PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL
Abstract
Kadar Kolesterol total di dalam darah sangat berpengaruh terhadap pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. Kadar kolesterol yang melebihi batas normal akan memicu terjadinya proses aterosklerosis, aterosklerosis merupakan manifestasi klinis dari Penyakit Jantung Koroner. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pola makan dengan kadar kolesterol total. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian case control . Sampel penelitian ini sebesar 56 orang yang terdiri dari 28 kasus dan 28 kontrol. Sampel diambil secara acak menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji statistik dan perhitungan OR dengan Epi Info. Hasil penelitian besar risiko kadar kolesterol total adalah usia( p value= 1,00 ; OR= 1,2 ; 95% CI=0,36<OR<3,92), pola makan tinggi lemak (p value = 0,285; OR=2,06; 95% CI=0,7<OR<5,98), pola makan rendah serat (p value= 0,030; OR=4; 95% CI=1,28<OR<12,4). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola makan rendah serat memiliki OR yang bermakna sedangkan usia dan pola makan tinggi lemak tidak signifikan. Sebaiknya diberikan tambahan informasi yang diberikan kepada masyarakat peduli tentang faktor-faktor risiko tingkat kolesterol total yang mencakup makan pola diet tinggi lemak, rendah serat.
References
1. Kementrian K. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan. Penyakit Tidak Menular. 2012.
2. WHO. Noncommunicable Disease Country Profiles Geneva: WHO; 2011.
3. Annies. Kolesterol dan Penyakit Jantung Koroner Jogjakarta: Ar-Ruzz Media; 2015.
4. Kemenkes R. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan, Kementrian Kesehatan; 2007.
5. Khomsan A. Sehat dengan Makanan Berkhasiat Jakarta: PT Kompas Media Nusantara; 2007.
6. Sulastri , Delmi , Rahayuningsih S, Purwantyastuti. Pola Asupan Lemak, Antioksidan, serta Hubungannya dengan profil Lipid pada Laki-laki Etnik Minangkabau. Majalah Kedokteran Indonesia. 2005; 55.
7. Sastroasmoro S, Ismael L. Dasar-Dasar Metode Penelitian Klinis Jakarta: Binarupa Askara; 1995.
8. Soeharto I. Pencegahan dan Penyumbatan Penyakit Jantung Koroner Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2002.
9. Murray R, Granner D, Mayes P&R. Biokimia Herper Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2000.
10. Sayeed M. Prevalence and Risk Factor of Coronary Heart Disease In Rural Population of Bagladesh. Ibrahim Med Coll J. 2004; 4.
11. Aulia A. Hubungan Pola Konsumsi Makan, Status Gizi, Stress Kerja dan Faktor Lain dengan Hiperkolesterolemia Pada Karyawan PT Semen Padang Tahun 2012. Jakarta: Universitas Indonesia, Gizi Kesehatan Masyarakat; 2012.
12. Sastromidjodjo. Peganga Penatalaksana Nutrisi Pasien Jakarta: Binarupa Askara; 2000.
13. Nurrahmani U. Stop!Kolesterol Tinggi Jogjakarta: Group Relasi Inti Media; 2012.
14. Hamiid M, Abdul R, Rehan R, Nadeem HM. Relation of Cholesterol Level to Dietary Fat Intake in Patients of Ischemic Heart disease. Cardiovascular Pharmacology. 2015; 4.
15. Gayet B, Tenenhaus A, Prunent C. Is There Linier Realtionship Betwee Dose of Ruminant Trans-Fatty Acid and Cadiovascular Risk Markers in healthy Subject: Resul Froma Systemaic review and Meta-Reression of Randomised Clinical trial. British Journals of Nutritions. 2014; 112.
16. Ira M. Hubungan Pola Makan dengan Peningkatan Kadar Kolesterol Pada Lansiadi Jebres Surakarta. Jurnal Keperawatan 17 Surakarta. 2014.
17. Sulistijani D. Sehat dengan Men Berserat Jakarta: Trubus Agriwidya; 2002.
18. Shreya N, Nagarajan L, Ruch V, Mookambika R, Vasudevan S, Kamala K, et al. Association of Dietary Fiber Intake with Serum Total Cholesterol and Low Density Lipoproein Cholesterol Levels in Urban Asia-Indian Adults with Type 2 Diabetes. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism. 20014 Sempetmber-October; 18.
