DETERMINAN PERILAKU INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) PADA IBU HAMIL (7-9 BULAN) YANG BERSALIN DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
Abstract
Praktik Inisisasi Menyusui Dini (IMD) di Indonesia kurang dari 1 jam setelah bayi lahir masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui informasi yang didapatkan ibu hamil (7-9 bulan) tentang IMD, ASI dan kolostrum pada saat kunjungan antenatal care (ANC), pengetahuan ibu hamil tentang IMD, ASI dan kolostrum, sikap ibu hamil terhadap IMD, dukungan petugas kesehatan (bidan) terhadap IMD di kamar bersalin, praktik IMD pada ibu bersalin di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah. Jenis penelitian, yaitu analitik observasional dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel, yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 26 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat ANC semua ibu hamil tidak mendapatkan informasi tentang IMD, ASI, dan kolostrum. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 53,8%. Ibu hamil yang memiliki sikap positif terhadap IMD sebanyak 61,5%. Sebanyak 19,2% ibu hamil yang bersalin melaksanakan IMD. Disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap memiliki hubungan yang tidak bermakna (p=0,213 dan p=0,657) dan dukungan petugas kesehatan memiliki hubungan yang bermakna terhadap IMD (p<0,05).
References
1. Roesli. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008.
2. Suryoprajogo, Nadine. Keajaiban Menyusui (Cetakan I). Jogjakarta; 2009.
3. Edmond KM, et all. Delyed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal Mortality. J Pediatrics. 2006;117(3):380-6.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Kemenkes RI; 2010.
5. Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2008. Makassar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; 2008.
6. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Konseling Menyusui dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007.
7. UNICEF. Initiation of Breastfeeding Within One Hour Of Birth is Critical for Newborn Health And Well-Being [Online Jurnal] [diakses 28 Februari 2012]. Avalaible at: http://www.unicef.org/progressforchildren/2007n6/index_41806.htm.
8. Smet, C.A.D Bart. Psikologi Kesehatan. Semarang: Pusat Psikologi Kesehatan Fakultas Psikologi UNIKA Soeggijapranata; 1993.
9. Taveras E, Li, et al. Optionsa and Practices of Clinicians Associated with Continuation of Exclusive Breastfeeding’. Pediatrics Journal
USA. 2004;113(4):190-7.
10. Su, L, Chong, Y.S, et al. Antenatal Education and Postnatal Support Trategies for Improving Rates of Exclusive Breastfeeding: Randomised Controlled Trial. British Medical Journal UK. 2007;99(2):84-95.
11. Notoatmodjo,S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003.
12. Azwar, Azrul. Manajemen Laktasi. Jakarta: Depkes RI; 2005.
13. Bohari. Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Setelah Edukasi IMD di RSIA Siti Fatimah 2011[Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011.
14. Sheilla Virarisca, dkk. Metode Persalinan dan Hubungannya dengan IMD di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010;7(2):92-8.
15. Fikawati S, Syafiq A. Hubungan Antara Menyusui Segera (Immediate Breastfeeding) dengan pemberian ASI Eksklusif Sampai dengan Empat Bulan. Jurnal Kedokteran Trisakti. 2003;22(2):47-55.
2. Suryoprajogo, Nadine. Keajaiban Menyusui (Cetakan I). Jogjakarta; 2009.
3. Edmond KM, et all. Delyed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal Mortality. J Pediatrics. 2006;117(3):380-6.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Kemenkes RI; 2010.
5. Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2008. Makassar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; 2008.
6. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Konseling Menyusui dan Pelatihan Fasilitator Konseling Menyusui. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007.
7. UNICEF. Initiation of Breastfeeding Within One Hour Of Birth is Critical for Newborn Health And Well-Being [Online Jurnal] [diakses 28 Februari 2012]. Avalaible at: http://www.unicef.org/progressforchildren/2007n6/index_41806.htm.
8. Smet, C.A.D Bart. Psikologi Kesehatan. Semarang: Pusat Psikologi Kesehatan Fakultas Psikologi UNIKA Soeggijapranata; 1993.
9. Taveras E, Li, et al. Optionsa and Practices of Clinicians Associated with Continuation of Exclusive Breastfeeding’. Pediatrics Journal
USA. 2004;113(4):190-7.
10. Su, L, Chong, Y.S, et al. Antenatal Education and Postnatal Support Trategies for Improving Rates of Exclusive Breastfeeding: Randomised Controlled Trial. British Medical Journal UK. 2007;99(2):84-95.
11. Notoatmodjo,S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003.
12. Azwar, Azrul. Manajemen Laktasi. Jakarta: Depkes RI; 2005.
13. Bohari. Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Setelah Edukasi IMD di RSIA Siti Fatimah 2011[Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011.
14. Sheilla Virarisca, dkk. Metode Persalinan dan Hubungannya dengan IMD di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010;7(2):92-8.
15. Fikawati S, Syafiq A. Hubungan Antara Menyusui Segera (Immediate Breastfeeding) dengan pemberian ASI Eksklusif Sampai dengan Empat Bulan. Jurnal Kedokteran Trisakti. 2003;22(2):47-55.
Authors
Sarinah, S., & Fanny, L. (2016). DETERMINAN PERILAKU INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) PADA IBU HAMIL (7-9 BULAN) YANG BERSALIN DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(2), 95-102. https://doi.org/10.30597/mkmi.v9i2.450
Copyright and license info is not available