Allen M. A meta-analysis of fear appeals: Implications for effective public health campaigns. Health Education and Behavior 2000;27(1):591-615.
35. Kees J, Burton S, Andrews JC, Kozup J. Understanding how graphic pictorial warnings work on cigarette packaging. Journal of Public Policy and Marketing 2010;29(2):265-276.
36. Robinson T & Killen J. Do cigarette warning labels reduce smoking? Paradoxical effects among adolescents. Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine 1997;151(3):267-272.
37. Azizah N. Faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok anak jalanan di Kota Makassar Tahun 2013. Artikel Penelitian Kesehatan. Universitas Hassanudin; 2013.
38. Fatmasari I., Darmansyah I. Perilaku supir angkutan pasca penetapan perda kawasan tanpa rokok di Kota Makassar. Artikel Penelitian Kesehatan. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2014.
39. Rosita R, Suswardanya R, Abidin Z. Penentu keberhasilan berhenti merokok pada mahasiswa. Jurnal Kemas 2012;8(1):1-9.
Authors
Wulandari, A., Rahman, F., Marlinae, L., & Arifin, S. (2016). PERSEPSI TENTANG PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINDAKAN PEROKOK. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(1), 14-20. https://doi.org/10.30597/mkmi.v12i1.548
Copyright and license info is not available