FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAUMLAKI KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2011
Abstract
Penyakit kusta hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan jumlah penderita kusta terdaftar tahun 2009 sebanyak 670 kasus. Propinsi Maluku tahun 2010 jumlah penderita kusta sebanyak 512 kasus, sedangkan di Puskesmas Saumlaki tahun 2010-2011 sebanyak 45 kasus. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui faktor risiko kejadian kusta di wilayah kerja Puskesmas Saumlaki tahun 2010-2011. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control study. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Saumlaki tahun 2012 dan sampel penelitian terdiri atas kelompok kasus dan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 135 responden yang terdiri dari kasus 45 responden dan kontrol 90 responden dengan perbandingan 1:2. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 5 variabel yang merupakan faktor risiko penyakit kusta yaitu jenis kelamin (laki-laki OR= 2,316; 95% CI 0,993-5,402), pendidikan (rendah OR=2,768; 95% CI 1,323-5,791), pekerjaan (petani dan buruh OR=3,532; 95% CI 1,656–7,53), kontak serumah (OR=2,023; 95% CI 0,124–33,105), hunian yang padat (OR=7,429; 95% CI 2,996–18,422). Kesimpulannya adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, kontak serumah dan kepadatan hunian merupakan faktor risiko kejadian penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Saumlaki.
References
1. Ditjen PP & PL, Depkes RI. Prevalensi Kusta Berhasil Diturunkan [Online Report] 2011; [diakses 05 Oktober 2011]. Available at: http://www.depkes.go.id.
2. Ditjen PPM & PL Depkes RI. Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, Cetakan XVIII, Jakarta, 2006 ; 4-138.
3. Hiswani. Kusta Salah Satu Penyakit Penular yang Masih Dijumpai di Indonesia. USU Digital Library [Online Journal] 2001; [diakses 03 Oktober 2011]. Available at: http:// repository.usu.ac.id.
4. Dinas Kesehatan. Data Bagian P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat 2010-2011. 2011.
5. Awaludin. Beberapa Faktor Risiko Kontak dengan Penderita Kusta dan Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kusta pada Anak Studi Kasus terhadap Penderita Kusta pada Anak di Puskesmas Wilayah Kabupaten Brebes [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2004.
6. Naibaho, P.K. Karakteristik Penderita Kusta yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Medan Belawan Tahun 1999-2000 [Skripsi]. Medan: FKM Universitas Sumatera Utara; 2001.
7. Hutahaean, N. Karakteristik Penderita Penyakit Kusta yang Dirawat di Rumah Sakit Kusta Hutasalem Laguboti Tahun 2006-2007 [Skripsi]. Medan: FKM Universitas Sumatera Utara; 2008.
8. Scollard DM, Smith T, Bhoopat L, Theetranont C, Rangdaeng S, Morens DM. Epidemiologic characteristics of leprosy reactions. Int J Leprosy 1994, 62: 559-67.
9. Pagolori. Analisis Faktor Risiko Reaksi Sesudah Pengobatan MDT pada Penderita Kusta di Kabupaten Gowa Tahun 2002. Suplement. 2005; 26(3): 1-4.
10. Dave S, Thappa D.M, Nori A.V, Jayanthi S, A rare Variant of Erythema Nodosum Leprosum [Online Case Report]. 2003; 4-5. Available at: http://dermatology.cdlib.org/95/case_reports/enl/thappa.html.
11. Izumi S, Fujiwara T, Takeda M, Nishimura Y, Sugiyama K. Novel Gelatin Particle Agglutination Test for Serodiagnosis of Leprosy in Field. J of Clin Microbiology. 1990;28:525-29.
12. Prawoto. Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Terjadinya Reaksi Kusta [Tesis]. Semarang: Magister Epidemiologi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro; 2008.
13. Noor, N.N. Analisis Seroepidemiologi terhadap Kontak Serumah Penderiata Kusta di Ujung Pandang [Disertasi]. Makasar: Program Pascasarjana Universitas Hasanudin; 1993.
2. Ditjen PPM & PL Depkes RI. Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, Cetakan XVIII, Jakarta, 2006 ; 4-138.
3. Hiswani. Kusta Salah Satu Penyakit Penular yang Masih Dijumpai di Indonesia. USU Digital Library [Online Journal] 2001; [diakses 03 Oktober 2011]. Available at: http:// repository.usu.ac.id.
4. Dinas Kesehatan. Data Bagian P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara Barat 2010-2011. 2011.
5. Awaludin. Beberapa Faktor Risiko Kontak dengan Penderita Kusta dan Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kusta pada Anak Studi Kasus terhadap Penderita Kusta pada Anak di Puskesmas Wilayah Kabupaten Brebes [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2004.
6. Naibaho, P.K. Karakteristik Penderita Kusta yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Kusta Pulau Sicanang Medan Belawan Tahun 1999-2000 [Skripsi]. Medan: FKM Universitas Sumatera Utara; 2001.
7. Hutahaean, N. Karakteristik Penderita Penyakit Kusta yang Dirawat di Rumah Sakit Kusta Hutasalem Laguboti Tahun 2006-2007 [Skripsi]. Medan: FKM Universitas Sumatera Utara; 2008.
8. Scollard DM, Smith T, Bhoopat L, Theetranont C, Rangdaeng S, Morens DM. Epidemiologic characteristics of leprosy reactions. Int J Leprosy 1994, 62: 559-67.
9. Pagolori. Analisis Faktor Risiko Reaksi Sesudah Pengobatan MDT pada Penderita Kusta di Kabupaten Gowa Tahun 2002. Suplement. 2005; 26(3): 1-4.
10. Dave S, Thappa D.M, Nori A.V, Jayanthi S, A rare Variant of Erythema Nodosum Leprosum [Online Case Report]. 2003; 4-5. Available at: http://dermatology.cdlib.org/95/case_reports/enl/thappa.html.
11. Izumi S, Fujiwara T, Takeda M, Nishimura Y, Sugiyama K. Novel Gelatin Particle Agglutination Test for Serodiagnosis of Leprosy in Field. J of Clin Microbiology. 1990;28:525-29.
12. Prawoto. Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Terjadinya Reaksi Kusta [Tesis]. Semarang: Magister Epidemiologi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro; 2008.
13. Noor, N.N. Analisis Seroepidemiologi terhadap Kontak Serumah Penderiata Kusta di Ujung Pandang [Disertasi]. Makasar: Program Pascasarjana Universitas Hasanudin; 1993.
Authors
Kora, B. (2016). FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAUMLAKI KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2011. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(4), 236-242. https://doi.org/10.30597/mkmi.v9i4.460
Copyright and license info is not available