Analisis Pemanfaatan Program Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA oleh Peserta JKN-KIS
Abstract
The national program for early detection of cervical cancer by VIA has been supported by BPJS Kesehatan,but its utilization remains low. The utilization of VIA in Semarang City was only 1.7% in 2017. The purpose of thisstudy was to analyze the factors related to the utilization of VIA by JKN-KIS participants. This study used quantitativemethods with cross-sectional approach. The research location was in Banyumanik Subdistrict with 100 womenof childbearing age, active participants of JKN-KIS who were married. Data analysis used Chi-square and multiplelogistic regression. The results showed that the majority of respondents had not utilized VIA (87%), had lessknowledge (56%), unfavorable attitude (57%), good access (55%), less social support (56%), low perceived vulnerability(56%), high perceived severity (52%), low perceived benefits (58%), and high perceived barriers (61%).Variables related to the utilization of VIA by JKN-KIS participants are knowledge (p=0,000), attitude (p=0,000),social support (p=0,000), perceived vulnerability (p=0,002), perceived benefits (p=0.006), and perceived barriers(p=0.003). While the most influential factor is attitude (p=0.04; OR=9.872). Thus, women with an unfavorableattitude has a probability of 9,872 times to not conduct a VIA test.
References
1. Kementerian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Infodatin-Kanker. Jakarta; Kementerian Kesehatan RI; 2015.
2. Rasjidi I. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta. Sagung Seto; 2010.
3. Nurcahyanti ADR. Cervical Cancer: The Case in Indonesia and Natural Product-Based Therapy. Journal of Cancer Biology & Research. 2016;4(1):1078.
4. World Health Organization. Cancer Country Profiles: Indonesia. Cancer Country Profiles; 2014.
5. Herdman C, Sherris J, Bishop A, Burns M, Coffey P, Erickson J, et al. Planning Appropriate Cervical Cancer Prevention Programs. 2nd ed. PATH (Program for Appropriate Technology in Health). Seattle. 2000:5- 40.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2015; April):1–47.
7. World Health Organization. Screening for Cervical Cancer in Developing Countries. Report of A WHO Consultation. Geneva. 2002;89.
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
9. BPJS Kesehatan. Info BPJS Kesehatan: BPJS Kesehatan Optimalkan Fungsi Promotif dan Preventif. Media Eksternal BPJS Kesehatan. 2016; Edisi 35.
10. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2016.
11. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2016. Semarang:Dinas Kesehatan Kota Semarang; 2016.
12. Chang-claude J, Eby N, Kiechle M, Bastert G, Becher H. Breastfeeding and Breast Cancer Risk by Age 50 Among Women in Germany.Cancer Causes Control. 2000;11(8):687–95.
13. Sarafino E. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. 2nd ed. Oxford, England:John Wiley & Sons; 1994.
14. Rosser JI, Njoroge B, Huchko MJ. Knowledge About Cervical Cancer Screening and Perception of Risk Among Women Attending Outpatient Clinics in Rural Kenya. International Journal of Gynecology & Obstetrics. 2015;128(3):211–215.
15. Nasihah M, B SL. Hubungan Antara Pengetahuan dan Pendidikan dengan Pelaksanaan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui IVA. Jurnal Midpro. 2013;Edisi 2:20-26.
16. Yuliwati. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode IVA di Wilayah Puskesmas Prembun Kabupaten Kebumen Tahun 2012. [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2012.
17. Safa’ah N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Wanita Usia Subur yang Melakukan Pemeriksaan IVA dalam Upaya Deteksi Kanker Serviks. [Skripsi]. Tuban:STIKES NU Tuban; 2009.
18. Chang HK, Myong JP, Byun SW, Lee SJ, Lee YS, Lee HN, et al. Factors Associated with Participation in Cervical Cancer Screening Among Young Koreans: A Nationwide Cross-sectional Study. BMJ Open Journals.2017;7(4):1-9.
19. Mirayashi D, Rahrjo W, Wicaksono A. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Serviks dengan Keikutsertaan Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat di Puskesmas Alianyang Pontianak. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Univ Tanjungpura.2014;1(1):1–17.
20. Parapat FT. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung. Universitas Diponegoro; 2016.
21. Sulistiowati E, Sirait AM. Pengetahuan Tentang Faktor Risiko, Perilaku dan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan. 2014;42(3):193–202.
