PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU VAKSINASI HPV PADA SISWI SMA SWASTA
Abstract
Kabupaten Badung merupakan kabupaten pertama di Provinsi Bali yang memiliki kebijakan pemberian vaksinasi kanker serviks gratis kepada siswi SMA. Kebijakan ini mulai diterapkan pada tahun 2012 dan ditujukankepada siswi yang bersekolah di SMA negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang perilaku pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV pada siswi kelas X di SMA swasta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 154 siswi SMA swasta di Kabupaten Badung yang terpilih secara probability proportional to sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkansebanyak 8,4% responden memiliki pengetahuan baik tentang kanker serviks, 16,9% responden memiliki pengetahuan baik tentang vaksin HPV. Lebih dari 50% responden memiliki sikap negatif terhadap kanker serviks dan vaksinasi HPV dan 64,3% responden memiliki perilaku baik terhadap pencegahan kanker serviks. Sebesar 92,2% responden belum melakukan vaksinasi HPV. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang kanker serviks akan meningkatkan peluang responden memiliki perilaku pencegahan yang baik dengan OR sebesar 8,3. Responden dengan pengetahuan baik tentang vaksin HPV berpeluang 13,6 kali lebih besar memiliki sikap positif terhadap vaksin HPV dibandingkan yang pengetahuannya kurang.
References
1. Ico. Human Papillomavirus and Related Diseases Report [Online Journal] 2014; [diakses 10 Januari 2014]. Available at: http://www.hpvcentre.net/statistics/reports/XFX.pdf.
2. WHO. Human Papillomavirus Laboratory Manual. First edition; 2009.
3. Karneli, N.K., Suwiyoga, K. & Sudibya, A. Kesediaan Membayar Vaksinasi Kanker Serviks di Sekolah Menengah Umum di Kabupaten Badung [Artikel Laporan Penelitian]; 2013. pp.70–77.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 769/MENES/SK/VII/2010. Tentang Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
5. Pradipta, B, Sungkar, S. Penggunaan Vaksin Human Papilloma Virus dalam Pencegahan Kanker Serviks. Majalah Kedokteran Indonesia; 2007. pp.391–396.
6. National Aboriginal Health Organization. Human Papillomavirus or HPV; 2011.
7. Rachmani, B, Shaluhiyah, Z,Cahyo, K. Sikap Remaja Perempuan terhadap Pencegahan Kanker Serviks Melalui Vaksinasi HPV di Kota Semarang. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia; 2012.
8. Marcelien. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia dengan Kejadian Keputihan di SMA N 2 Pineleng. Ejournal Keperawatan; 2013.
9. Notoadmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan1st ed., Jakarta: Rineka Cipta; 2013.
10. Christine, A. Penerimaan Vaksinasi Kanker Serviks Pada Siswi SMA di Kabupaten Badung Tahun 2012. Community Helath; 2013. pp 54-64.
11. McClelland, A, Liamputtong, P.Knowledge and Acceptance of Human Papillomavirus Vaccination Perspective of Young Australians Living in Melbourne. Sexual Helath; 2006. pp 95-101.
12. Sauvageau,C, Duval, B, Gilca, V, Lavoie, F, Ouakki, M. Human Papilloma Virus Vaccine and Cervical Cancer Screening Acceptability Among Adults in Quebec. BMC Public Health; 2007. pp 304-310.
13. Ruslan. Pengaruh Pengetahuan Sikap Persepsi terhadap Perilaku Pencarian Pengobatan Penderita Kusta pada Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bima [Skripsi]. Bima; 2007. pp.1–14.
14. Boehner, C. W., Rowe, S. R., Bernstein, D. I. & Rosenthal, S. L. Viral Sexually Transmitted Disease Vaccine Acceptability Among College Students. Sexually Transmitted Disease; 2003;30(10):774-778.
15. Resa Dyanti, G.A, Suariyani, NLP.Faktor-Faktor Keterlambatan Penderita Kanker Payudara dalam Melakukan Pemeriksaan Awal ke Pelayanan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;11(2).
16. Yuliwati. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode IVA di Wilayah Puskesmas Premier Kabupaten Kebumen Tahun 2012 [Skripsi]. Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2012.
2. WHO. Human Papillomavirus Laboratory Manual. First edition; 2009.
3. Karneli, N.K., Suwiyoga, K. & Sudibya, A. Kesediaan Membayar Vaksinasi Kanker Serviks di Sekolah Menengah Umum di Kabupaten Badung [Artikel Laporan Penelitian]; 2013. pp.70–77.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 769/MENES/SK/VII/2010. Tentang Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
5. Pradipta, B, Sungkar, S. Penggunaan Vaksin Human Papilloma Virus dalam Pencegahan Kanker Serviks. Majalah Kedokteran Indonesia; 2007. pp.391–396.
6. National Aboriginal Health Organization. Human Papillomavirus or HPV; 2011.
7. Rachmani, B, Shaluhiyah, Z,Cahyo, K. Sikap Remaja Perempuan terhadap Pencegahan Kanker Serviks Melalui Vaksinasi HPV di Kota Semarang. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia; 2012.
8. Marcelien. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia dengan Kejadian Keputihan di SMA N 2 Pineleng. Ejournal Keperawatan; 2013.
9. Notoadmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan1st ed., Jakarta: Rineka Cipta; 2013.
10. Christine, A. Penerimaan Vaksinasi Kanker Serviks Pada Siswi SMA di Kabupaten Badung Tahun 2012. Community Helath; 2013. pp 54-64.
11. McClelland, A, Liamputtong, P.Knowledge and Acceptance of Human Papillomavirus Vaccination Perspective of Young Australians Living in Melbourne. Sexual Helath; 2006. pp 95-101.
12. Sauvageau,C, Duval, B, Gilca, V, Lavoie, F, Ouakki, M. Human Papilloma Virus Vaccine and Cervical Cancer Screening Acceptability Among Adults in Quebec. BMC Public Health; 2007. pp 304-310.
13. Ruslan. Pengaruh Pengetahuan Sikap Persepsi terhadap Perilaku Pencarian Pengobatan Penderita Kusta pada Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bima [Skripsi]. Bima; 2007. pp.1–14.
14. Boehner, C. W., Rowe, S. R., Bernstein, D. I. & Rosenthal, S. L. Viral Sexually Transmitted Disease Vaccine Acceptability Among College Students. Sexually Transmitted Disease; 2003;30(10):774-778.
15. Resa Dyanti, G.A, Suariyani, NLP.Faktor-Faktor Keterlambatan Penderita Kanker Payudara dalam Melakukan Pemeriksaan Awal ke Pelayanan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;11(2).
16. Yuliwati. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku WUS dalam Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode IVA di Wilayah Puskesmas Premier Kabupaten Kebumen Tahun 2012 [Skripsi]. Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2012.
Authors
Dethan, C. M., & Suariyani, N. L. P. (2017). PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU VAKSINASI HPV PADA SISWI SMA SWASTA. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(2), 167-175. https://doi.org/10.30597/mkmi.v13i2.1989
Copyright and license info is not available