KEMITRAAN PEMERINTAH DENGAN MUSLIMAT NU (NGO) DALAM PENGENDALIAN TUBERKULOSIS PARU
Abstract
Tuberkulosis merupakan penyakit kedaruratan global yang dicanangkan oleh WHO. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bentuk kemitraan pemerintah dengan NGO dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kota Makassar. Jenis penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Penentuan informan dengan criterian base selection sebanyak 17 Informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Analisis data menelaah seluruh data, reduksi, kemudian pemahaman, melakukan pemeriksaan keabsahan data, dan interpretasi. Hasil penelitian bahwa prinsip equity yaitu penemuan kasus dan peningkatan kesembuhan pasien TB, transparancy yaitu jumlah reward untuk kader dan keterbukaan melaporkan jumlah temuan kasus dan mutual be- nefit (keuntungan) untuk sektor pemerintah adalah meningkatnya deteksi kasus penemuan suspek SSR Muslimat NU, dan keuntungan NGO adanya keterlibatan organiasi masyarakat akan lebih dikenal masyarakat. Kemitraan sinergitas bentuk koordinasi, yakni adanya rapat koordinasi setiap triwulan. Bentuk keseluruhan yaitu setiap tiga bulan juga diadakan monitoring dan evaluasi. Bentuk keberlanjutan yaitu pemerintah tetap memberikan dukungan untuk penatalaksanaan pengobatan dan Muslimat NU tetap melanjutkan program pengendalian TB dengan fokus pada pencarian mitra atau donor serta pembentukan kelompok masyarakat peduli TB. Untuk mengurangi risiko kejadian TB di masyarakat dilakukan penyuluhan disertakan testimoni dari pasien yang sudah sembuh. Disimpulkan bahwa koordinasi, keseluruhan, keberlanjutan membantu dalam upaya penemuan kasus TB serta mengurangi penularannya di masyarakat.
References
1. WHO. Global Tuberculosis Control. Geneva: World Health Organization; 2011.
2. Kemenkes RI . Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
3. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
4. Budi IS, Damayanti NA, Wulandari RD. Kontribusi Koordinasi terhadap Penemuan Suspek Tuberkulosis Paru di Kabupaten Madiun. J Manaj Pelayanan Kesehat. 2012;15:7–11.
5. Newell JN, Pande SB, Baral SC, Bam DS, Malla P. Control of Tuberculosis in an Urban Setting in Nepal: Public-Private Partnership. Bull World Health Organ. 2004;82:92–8.
6. Lönnroth K, Aung T, Maung W, Kluge H, Uplekar M. Social Franchising of TB Care Through Private GPs in Myanmar: an Assessment of Treatment Results, Access, Equity and Financial Protection. Health Policy Plan. 2007;22:156–66.
7. Gupta R, Cegielski JP, Espinal MA, Henkens M, Kim JY, Lambregts van Weezenbeek CSB, et al. Increasing Transparency in Partnerships for Health–Introducing the Green Light Committee. Trop Med Int Heal. 2002;7:970–6.
8. Buse K, Walt G. Global Public-Private Partnerships: Part I-a new Development in Health? Bull World Health Organ. 2000;78:549–61.
9. Ullah ANZ, Newell JN, Ahmed JU, Hyder MKA, Islam A. Government–NGO Collaboration: the Case of Tuberculosis Control in Bangladesh. Health Policy Plan. 2006;21:143–55.
10. Mustikawati DE, Surya A. 7th Meeting of the Subgroup on Public-Privite Mix for TB Care and Control. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
11. Alves RS, Souza KMJ de, Oliveira AAV de, Palha PF, Nogueira J de A, Sá LD de. Tuberculosis Treatment Abandonment and Comprehensive Health Care to Patients in the Family Health Care Strategy. Texto Context. 2012;21:650–7.
12. Lalo ED, Minelli E. Civil Society And Partnerships For Tuberculosis Control. In: 42nd World Conference on Lung Health of the International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) . India; 2011.
