PERAN KADER POSYANDU PADA PELAYANAN TERPADU WANITA PRAKONSEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS PATTINGALLOANG
Abstract
Pelayanan kesehatan prakonsepsi merupakan strategi kesehatan masyarakat untuk memperbaiki status kesehatan dan gizi serta menurunkan angka kematian ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran kader Posyandu dalam pelayanan terpadu wanita prakonsepsi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan, yaitu metode penelitian kuantitatif deskriptif dan penelitian kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian adalah kader Posyandu (16 orang). Informan kunci adalah wanita prakonsepsi (10 orang) dan keluarganya serta Imam kelurahan (3 orang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader mampu menjaring wanita prakonsepsi sebesar 93,3%, kader mampu memantau konsumsi kapsul multi zat gizi mikro wanita prakonsepsi sejumlah 80%, selama pemantauan wanita prakonsepsi yang patuh 41,7% dan tidak patuh 58,3%. Kemampuan kader dalam menjaring terhambat oleh tidak sampainya informasi pernikahan kepada kader dan kemampuan memantau terkendala karena wanita prakonsepsi tidak bertemu kader. Kader mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk menyampaikan informasi dan motivasi kepada wanita prakonsepsi dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Namun, pemantauan konsumsi kapsul wanita prakonsepsi oleh kader tidak sesuai prosedur dan mendapatkan beberapa kendala sehingga kurang dapat meningkatkan kepatuhan wanita prakonsepsi. Disimpulkan bahwa kader Posyandu mampu melaksanakan perannya meskipun tidak maksimal karena mendapatkan beberapa kendala.
References
1. Atrash, H, et al. Where is the ‘‘W’’oman inMCH? American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2008;199(6):259-65.
2. Ramakrishnan, U, Grant, F, Goldenberg, T, Zongrone, A, & Martorell, R. Effect of Women’s Nutrition Before and During Early Pregnancy on Maternal and Infant Outcomes: a Systematic Review. Paediatr Perinat Epidemiol. 2012;1:285-301.
3. Pathak, P, et al. Prevalence of Multiple Micronutrient Deficiencies Amongst Pregnant Women in a Rural Area of Haryana. Indian J Pediatr. 2004;71(11):1007-14.
4. Goldenberg, R.L & Culhane, J.F. Low Birth Weight in The United States. American Journal of Clinical Nutrition. 2007;85:584-90.
5. Barker, D. J. Adult Consequences of Fetal Growth Restriction. Clin Obstet Gynecol. 2006;49:270-83.
6. Litbangkes. Laporan Kesehatan Dasar tahun 2007. Jakarta: Depkes RI; 2008.
7. Dinas Kesehatan Kota Makassar. Kohor Ibu Hamil Puskesmas Pattingalloang. Makassar: Dinas Kesehatan Kota Makassar; 2012.
8. Khambalia, A.Z, et al. Periconceptional Iron Supplementation does not Reduce Anemia or Improve Iron Status among Pregnant Women in Rural Bangladesh. Am J Clin Nut. 2009;90(1):295-302.
9. Ma, Ai-Guo, et al. Micronutrient Status in Anemic and Non-Anemic Chinese Women in The Third Trimester of Pregnancy. Asia Pac J Clin Nutr. 2009;18(1):41-7.
10. Williams, L, Zapata, L, D’angelo, D, Harrison, L, & Morrow, B. Associations between Preconception Counseling and Maternal Behaviors Before and During Pregnancy. Maternal and Child Health Journal. 2012;16:1854-61.
11. Sumarmi, S. Pengembangan Sistem Layanan Terpadu Pra Nikah (Laduni) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 2009.
12. Otoluwa, A. Pengaruh Pemberian Suplemen Multi Zat Gizimikro kepada Wanita Prakonsepsi terhadap Pencegahan Kerusakan DNA Ibu Hamil [Disertasi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.
13. Sulastyawati, Nataliswati, T, Nurul, H. Pengaruh Pelatihan Promosi Kesehatan tentang DHF terhadap Peningkatan Keterampilan Penyuluhan Kader Kesehatan. Scientific journal. 2007.
14. Medhanyie, A, et al. The Role of Health Extension Workers in Improving Utilization of Maternal Health Services in Rural Areas in Ethiopia: a Cross Sectional Study. BMC Health Services Research. 2012;12:352.
15. Hafess, A, et al. Lady Health Workers Programme in Pakistan: Callenges, Achievements, and The Way Forward. J park med Assio. 2011;61:210-5.
