STUDI PENANGANAN LIMBAH PADAT INFEKSIUS DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR
Abstract
Limbah padat, cair, dan gas bisa dianggap sebagai limbah yang infeksius sehingga diperlukan pemisahan limbah secara ketat berdasarkan jenis limbahnya. Unit kerja laboratorium merupakan unit kerja yang menghasilkan limbah padat infeksius yang banyak, diakibatkan karena penggunaan alat bahan sekali pakai yang sangat tidak bisa dianggap remeh karena sudah terkontaminasi oleh kuman, bakteri bahkan virus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui studi penanganan limbah padat infeksius di laboratorium berdasarkan pada penanganan sebelum proses, saat proses dan setelah proses. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh limbah padat infeksius baik yang berupa alat maupun benda yang digunakan pada proses pekerjaan di dalam laboratorium rumah sakit. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa penanganan limbah padat infeksius di laboratorium sebelum diproses, saat proses, dan setelah proses di Rumah Sakit Haji telah memenuhi syarat yang ditentukan dengan total presentase pengamatan, yaitu 80% (sebelum proses), 80% (saat proses), dan 73% (setelah proses). Kesimpulannya adalah penanganan limbah padat infeksius di laboratorium sebelum diproses, selama proses, dan setelah proses di Rumah Sakit Haji Makassar telah memenuhi syarat.
References
1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995. Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
2. Arifin, M. Pengaruh Limbah Rumah Sakit terhadap Kesehatan [Skripsi]. Jakarta: FK Universitas Indonesia; 2008.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/ X/2004. Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
4. Departemen Kesehatan Kota Makassar. Profil Kesehatan Rumah Sakit Haji Makassar. Makasasar: Depkes Kota Makassar; 2010
5. Giyatmi. Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Dokter Sardjito Yogyakarta terhadap Pencemaran Radioaktif [Tesis]. Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada; 2003.
6. Agustiani E, Slamet A, Winarni D. Penambahan PAC pada Proses Lumpur Aktif untuk Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 1998.
7. Karmana O, Nurzaman M, Sanusi S. Pengaruh Limbah Padat Rumah Sakit Hasil Insinerasi dan Pupuk NPK bagi Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus sp) Var. Gitihijau [Skripsi]. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran; 2003.
8. Sabayang P, Muljadi, Budi P. Konstruksi dan Evaluasi Insinerator untuk Limbah Padat Rumah Sakit. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 1996.
9. Pujiati S. R. Upaya Peningkatan Pengelolaan Limbah Padat Berdasarkan Hasil Eva-luasi Penerapan Protap : Studi Kasus Pengelolaan Limbah Padat Rumah Sakit Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung [Tesis]. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Airlangga; 2004.
10. Azwar, Asrul. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya; 1996.
11. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 1994.
12. Rahayu, Sri Pujiati. Upaya Peningkatan Pengelolaan Limbah Padat Berdasarkan Hasil Evaluasi Penerapan Protap. IKESMA. 2006; 2(1):20-29.
2. Arifin, M. Pengaruh Limbah Rumah Sakit terhadap Kesehatan [Skripsi]. Jakarta: FK Universitas Indonesia; 2008.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/ X/2004. Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
4. Departemen Kesehatan Kota Makassar. Profil Kesehatan Rumah Sakit Haji Makassar. Makasasar: Depkes Kota Makassar; 2010
5. Giyatmi. Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Dokter Sardjito Yogyakarta terhadap Pencemaran Radioaktif [Tesis]. Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada; 2003.
6. Agustiani E, Slamet A, Winarni D. Penambahan PAC pada Proses Lumpur Aktif untuk Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 1998.
7. Karmana O, Nurzaman M, Sanusi S. Pengaruh Limbah Padat Rumah Sakit Hasil Insinerasi dan Pupuk NPK bagi Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus sp) Var. Gitihijau [Skripsi]. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran; 2003.
8. Sabayang P, Muljadi, Budi P. Konstruksi dan Evaluasi Insinerator untuk Limbah Padat Rumah Sakit. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 1996.
9. Pujiati S. R. Upaya Peningkatan Pengelolaan Limbah Padat Berdasarkan Hasil Eva-luasi Penerapan Protap : Studi Kasus Pengelolaan Limbah Padat Rumah Sakit Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung [Tesis]. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Airlangga; 2004.
10. Azwar, Asrul. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya; 1996.
11. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 1994.
12. Rahayu, Sri Pujiati. Upaya Peningkatan Pengelolaan Limbah Padat Berdasarkan Hasil Evaluasi Penerapan Protap. IKESMA. 2006; 2(1):20-29.
Authors
Arif, M. I. (2016). STUDI PENANGANAN LIMBAH PADAT INFEKSIUS DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI MAKASSAR. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(4), 230-235. https://doi.org/10.30597/mkmi.v9i4.458
Copyright and license info is not available