13. Haq Z, Khan W, Seita A. Promoting Public Private Mix for TB-DOTS: a Multi-country Study from the WHO Eastern Mediterranean Region/Promotion d’un partenariat public-privé pour le traitement de la tuberculose de brève durée sous observation directe (DOTS): une étude multipays dans. East Mediterr Heal J. 2012;18:410.
14. Syafar M. Tuberkulosis Sebuah Kajian Sosial Budaya. Makassar: Nala Cipta Lentera:2011.
15. Kane S, Dewan PK, Gupta D, Wi T, Das A, Singh A, et al. Large-scale Public-Private Partnership for Improving TB-HIV Services for High-Risk Groups in India [Notes from the field]. Int J Tuberc Lung Dis. 2010;14:1066–8.
2. Kemenkes RI . Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
3. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
4. Budi IS, Damayanti NA, Wulandari RD. Kontribusi Koordinasi terhadap Penemuan Suspek Tuberkulosis Paru di Kabupaten Madiun. J Manaj Pelayanan Kesehat. 2012;15:7–11.
5. Newell JN, Pande SB, Baral SC, Bam DS, Malla P. Control of Tuberculosis in an Urban Setting in Nepal: Public-Private Partnership. Bull World Health Organ. 2004;82:92–8.
6. Lönnroth K, Aung T, Maung W, Kluge H, Uplekar M. Social Franchising of TB Care Through Private GPs in Myanmar: an Assessment of Treatment Results, Access, Equity and Financial Protection. Health Policy Plan. 2007;22:156–66.
7. Gupta R, Cegielski JP, Espinal MA, Henkens M, Kim JY, Lambregts van Weezenbeek CSB, et al. Increasing Transparency in Partnerships for Health–Introducing the Green Light Committee. Trop Med Int Heal. 2002;7:970–6.
8. Buse K, Walt G. Global Public-Private Partnerships: Part I-a new Development in Health? Bull World Health Organ. 2000;78:549–61.
9. Ullah ANZ, Newell JN, Ahmed JU, Hyder MKA, Islam A. Government–NGO Collaboration: the Case of Tuberculosis Control in Bangladesh. Health Policy Plan. 2006;21:143–55.
10. Mustikawati DE, Surya A. 7th Meeting of the Subgroup on Public-Privite Mix for TB Care and Control. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
11. Alves RS, Souza KMJ de, Oliveira AAV de, Palha PF, Nogueira J de A, Sá LD de. Tuberculosis Treatment Abandonment and Comprehensive Health Care to Patients in the Family Health Care Strategy. Texto Context. 2012;21:650–7.
12. Lalo ED, Minelli E. Civil Society And Partnerships For Tuberculosis Control. In: 42nd World Conference on Lung Health of the International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) . India; 2011.
13. Haq Z, Khan W, Seita A. Promoting Public Private Mix for TB-DOTS: a Multi-country Study from the WHO Eastern Mediterranean Region/Promotion d’un partenariat public-privé pour le traitement de la tuberculose de brève durée sous observation directe (DOTS): une étude multipays dans. East Mediterr Heal J. 2012;18:410.
14. Syafar M. Tuberkulosis Sebuah Kajian Sosial Budaya. Makassar: Nala Cipta Lentera:2011.
15. Kane S, Dewan PK, Gupta D, Wi T, Das A, Singh A, et al. Large-scale Public-Private Partnership for Improving TB-HIV Services for High-Risk Groups in India [Notes from the field]. Int J Tuberc Lung Dis. 2010;14:1066–8.
Authors
Syafar, M., & Abna, N. J. (2017). KEMITRAAN PEMERINTAH DENGAN MUSLIMAT NU (NGO) DALAM PENGENDALIAN TUBERKULOSIS PARU. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(3), 281-288. https://doi.org/10.30597/mkmi.v13i3.2680
Copyright and license info is not available