MODEL DINAMIS PENCEMARAN CADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) DI TELUK AMBON
Abstract
Limbah pertanian dari penggunaan pupuk dan pestisida berpotensi menambah cemaran Cadmium dan Timbal pada Teluk Ambon. Penelitian ini bertujuan mengestimasi konsentrasi Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada perairan sungai dengan menggunakan sampel air sungai selama 10 tahun (2015 – 2025) kedepan, strategi pengendalian menggunakan pendekatan model dinamik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional melalui pendekatan model sistem dinamik. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan menggunakan sampel air sungai dan air laut, diukur dengan AAS Shimdsu, type AA-6300. Analisis data menggunakan program STELLA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 10 tahun yang akan datang (2025) diestimasikan konsentrasi Cd dan Pb pada sungai mengalami peningkatan sebesar 30.35 kali dan 0.072 kali perbulan atau mengalami peningkatan dari 0.004592 pada tahun 2015 menjadi 16.72 ppb pada tahun 2025 untuk cadmium, sedangkan konsentrasi timbal meningkat dari 10.53 ppb pada tahun 2015 menjadi 91.66 ppb pada tahun 2025. Estimasi konsentrasi Cd dan Pb pada perairan sungai di Teluk Ambon selama 10 tahun (22015-2025) cenderung mengalami peningkatan. Skenario terbaik untuk menekan peningkatan konsentrasi Cd dan Pb ialah skenario optimistik.
References
1. Simbolon, AR, Riani, E, Wardiatno, Y. Status Pencemaran dan Kandungan Logam Berat pada Simping (Placuna placenta) di Pesisir Kabupaten Tangerang. Depik. 2014;3:91-98.
2. Lestari dan Budiyanto, F. Konsentrasi Hg, Cd, Cu, Pb dan Zn dalam Sedimen di Perairan Gresik. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2013;5:182-191.
3. BTKLPPM. Laporan Kajian Pemantauan Kualitas Perairan Teluk Ambon Tahun 2010. Ambon: BTKL PPM; 2010.
4. Siahaya N, Noor A, Nicole. Penggunaan callyspongia sp from Halong Waters (Ambon Bay) as Biomonitor Untuk Logam Runut Pb, Cd, Cr dan Zn. Marina Chimica Acta. 2012; 3(2): 20-26.
5. Sembel Luky. Analisis Logam Berat Pb, Cd, dan Cr Berdasarkan Tingkat Salinitas di Estuari Sungai Belau Teluk Lampung. Papua: Prosiding Seminar Nasional. 2011.
6. Ahmad F. Tingkat Pencemaran Logam Berat dalam Air Laut dan Sedimen di Perairan Pulau Muna, Kabaena dan Buton Sulawesi Tenggara. Makara Sains. 2009;13(2):117-124.
7. Rochyatun, E, Lestari, Rozak, A. Kondisi Perairan Muara Sungai Digul dan Perairan Laut Arafura Dilihat dari Kandungan Logam Berat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 2004;36:15-31.
8. Pratiwi, AR, Pratomo, Wilian, N. Analisis Kandungan Logam Berat Pb dan Cd Terhadap Lamun Enhalus acoroides Sebagai Bioindikator di Perairan Tanjung Lanjut Kota Tanjung Pinang. Jurnal Umrah. 2013.
9. Arifin. Konsentrasi Logam Berat di Air, Sedimen dan Biota di Teluk Kelabat Pulau Bangka. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2011; 3(1): 104-114.
10. Hartini E. Kadar Plumbum (Pb) dalam Umbi Bawang Merah di Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Visikes. 2011;10(1).
11. Sagala, SL, Bramawanto, R, Kuswardani, A, & Pranowo, W. Distribusi Logam Berat di Perairan Natuna. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2014; 6(2): 297-310.
12. Satmoko Y. Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai DKI Jakarta. JAI. 2006. 2(1).
13. Darmono. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: UI Press; 2006.
2. Lestari dan Budiyanto, F. Konsentrasi Hg, Cd, Cu, Pb dan Zn dalam Sedimen di Perairan Gresik. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2013;5:182-191.
3. BTKLPPM. Laporan Kajian Pemantauan Kualitas Perairan Teluk Ambon Tahun 2010. Ambon: BTKL PPM; 2010.
4. Siahaya N, Noor A, Nicole. Penggunaan callyspongia sp from Halong Waters (Ambon Bay) as Biomonitor Untuk Logam Runut Pb, Cd, Cr dan Zn. Marina Chimica Acta. 2012; 3(2): 20-26.
5. Sembel Luky. Analisis Logam Berat Pb, Cd, dan Cr Berdasarkan Tingkat Salinitas di Estuari Sungai Belau Teluk Lampung. Papua: Prosiding Seminar Nasional. 2011.
6. Ahmad F. Tingkat Pencemaran Logam Berat dalam Air Laut dan Sedimen di Perairan Pulau Muna, Kabaena dan Buton Sulawesi Tenggara. Makara Sains. 2009;13(2):117-124.
7. Rochyatun, E, Lestari, Rozak, A. Kondisi Perairan Muara Sungai Digul dan Perairan Laut Arafura Dilihat dari Kandungan Logam Berat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 2004;36:15-31.
8. Pratiwi, AR, Pratomo, Wilian, N. Analisis Kandungan Logam Berat Pb dan Cd Terhadap Lamun Enhalus acoroides Sebagai Bioindikator di Perairan Tanjung Lanjut Kota Tanjung Pinang. Jurnal Umrah. 2013.
9. Arifin. Konsentrasi Logam Berat di Air, Sedimen dan Biota di Teluk Kelabat Pulau Bangka. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2011; 3(1): 104-114.
10. Hartini E. Kadar Plumbum (Pb) dalam Umbi Bawang Merah di Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Visikes. 2011;10(1).
11. Sagala, SL, Bramawanto, R, Kuswardani, A, & Pranowo, W. Distribusi Logam Berat di Perairan Natuna. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 2014; 6(2): 297-310.
12. Satmoko Y. Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai DKI Jakarta. JAI. 2006. 2(1).
13. Darmono. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: UI Press; 2006.
Authors
Souisa, G. V., Mallongi, A., Hasyim, H., & Hatta, M. (2016). MODEL DINAMIS PENCEMARAN CADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) DI TELUK AMBON. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(3), 168-173. https://doi.org/10.30597/mkmi.v11i3.527
Copyright and license info is not available