22. Nordianti ME, Wahyono B. Determinan Kunjungan Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas Kota Semarang. Higeia Journal Public Health Research and Development.2017;1(2):33–44.
23. Duran E. Examination with the Health Belief Model of women’s Attitudes to Cervical Cancer and Early Diagnosis in Turkey: A Qualitative Study. Asian Pac J Cancer Prev. 2011;12(5):1179–84.
24. Rohmawati I. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) di Wilayah Kerja Pukesmas Ngawen I Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2011. Universitas Indonesia; 2011.
25. Jensen LF, Pedersen AF, Andersen B, Vedsted P. Social Support and Non-participation in Breast Cancer Screening: A Danish Cohort Study. Journal of Public Health. 2016;38(2):335–342.
26. Palupi ERR. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Pasangan Usia Subur Berdasarkan Health Belief Model di Wilayah Polindes Tanjunganom. [Skripsi]. Universitas Airlangga; 2016.
27. Kamberi F, Theodhosi G, Ndreu V, Sinaj E, Cuberi D, Kamberi L. Vlora’s Women and Cervical Cancer Health Beliefs. Eur Sci J. 2015;2:150–158.
28. Hoque M, Ibekwe CM, Ntuli-Ngcobo B. Screening and Perceived Severity of Cervical Cancer Among Women Attending Mahalapye District Hospital, Botswana. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention. 2009;10(6):1095–1100.
29. Khosidah A, Trisnawati Y. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Rumah Tangga dalam Melakukan Tes IVA Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks. Jurnal Ilmiah Kebidanan. 2015;6(2):94–105.
30. Secginli S, Nahcivan NO. Factors Associated with Breast Cancer Screening Behaviours in a Sample of Turkish Women: A Questionnaire Survey. International Jornal Nursing Studies. 2006;43(2):161–171.
31. Oktaviana MN. Hubungan Antara Persepsi Kerentanan Individu, Keseriusan Penyakit, Manfaat dan Hambatan dengan Wanita, Penggunaan Skrining Inspeksi Visual Asam Asetat Pada Wanita Subur. [Tesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2015.
32. Abotchie PN, Shokar NK. Cervical Cancer Screening Among College Students in Ghana. International Journal of Gynecological Cancer. 2009;19(3):412–416.
33. Emre Y, Aslı Karakuş S, Nicole E. Women’s Attitude and Beliefs about Cervical Cancer and Pap Smear Test by Using the Health Belief Model. International Journal Cancer and Clinical Research. 2018;5(3):1–9.
34. Mosavel M, Simon C, Oakar C, Meyer S. Cervical Cancer Attitudes and Beliefs - A Cape Town Community Responds on World Cancer Day. Journal of Cancer Education. 2009;24(2) (2):114–119.
2. Rasjidi I. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta. Sagung Seto; 2010.
3. Nurcahyanti ADR. Cervical Cancer: The Case in Indonesia and Natural Product-Based Therapy. Journal of Cancer Biology & Research. 2016;4(1):1078.
4. World Health Organization. Cancer Country Profiles: Indonesia. Cancer Country Profiles; 2014.
5. Herdman C, Sherris J, Bishop A, Burns M, Coffey P, Erickson J, et al. Planning Appropriate Cervical Cancer Prevention Programs. 2nd ed. PATH (Program for Appropriate Technology in Health). Seattle. 2000:5- 40.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2015; April):1–47.
7. World Health Organization. Screening for Cervical Cancer in Developing Countries. Report of A WHO Consultation. Geneva. 2002;89.
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
9. BPJS Kesehatan. Info BPJS Kesehatan: BPJS Kesehatan Optimalkan Fungsi Promotif dan Preventif. Media Eksternal BPJS Kesehatan. 2016; Edisi 35.
10. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2016.
11. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2016. Semarang:Dinas Kesehatan Kota Semarang; 2016.
12. Chang-claude J, Eby N, Kiechle M, Bastert G, Becher H. Breastfeeding and Breast Cancer Risk by Age 50 Among Women in Germany.Cancer Causes Control. 2000;11(8):687–95.
13. Sarafino E. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. 2nd ed. Oxford, England:John Wiley & Sons; 1994.
14. Rosser JI, Njoroge B, Huchko MJ. Knowledge About Cervical Cancer Screening and Perception of Risk Among Women Attending Outpatient Clinics in Rural Kenya. International Journal of Gynecology & Obstetrics. 2015;128(3):211–215.