19. Fernandez M. Soluble Fiber and NonDisgestible Carbohydrate Effect On Plasma Lipid and Cardiovascular Risk. Curr Opin Lipidol; 12.
20. Zhou Q, Jiang W, Jie T, Jia-Ji W, Chu-Hong L, Pei-Xi W. Benefical Effect of Higher Dietary Fiber Intake on Plasma HDL-C and TC/HDL-C Ratio among Chinese Rural-to-Urban Migrant Workers. International Journal of Environtmental Research and Public Health. 2015; 12.
2. WHO. Noncommunicable Disease Country Profiles Geneva: WHO; 2011.
3. Annies. Kolesterol dan Penyakit Jantung Koroner Jogjakarta: Ar-Ruzz Media; 2015.
4. Kemenkes R. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan, Kementrian Kesehatan; 2007.
5. Khomsan A. Sehat dengan Makanan Berkhasiat Jakarta: PT Kompas Media Nusantara; 2007.
6. Sulastri , Delmi , Rahayuningsih S, Purwantyastuti. Pola Asupan Lemak, Antioksidan, serta Hubungannya dengan profil Lipid pada Laki-laki Etnik Minangkabau. Majalah Kedokteran Indonesia. 2005; 55.
7. Sastroasmoro S, Ismael L. Dasar-Dasar Metode Penelitian Klinis Jakarta: Binarupa Askara; 1995.
8. Soeharto I. Pencegahan dan Penyumbatan Penyakit Jantung Koroner Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2002.
9. Murray R, Granner D, Mayes P&R. Biokimia Herper Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2000.
10. Sayeed M. Prevalence and Risk Factor of Coronary Heart Disease In Rural Population of Bagladesh. Ibrahim Med Coll J. 2004; 4.
11. Aulia A. Hubungan Pola Konsumsi Makan, Status Gizi, Stress Kerja dan Faktor Lain dengan Hiperkolesterolemia Pada Karyawan PT Semen Padang Tahun 2012. Jakarta: Universitas Indonesia, Gizi Kesehatan Masyarakat; 2012.
12. Sastromidjodjo. Peganga Penatalaksana Nutrisi Pasien Jakarta: Binarupa Askara; 2000.
13. Nurrahmani U. Stop!Kolesterol Tinggi Jogjakarta: Group Relasi Inti Media; 2012.
14. Hamiid M, Abdul R, Rehan R, Nadeem HM. Relation of Cholesterol Level to Dietary Fat Intake in Patients of Ischemic Heart disease. Cardiovascular Pharmacology. 2015; 4.
15. Gayet B, Tenenhaus A, Prunent C. Is There Linier Realtionship Betwee Dose of Ruminant Trans-Fatty Acid and Cadiovascular Risk Markers in healthy Subject: Resul Froma Systemaic review and Meta-Reression of Randomised Clinical trial. British Journals of Nutritions. 2014; 112.
16. Ira M. Hubungan Pola Makan dengan Peningkatan Kadar Kolesterol Pada Lansiadi Jebres Surakarta. Jurnal Keperawatan 17 Surakarta. 2014.
17. Sulistijani D. Sehat dengan Men Berserat Jakarta: Trubus Agriwidya; 2002.
18. Shreya N, Nagarajan L, Ruch V, Mookambika R, Vasudevan S, Kamala K, et al. Association of Dietary Fiber Intake with Serum Total Cholesterol and Low Density Lipoproein Cholesterol Levels in Urban Asia-Indian Adults with Type 2 Diabetes. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism. 20014 Sempetmber-October; 18.
19. Fernandez M. Soluble Fiber and NonDisgestible Carbohydrate Effect On Plasma Lipid and Cardiovascular Risk. Curr Opin Lipidol; 12.
20. Zhou Q, Jiang W, Jie T, Jia-Ji W, Chu-Hong L, Pei-Xi W. Benefical Effect of Higher Dietary Fiber Intake on Plasma HDL-C and TC/HDL-C Ratio among Chinese Rural-to-Urban Migrant Workers. International Journal of Environtmental Research and Public Health. 2015; 12.
Authors
Yoeantafara, A., & Martini, S. (2017). PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(4), 304-309. https://doi.org/10.30597/mkmi.v13i4.2132
Copyright and license info is not available