16. Broek, N. Anaemia and Micronutrient Deficiencies: Reducing Maternal Death and Disability During Pregnancy. Br Med Bull. 2003;67:149-60.
17. Ramawati, D, Mursyiam, D.S. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Jurnal Keperawatan (The Soedirman Joural of Nursing). 2008;3(3):114-24.
18. Amalia, M. R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi pada Ibu Hamil Trisemester II-III di Puskesmas Kaluku Bodoa [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012.
19. Oriji, V.K, Enyindah, C.E, & Nyeches. Factor Determining Compliance to Routine Iron Supllementattion in Pregnancy The University of Portharcout Teaching Hospital. Niger J Med. 2011;20(1):131-4.
2. Ramakrishnan, U, Grant, F, Goldenberg, T, Zongrone, A, & Martorell, R. Effect of Women’s Nutrition Before and During Early Pregnancy on Maternal and Infant Outcomes: a Systematic Review. Paediatr Perinat Epidemiol. 2012;1:285-301.
3. Pathak, P, et al. Prevalence of Multiple Micronutrient Deficiencies Amongst Pregnant Women in a Rural Area of Haryana. Indian J Pediatr. 2004;71(11):1007-14.
4. Goldenberg, R.L & Culhane, J.F. Low Birth Weight in The United States. American Journal of Clinical Nutrition. 2007;85:584-90.
5. Barker, D. J. Adult Consequences of Fetal Growth Restriction. Clin Obstet Gynecol. 2006;49:270-83.
6. Litbangkes. Laporan Kesehatan Dasar tahun 2007. Jakarta: Depkes RI; 2008.
7. Dinas Kesehatan Kota Makassar. Kohor Ibu Hamil Puskesmas Pattingalloang. Makassar: Dinas Kesehatan Kota Makassar; 2012.
8. Khambalia, A.Z, et al. Periconceptional Iron Supplementation does not Reduce Anemia or Improve Iron Status among Pregnant Women in Rural Bangladesh. Am J Clin Nut. 2009;90(1):295-302.
9. Ma, Ai-Guo, et al. Micronutrient Status in Anemic and Non-Anemic Chinese Women in The Third Trimester of Pregnancy. Asia Pac J Clin Nutr. 2009;18(1):41-7.
10. Williams, L, Zapata, L, D’angelo, D, Harrison, L, & Morrow, B. Associations between Preconception Counseling and Maternal Behaviors Before and During Pregnancy. Maternal and Child Health Journal. 2012;16:1854-61.
11. Sumarmi, S. Pengembangan Sistem Layanan Terpadu Pra Nikah (Laduni) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 2009.
12. Otoluwa, A. Pengaruh Pemberian Suplemen Multi Zat Gizimikro kepada Wanita Prakonsepsi terhadap Pencegahan Kerusakan DNA Ibu Hamil [Disertasi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.
13. Sulastyawati, Nataliswati, T, Nurul, H. Pengaruh Pelatihan Promosi Kesehatan tentang DHF terhadap Peningkatan Keterampilan Penyuluhan Kader Kesehatan. Scientific journal. 2007.
14. Medhanyie, A, et al. The Role of Health Extension Workers in Improving Utilization of Maternal Health Services in Rural Areas in Ethiopia: a Cross Sectional Study. BMC Health Services Research. 2012;12:352.
15. Hafess, A, et al. Lady Health Workers Programme in Pakistan: Callenges, Achievements, and The Way Forward. J park med Assio. 2011;61:210-5.
16. Broek, N. Anaemia and Micronutrient Deficiencies: Reducing Maternal Death and Disability During Pregnancy. Br Med Bull. 2003;67:149-60.
17. Ramawati, D, Mursyiam, D.S. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Jurnal Keperawatan (The Soedirman Joural of Nursing). 2008;3(3):114-24.
18. Amalia, M. R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi pada Ibu Hamil Trisemester II-III di Puskesmas Kaluku Bodoa [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012.
19. Oriji, V.K, Enyindah, C.E, & Nyeches. Factor Determining Compliance to Routine Iron Supllementattion in Pregnancy The University of Portharcout Teaching Hospital. Niger J Med. 2011;20(1):131-4.
Authors
Paridah, P., Citrakesumasari, C., & Thaha, A. R. (2016). PERAN KADER POSYANDU PADA PELAYANAN TERPADU WANITA PRAKONSEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS PATTINGALLOANG. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(2), 102-109. https://doi.org/10.30597/mkmi.v10i2.499
Copyright and license info is not available