15. Nasihah M, B SL. Hubungan Antara Pengetahuan dan Pendidikan dengan Pelaksanaan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui IVA. Jurnal Midpro. 2013;Edisi 2:20-26.
16. Yuliwati. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode IVA di Wilayah Puskesmas Prembun Kabupaten Kebumen Tahun 2012. [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2012.
17. Safa’ah N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Wanita Usia Subur yang Melakukan Pemeriksaan IVA dalam Upaya Deteksi Kanker Serviks. [Skripsi]. Tuban:STIKES NU Tuban; 2009.
18. Chang HK, Myong JP, Byun SW, Lee SJ, Lee YS, Lee HN, et al. Factors Associated with Participation in Cervical Cancer Screening Among Young Koreans: A Nationwide Cross-sectional Study. BMJ Open Journals.2017;7(4):1-9.
19. Mirayashi D, Rahrjo W, Wicaksono A. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Serviks dengan Keikutsertaan Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat di Puskesmas Alianyang Pontianak. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Univ Tanjungpura.2014;1(1):1–17.
20. Parapat FT. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung. Universitas Diponegoro; 2016.
21. Sulistiowati E, Sirait AM. Pengetahuan Tentang Faktor Risiko, Perilaku dan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan. 2014;42(3):193–202.
22. Nordianti ME, Wahyono B. Determinan Kunjungan Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas Kota Semarang. Higeia Journal Public Health Research and Development.2017;1(2):33–44.
23. Duran E. Examination with the Health Belief Model of women’s Attitudes to Cervical Cancer and Early Diagnosis in Turkey: A Qualitative Study. Asian Pac J Cancer Prev. 2011;12(5):1179–84.
24. Rohmawati I. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) di Wilayah Kerja Pukesmas Ngawen I Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2011. Universitas Indonesia; 2011.
25. Jensen LF, Pedersen AF, Andersen B, Vedsted P. Social Support and Non-participation in Breast Cancer Screening: A Danish Cohort Study. Journal of Public Health. 2016;38(2):335–342.
26. Palupi ERR. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Pasangan Usia Subur Berdasarkan Health Belief Model di Wilayah Polindes Tanjunganom. [Skripsi]. Universitas Airlangga; 2016.
27. Kamberi F, Theodhosi G, Ndreu V, Sinaj E, Cuberi D, Kamberi L. Vlora’s Women and Cervical Cancer Health Beliefs. Eur Sci J. 2015;2:150–158.
28. Hoque M, Ibekwe CM, Ntuli-Ngcobo B. Screening and Perceived Severity of Cervical Cancer Among Women Attending Mahalapye District Hospital, Botswana. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention. 2009;10(6):1095–1100.
29. Khosidah A, Trisnawati Y. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Rumah Tangga dalam Melakukan Tes IVA Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks. Jurnal Ilmiah Kebidanan. 2015;6(2):94–105.
30. Secginli S, Nahcivan NO. Factors Associated with Breast Cancer Screening Behaviours in a Sample of Turkish Women: A Questionnaire Survey. International Jornal Nursing Studies. 2006;43(2):161–171.
31. Oktaviana MN. Hubungan Antara Persepsi Kerentanan Individu, Keseriusan Penyakit, Manfaat dan Hambatan dengan Wanita, Penggunaan Skrining Inspeksi Visual Asam Asetat Pada Wanita Subur. [Tesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2015.
32. Abotchie PN, Shokar NK. Cervical Cancer Screening Among College Students in Ghana. International Journal of Gynecological Cancer. 2009;19(3):412–416.
33. Emre Y, Aslı Karakuş S, Nicole E. Women’s Attitude and Beliefs about Cervical Cancer and Pap Smear Test by Using the Health Belief Model. International Journal Cancer and Clinical Research. 2018;5(3):1–9.
34. Mosavel M, Simon C, Oakar C, Meyer S. Cervical Cancer Attitudes and Beliefs - A Cape Town Community Responds on World Cancer Day. Journal of Cancer Education. 2009;24(2) (2):114–119.
Authors
An Nisaa, N., Suryoputro, A., & Kusumawati, A. (2019). Analisis Pemanfaatan Program Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA oleh Peserta JKN-KIS. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(2), 195-203. https://doi.org/10.30597/mkmi.v15i2.5229
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.